Terjemahan Alquran dalam Tiga Bahasa Diluncurkan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan terjemahan Alquran ke dalam tiga bahasa daerah yaitu bahasa Batak Angkola, bahasa Toraja dan bahasa Mongondow di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta.
Peluncuran dilakukan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin ditandai dengan menempelkan telapak tangannya di icon telapak tangan layar monitor disaksikan Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat) Abdurrahman Masud.
Selain terjemahan Alquran ke dalam tiga bahasa daerah itu, Kemenag juga meluncurkan buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara. Lukman Hakim mengatakan, terjemahan Alquran ke bahasa daerah mempunyai beberapa manfaat utama.
Pertama, memberi layanan keagamaan bagi masyarakat yang tidak akrab dengan bahasa Indonesia. Kedua, penterjemahan ini diharapkan membantu melestarikan dan pemeliharaan budaya lokal, utamanya bahasa agar tidak punah.
Produk yang diluncurkan juga sangat bermanfaat dalam rangka penguatan budaya Nusantara dan penguatan karakter bangsa. Menurutnya, buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara yang diluncurkan memuat entri para pemuka enam agama.
"Ini sangat bermanfaat sebagai penyedia data dan informasi mengenai sejarah hidup para pemuka agama dalam berbagai aspek, minimal secara akademis, sosiologis dan cultural,” kata Lukman Hakim, Senin (19/12/2016).
Secara akademis, kata Lukman, buku bisa dijadikan rujukan biografis pemuka agama sebagai aktor penting dalam pembinaan umat beragama. Selain itu, secara sosiologis dapat dijadikan sebagai bentuk apresiasi secara kultural dan menjadi alat perekat yang memerankan fungsi edukatif, peneladanan dan penguatan peradaban Nusantara.
"Harapan kami, buku ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya penciptaan tata hubungan yang kondusif antarumat beragama,untuk penguatan NKRI," ucapnya.
Kabalitbang dan Diklat Kemenag, Abdurrahman Masud mengatakan, Balitbang dan Diklat Kemenag secara total telah meluncurkan terjemahan Alquran ke dalam sembilan bahasa daerah.
Selain bahasa Batak Angkola, Toraja dan Mongondow, sebelumnya, telah diluncurkan terjemahan Alquran ke dalam Bahasa Sasak, Makassar, Kaili, Jawa Banyumas, Minang, dan Bahasa Dayak.
"Saat ini dalam proses penyelesaian terjemahan Alquran bahasa Bali, Maluku dan Banjar Kalimantan Selatan. InsyaAllah awal-awal tahun depan sudah selesai dan bisa segera diluncurkan," ungkapnya.
Peluncuran dilakukan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin ditandai dengan menempelkan telapak tangannya di icon telapak tangan layar monitor disaksikan Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat) Abdurrahman Masud.
Selain terjemahan Alquran ke dalam tiga bahasa daerah itu, Kemenag juga meluncurkan buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara. Lukman Hakim mengatakan, terjemahan Alquran ke bahasa daerah mempunyai beberapa manfaat utama.
Pertama, memberi layanan keagamaan bagi masyarakat yang tidak akrab dengan bahasa Indonesia. Kedua, penterjemahan ini diharapkan membantu melestarikan dan pemeliharaan budaya lokal, utamanya bahasa agar tidak punah.
Produk yang diluncurkan juga sangat bermanfaat dalam rangka penguatan budaya Nusantara dan penguatan karakter bangsa. Menurutnya, buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara yang diluncurkan memuat entri para pemuka enam agama.
"Ini sangat bermanfaat sebagai penyedia data dan informasi mengenai sejarah hidup para pemuka agama dalam berbagai aspek, minimal secara akademis, sosiologis dan cultural,” kata Lukman Hakim, Senin (19/12/2016).
Secara akademis, kata Lukman, buku bisa dijadikan rujukan biografis pemuka agama sebagai aktor penting dalam pembinaan umat beragama. Selain itu, secara sosiologis dapat dijadikan sebagai bentuk apresiasi secara kultural dan menjadi alat perekat yang memerankan fungsi edukatif, peneladanan dan penguatan peradaban Nusantara.
"Harapan kami, buku ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya penciptaan tata hubungan yang kondusif antarumat beragama,untuk penguatan NKRI," ucapnya.
Kabalitbang dan Diklat Kemenag, Abdurrahman Masud mengatakan, Balitbang dan Diklat Kemenag secara total telah meluncurkan terjemahan Alquran ke dalam sembilan bahasa daerah.
Selain bahasa Batak Angkola, Toraja dan Mongondow, sebelumnya, telah diluncurkan terjemahan Alquran ke dalam Bahasa Sasak, Makassar, Kaili, Jawa Banyumas, Minang, dan Bahasa Dayak.
"Saat ini dalam proses penyelesaian terjemahan Alquran bahasa Bali, Maluku dan Banjar Kalimantan Selatan. InsyaAllah awal-awal tahun depan sudah selesai dan bisa segera diluncurkan," ungkapnya.
(maf)