HT Dorong Generasi Muda Bengkulu Jadi Wirausahawan
A
A
A
BENGKULU - Jumlah pencari dan pemberi kerja harus imbang, agar daerah terbangun dan Indonesia bisa cepat maju.
"Saya mendorong generasi muda Bengkulu jadi entrepreneur. Bagus untuk karir, menciptakan lapangan kerja, daerah terbangun lebih cepat," ujar Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).
Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum bertema 'Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia' di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Bengkulu di Kota Bengkulu, Kamis (6/4/2017).
Menurutnya, entrepreneur di Indonesia sedikit sehingga tak banyak lapangan kerja yang tercipta. Padahal pertumbuhan penduduk sangat pesat, bertambah setidaknya 5 juta jiwa setiap 2 tahun.
Berdasarkan standar internasional, kata HT, jumlah entrepreneur di suatu negara minimal 2% dari jumlah penduduknya.
Tetapi Indonesia dinilainya butuh lebih dari itu untuk mengatasi pengangguran dan mengimbangi pesatnya pertambahan penduduk.
"Idealnya 3% penduduk Indonesia pengusaha. Kita masih kekurangan, khususnya di daerah," tuturnya yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 160 perguruan tinggi se-Indonesia.
Dia mengatakan, banyak yang ragu terjun ke dunia entrepreneurship lantaran keterbatasan modal. Sebagian orang berpikir, menjadi entrepreneur membutuhkan modal besar.
Menurut HT itu keliru. Modal besar bukan satu-satunya penentu kesuksesan seseorang dalam menekuni entrepreneurship. Dia sudah membuktikannya sendiri.
Saat membangun usaha pada 1989, modalnya terbatas. Tetapi kerja keras, ketekunan, kedisiplinan, kemauannya untuk terus belajar, pantang menyerah dan menghindari zona nyaman membuahkan kesuksesan.
Saat ini, HT memiliki 100 perusahaan lebih dengan lebih dari 37 ribu karyawan. "Kita harus bisa bangun karir dengan segala kekurangan. Saya mengawali usaha tidak dengan modal besar, saya membangun modal," ungkapnya.
Dia menambahkan, siapa pun bisa sukses seperti dirinya asalkan mau memenuhi syaratnya. "Semua punya hak untuk maju dan berhasil. Tapi ingat, harus dilandasi visi yang tepat, implementasinya berkualitas dan cepat," pungkas HT.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu Darwis mengungkapkan terima kasihnya kepada HT yang hadir untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur pada diri mahasiswanya.
"Mudah-mudahan Poltekkes ini membentuk lulusan unggul yang memiliki jiwa kewirausahaan dan bisa sesukses Pak Hary," harap Darwis. Kuliah umum tersebut diakhiri dengan penyerahan bantuan dana pendidikan untuk mahasiswa berprestasi.
"Saya mendorong generasi muda Bengkulu jadi entrepreneur. Bagus untuk karir, menciptakan lapangan kerja, daerah terbangun lebih cepat," ujar Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).
Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum bertema 'Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia' di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Bengkulu di Kota Bengkulu, Kamis (6/4/2017).
Menurutnya, entrepreneur di Indonesia sedikit sehingga tak banyak lapangan kerja yang tercipta. Padahal pertumbuhan penduduk sangat pesat, bertambah setidaknya 5 juta jiwa setiap 2 tahun.
Berdasarkan standar internasional, kata HT, jumlah entrepreneur di suatu negara minimal 2% dari jumlah penduduknya.
Tetapi Indonesia dinilainya butuh lebih dari itu untuk mengatasi pengangguran dan mengimbangi pesatnya pertambahan penduduk.
"Idealnya 3% penduduk Indonesia pengusaha. Kita masih kekurangan, khususnya di daerah," tuturnya yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 160 perguruan tinggi se-Indonesia.
Dia mengatakan, banyak yang ragu terjun ke dunia entrepreneurship lantaran keterbatasan modal. Sebagian orang berpikir, menjadi entrepreneur membutuhkan modal besar.
Menurut HT itu keliru. Modal besar bukan satu-satunya penentu kesuksesan seseorang dalam menekuni entrepreneurship. Dia sudah membuktikannya sendiri.
Saat membangun usaha pada 1989, modalnya terbatas. Tetapi kerja keras, ketekunan, kedisiplinan, kemauannya untuk terus belajar, pantang menyerah dan menghindari zona nyaman membuahkan kesuksesan.
Saat ini, HT memiliki 100 perusahaan lebih dengan lebih dari 37 ribu karyawan. "Kita harus bisa bangun karir dengan segala kekurangan. Saya mengawali usaha tidak dengan modal besar, saya membangun modal," ungkapnya.
Dia menambahkan, siapa pun bisa sukses seperti dirinya asalkan mau memenuhi syaratnya. "Semua punya hak untuk maju dan berhasil. Tapi ingat, harus dilandasi visi yang tepat, implementasinya berkualitas dan cepat," pungkas HT.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu Darwis mengungkapkan terima kasihnya kepada HT yang hadir untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur pada diri mahasiswanya.
"Mudah-mudahan Poltekkes ini membentuk lulusan unggul yang memiliki jiwa kewirausahaan dan bisa sesukses Pak Hary," harap Darwis. Kuliah umum tersebut diakhiri dengan penyerahan bantuan dana pendidikan untuk mahasiswa berprestasi.
(nag)