HT Nilai Indonesia Butuh Banyak Kampus Perikanan
A
A
A
MALUKU TENGGARA - Indonesia membutuhkan lebih banyak kampus khusus perikanan, agar potensi kelautan di Tanah Air bisa dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan kuliah umum di Politeknik Perikanan Negeri Tual, Maluku Tenggara, Maluku, Kamis (9/2/2017).
"Indonesia butuh banyak kampus perikanan. Kita perlu anak muda mahir perikanan dari tangkap, pengolahan hingga pemasaran," kata pria yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 150 perguruan tinggi se-Indonesia itu.
HT menuturkan, Indonesia memiliki sumber daya yang sangat luar biasa. Namun sayangnya tidak dikelola dengan semestinya. Di bidang perikanan misalnya, jika bisa mengelola sendiri hasil perikanan menjadi barang jadi, maka akan membuka lapangan pekerjaan.
Selain itu sambung Ketua Umum Partai Perindo ini, juga mendapatkan nilai tambah produk perikanan dan menambah tebal devisa. Selama ini negara lain yang merasakan manfaat tersebut.
"Kita ekspor hasil laut berupa bahan baku, produk jadinya kita impor. Mereka dapat tenaga kerja, nilai tambah dan devisa, bukan kita," tuturnya.
Selain membuka wawasan mahasiswa, HT juga berbagi kiat sukses berwirausaha. Dia mengingatkan, agar jangan pernah menjadikan keterbatasan modal uang sebagai hambatan untuk melangkah. "Jadi pengusaha itu gampang tapi tidak gratis, bukan bicara uang tapi perjuangan," ungkapnya.
Menurutnya, yang dibutuhkan adalah kerja keras yang terus-menerus, kerja berkualitas , disiplin dan rajin. Dia menutup kuliah umumnya di Politeknik Perikanan Negeri Tual dengan memberikan bantuan dana pendidikan untuk mahasiswa berprestasi.
Hal itu disampaikan Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan kuliah umum di Politeknik Perikanan Negeri Tual, Maluku Tenggara, Maluku, Kamis (9/2/2017).
"Indonesia butuh banyak kampus perikanan. Kita perlu anak muda mahir perikanan dari tangkap, pengolahan hingga pemasaran," kata pria yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 150 perguruan tinggi se-Indonesia itu.
HT menuturkan, Indonesia memiliki sumber daya yang sangat luar biasa. Namun sayangnya tidak dikelola dengan semestinya. Di bidang perikanan misalnya, jika bisa mengelola sendiri hasil perikanan menjadi barang jadi, maka akan membuka lapangan pekerjaan.
Selain itu sambung Ketua Umum Partai Perindo ini, juga mendapatkan nilai tambah produk perikanan dan menambah tebal devisa. Selama ini negara lain yang merasakan manfaat tersebut.
"Kita ekspor hasil laut berupa bahan baku, produk jadinya kita impor. Mereka dapat tenaga kerja, nilai tambah dan devisa, bukan kita," tuturnya.
Selain membuka wawasan mahasiswa, HT juga berbagi kiat sukses berwirausaha. Dia mengingatkan, agar jangan pernah menjadikan keterbatasan modal uang sebagai hambatan untuk melangkah. "Jadi pengusaha itu gampang tapi tidak gratis, bukan bicara uang tapi perjuangan," ungkapnya.
Menurutnya, yang dibutuhkan adalah kerja keras yang terus-menerus, kerja berkualitas , disiplin dan rajin. Dia menutup kuliah umumnya di Politeknik Perikanan Negeri Tual dengan memberikan bantuan dana pendidikan untuk mahasiswa berprestasi.
(maf)