Upaya Pemerintah Agar Masyarakat Siap Hadapi Bencana Alam
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) akan menfokuskan pemetaan Kampung Siaga Bencana pada 323 kabupaten/kota di Indonesia. Pemetaan Kampung Siaga Bencana terhadap ratusan kabupaten/kota tersebut, mengacu kepada data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Data terakhir yang dikeluarkan BNPB ada 323 kabupaten/kota termasuk rawan bencana alam. Harapannya, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana alam lebih sigap menghadapi bencana alam.
"Jadi, kita melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah tersebut," ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Menurutnya, Kampung Siaga Bencana sebagai upaya antisipasi dampak bencana cepat dilakukan karena adanya kerja sama antar pemerintah daerah dan pusat. Sementara menyangkut persoalan administrasi yang sering menjadi hambatan dalam penanganan bencana diharapkan tidak terjadi setelah adanya kampung siaga bencana.
”Pembentukan Kampung Siaga Bencana ini diharapkan mampu membantu pemerintah untuk menangani banjir dan longsor yang sering terjadi di wilayah-wilayah rawan bencana,” ucapnya. (Baca: Rescue Perindo Ingatkan Warga Waspadai Ancaman Banjir)
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Adhy Karyono menambahkan, pelantikan 1.500 sahabat Tagana baru merupakah pemecahan rekor Muri sebagai pelantikan relawan terbesar saat ini. Dia menerangkan, mereka juga merasa bangga dilantik dan mengemban tugas menghadapi bencana alam.
"Ini merupakan pelantikan sahabat Tagana terbesar dan berhasil memecahkan rekor muri,” katanya.
Data terakhir yang dikeluarkan BNPB ada 323 kabupaten/kota termasuk rawan bencana alam. Harapannya, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana alam lebih sigap menghadapi bencana alam.
"Jadi, kita melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah tersebut," ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Menurutnya, Kampung Siaga Bencana sebagai upaya antisipasi dampak bencana cepat dilakukan karena adanya kerja sama antar pemerintah daerah dan pusat. Sementara menyangkut persoalan administrasi yang sering menjadi hambatan dalam penanganan bencana diharapkan tidak terjadi setelah adanya kampung siaga bencana.
”Pembentukan Kampung Siaga Bencana ini diharapkan mampu membantu pemerintah untuk menangani banjir dan longsor yang sering terjadi di wilayah-wilayah rawan bencana,” ucapnya. (Baca: Rescue Perindo Ingatkan Warga Waspadai Ancaman Banjir)
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Adhy Karyono menambahkan, pelantikan 1.500 sahabat Tagana baru merupakah pemecahan rekor Muri sebagai pelantikan relawan terbesar saat ini. Dia menerangkan, mereka juga merasa bangga dilantik dan mengemban tugas menghadapi bencana alam.
"Ini merupakan pelantikan sahabat Tagana terbesar dan berhasil memecahkan rekor muri,” katanya.
(kur)