Pesan Persatuan dari Tanah Papua

Sabtu, 11 Maret 2017 - 20:53 WIB
Pesan Persatuan dari Tanah Papua
Pesan Persatuan dari Tanah Papua
A A A
RAJA AMPAT - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus menjaga persatuan sebagai kekuatan bangsa. Pesan tersebut disampaikan Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberi sambutan dalam pembukaan Sidang Sinode XVII GKI di Tanah Papua Tahun 2017 di Pantai Wasai Torang Pucinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat.

“Persatuan harus kita jaga, kebhinekaan kita hormati. Perbedaan adalah kekuatan kita, karena kita bisa saling melengkapi,” ujar Chairman & CEO MNC Group tersebut.

HT menuturkan ideologi berbangsa dan bernegara adalah Pancasila, hal tersebut harus menjadi pijakan dalam perilaku masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, HT mengajak semua pihak untuk bersama bergandengan tangan menggapai cita-cita pendiri bangsa.

“Mari kita semua berjuang untuk Indonesia berdaulat, adil dan makmur,” kata ketua umum Partai Partai Perindo tersebut.

Kedaulatan yang dimaksud di berbagai bidang, satu di antaranya kedaulatan pangan. Seperti diketahui, saat ini Indonesia bergantung dengan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Seperti kedelai, gula, daging, jagung dan berbagai kebutuhan lainnya.


Membangun Papua

HT berharap sidang sinode ini akan menghasilkan resolusi yang membuat peran GKI Tanah Papua bisa membangun masyarakat. “Harapan saya GKI di Tanah Papua jadi garam dan terang, inklusif ke masyarakat untuk Papua, Papua Barat kuat dan makmur,” ungkap HT.

Dia berkomitmen untuk membantu membangun Papua dan Papua Barat dengan kapasitasnya. “Saya akan memaksimalkan kapasitas saya membantu membangun Papua dan Papua Barat,” ujarnya.

Acara tersebut dibuka bersama, tampak HT, Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat terpilih Dominggus Madacan, jajaran pemerintah dan pengurus GKI di Tanah Papua menabuh alat musik khas Papua sebagai penanda dibukanya sidang tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Lukas mengatakan GKI di Tanah Papua diharapkan berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan menjaga kerukunan umat di Tanah Papua. Kita tidak terpengaruh dengan apa pun yang terjadi saat ini. Indonesia saat ini tergoncang isu SARA. Tapi tidak terjadi di Tanah Papua yang menjaga keutuhan kebhinnekaan,” kata dia.

Dia berpesan agar Papua bisa menjadi contoh bagi Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dan agama dari Sabang hingga Merauke. “Kita ingin mempersatukan Indonesia. Kita berbeda beda tapi tetap satu. Menjaga keutuhan keanekaragaman,” ungkapnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6128 seconds (0.1#10.140)