Intelektual Muda Nahdlatul Ulama Ini Minta Hentikan Politisasi NU
A
A
A
JAKARTA - Polemik atas sikap terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinilai menghina Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin dan dugaan penyadapan yang menyeret juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terus mengundang reaksi sejumlah pihak.
Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi berpendapat, bahwa Ahok sudah mengklarifikasi tidak akan melaporkan KH Ma'ruf Amien, karena dia sangat menghormati sesepuh NU itu.
"Itu artinya, informasi yang beredar selama ini tidak benar dan diduga itu bagian dari manuver politik dari pihak-pihak lawan yang ingin mencitrakan Ahok tidak menghormati tokoh NU," kata Zuhairi dalam siaran pers, Jumat (3/2/2017).
Menurutnya, Ahok secara terbuka sudah meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin dan beliau, KH Ma’ruf Amin sudah memaafkan Ahok. Mestinya masalah ini selesai dan isunya tidak lagi digoreng.
"Saya meminta kader-kader NU yang tersebar di sejumlah partai politik agar tidak mempolitisasi isu ini. NU adalah ormas yang mendorong demokrasi berkualitas dan karenanya persoalan Pilkada Jakarta diserahkan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang mempunyai program terbaik dan membawa kemaslahatan bagi warga Jakarta," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada kecenderungan menarik-narik NU ke ranah politik Pilkada DKI. Ini sangat tidak baik dan tidak sehat. Diakuinya, NU adalah ormas yang dalam khittahnya menjaga jarak dengan politik.
"Karenanya seluruh pihak harus menghargai khittah NU 1926 dengan tidak mempolitisasi NU. Warga NU sudah dewasa memilih pemimpin yang terbaik bagi DKI Jakarta," tandasnya.
Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi berpendapat, bahwa Ahok sudah mengklarifikasi tidak akan melaporkan KH Ma'ruf Amien, karena dia sangat menghormati sesepuh NU itu.
"Itu artinya, informasi yang beredar selama ini tidak benar dan diduga itu bagian dari manuver politik dari pihak-pihak lawan yang ingin mencitrakan Ahok tidak menghormati tokoh NU," kata Zuhairi dalam siaran pers, Jumat (3/2/2017).
Menurutnya, Ahok secara terbuka sudah meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin dan beliau, KH Ma’ruf Amin sudah memaafkan Ahok. Mestinya masalah ini selesai dan isunya tidak lagi digoreng.
"Saya meminta kader-kader NU yang tersebar di sejumlah partai politik agar tidak mempolitisasi isu ini. NU adalah ormas yang mendorong demokrasi berkualitas dan karenanya persoalan Pilkada Jakarta diserahkan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang mempunyai program terbaik dan membawa kemaslahatan bagi warga Jakarta," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada kecenderungan menarik-narik NU ke ranah politik Pilkada DKI. Ini sangat tidak baik dan tidak sehat. Diakuinya, NU adalah ormas yang dalam khittahnya menjaga jarak dengan politik.
"Karenanya seluruh pihak harus menghargai khittah NU 1926 dengan tidak mempolitisasi NU. Warga NU sudah dewasa memilih pemimpin yang terbaik bagi DKI Jakarta," tandasnya.
(maf)