Gunakan Bus Berkelas Pariwisata, Fasilitas Serikat Pekerja Jadi Sorotan
A
A
A
JAKARTA - Tingkat kesejahteraan pekerja JICT dinilai sudah di atas Upah Minimum Provinsi (UMP). Indikasinya, para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mampu menggunakan bus berpendingin ruangan (AC) untuk kegiatan aksi demonstrasi.
Koordinator Gerakan Mahasiswa Antimanipulasi (Geram) BUMN, Andianto mengatakan, jika pendapatan para pekerja sebesar UMP, dia yakin para pekerja lebih memilih menggunakan sepeda motor dari titik kumpul menuju lokasi aksi demonstrasi. Menurutnya, biaya sewa bus sekelas pariwisata dengan AC tergolong mahal.
"Seperti demo SP JICT kemarin Kamis, 19 Januari 2017 yang mendatangi BPK, bus yang digunakan ber AC dan nyaman. Bahkan ada yang membawa mobil operasional JICT," ujar Andianto, Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Andianto juga menyinggung adanya mobil perusahaan yang digunakan para serikat pekerja untuk melakukan aksi demonstrasi. Dia menduga, adanya tekanan kepada perusahaan sehingga fasilitas perusahaan tersebut bisa digunakan untuk keperluan aksi demonstrasi.
"Sepertinya pihak menajemen kalau saya lihat ketakutan atas perilaku SP JICT," ucapnya. (Baca: Serikat Pekerja JICT Merasa Difitnah)
Padahal, kata dia kendaraan operasional perusahaan seharusnya digunakan untuk mendukung operasional. Termasuk mengantar rapat dengan klien, bukan untuk demonstrasi.
“Kendaraan operasional perusahaan ya untuk operasional perusahaan bukan untuk dipakai demo lah “ katanya.
Koordinator Gerakan Mahasiswa Antimanipulasi (Geram) BUMN, Andianto mengatakan, jika pendapatan para pekerja sebesar UMP, dia yakin para pekerja lebih memilih menggunakan sepeda motor dari titik kumpul menuju lokasi aksi demonstrasi. Menurutnya, biaya sewa bus sekelas pariwisata dengan AC tergolong mahal.
"Seperti demo SP JICT kemarin Kamis, 19 Januari 2017 yang mendatangi BPK, bus yang digunakan ber AC dan nyaman. Bahkan ada yang membawa mobil operasional JICT," ujar Andianto, Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Andianto juga menyinggung adanya mobil perusahaan yang digunakan para serikat pekerja untuk melakukan aksi demonstrasi. Dia menduga, adanya tekanan kepada perusahaan sehingga fasilitas perusahaan tersebut bisa digunakan untuk keperluan aksi demonstrasi.
"Sepertinya pihak menajemen kalau saya lihat ketakutan atas perilaku SP JICT," ucapnya. (Baca: Serikat Pekerja JICT Merasa Difitnah)
Padahal, kata dia kendaraan operasional perusahaan seharusnya digunakan untuk mendukung operasional. Termasuk mengantar rapat dengan klien, bukan untuk demonstrasi.
“Kendaraan operasional perusahaan ya untuk operasional perusahaan bukan untuk dipakai demo lah “ katanya.
(kur)