HT: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh Seperti China
A
A
A
JAKARTA - Perekonomian Indonesia bisa tumbuh tinggi seperti China. Seperti diketahui selama 26 tahun China membukukan rata-rata pertumbuhan sebesar 9%. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menjawab pertanyaan jurnalis Forbes dalam sesi wawancara di DPP Partai Perindo, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Dia mengatakan, mudah bagi Indonesia untuk ekonominya tumbuh seperti China.“Saya yakin ekonomi kita bisa seperti China, SDA kita lebih besar, dua musim. China berhasil karena bisa membuat masyarakatnya produktif," kata HT. Dua musim artinya Indonesia bisa panen lebih sering untuk pertaniannya.
HT mengatakan, China berhasil tumbuh karena negara bisa mengelola ekonominya dengan baik. Negara tersebut melakukan proteksi, sehingga bisa bertumbuh.
Sementara, Indonesia terlalu cepat menganut pasar bebas saat mayoritas masyrakat belum siap dalam hal pendidikan dan kesejahteraan. Menurut HT pasar bebas tidak diperlukan karena yang kecil akan kalah dengan yang besar.
Akibat penerapan pasar bebas tersebut kesenjangan antara kota besar dan daerah terjadi. HT pun memberi contoh langsung kepada jurnalis asal Amerika tersebut bagaimana kesenjangan terjadi. Perbedaaan pembangunan dari Jakarta dan daerah.
Sebagai informasi, Forbes melakukan peliputan selama dua hari berturut-turut di Bali, Lido Bogor, dan Jakarta meliputi liputan profil HT, keluarga perkembangan usaha dan perjuangan HT di politik.
Seharusnya, lanjut HT, masyarakat kecil khususnya masyarakat daerah diberi perlakuan khusus agar bisa bertumbuh dengan cepat. Dengan menumbuhkan daerah, kesenjangan akan menurun. "Fokus Perindo menurunkan kesenjangan sosial, meningkatkan pendidikan, penciptaan lapangan kerja, membangun daerah," tegasnya.
Dia mengatakan, mudah bagi Indonesia untuk ekonominya tumbuh seperti China.“Saya yakin ekonomi kita bisa seperti China, SDA kita lebih besar, dua musim. China berhasil karena bisa membuat masyarakatnya produktif," kata HT. Dua musim artinya Indonesia bisa panen lebih sering untuk pertaniannya.
HT mengatakan, China berhasil tumbuh karena negara bisa mengelola ekonominya dengan baik. Negara tersebut melakukan proteksi, sehingga bisa bertumbuh.
Sementara, Indonesia terlalu cepat menganut pasar bebas saat mayoritas masyrakat belum siap dalam hal pendidikan dan kesejahteraan. Menurut HT pasar bebas tidak diperlukan karena yang kecil akan kalah dengan yang besar.
Akibat penerapan pasar bebas tersebut kesenjangan antara kota besar dan daerah terjadi. HT pun memberi contoh langsung kepada jurnalis asal Amerika tersebut bagaimana kesenjangan terjadi. Perbedaaan pembangunan dari Jakarta dan daerah.
Sebagai informasi, Forbes melakukan peliputan selama dua hari berturut-turut di Bali, Lido Bogor, dan Jakarta meliputi liputan profil HT, keluarga perkembangan usaha dan perjuangan HT di politik.
Seharusnya, lanjut HT, masyarakat kecil khususnya masyarakat daerah diberi perlakuan khusus agar bisa bertumbuh dengan cepat. Dengan menumbuhkan daerah, kesenjangan akan menurun. "Fokus Perindo menurunkan kesenjangan sosial, meningkatkan pendidikan, penciptaan lapangan kerja, membangun daerah," tegasnya.
(pur)