Hayono Isman Bantah Dipecat Demokrat Tapi Mengundurkan Diri

Sabtu, 29 Oktober 2016 - 17:28 WIB
Hayono Isman Bantah Dipecat Demokrat Tapi Mengundurkan Diri
Hayono Isman Bantah Dipecat Demokrat Tapi Mengundurkan Diri
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Hayono Isman mengaku mengundurkan diri sebelum dipecat dari Partai Demokrat. Ia membantah bahwa dirinya dipecat dari Partai Demokrat.

Mantan menteri pemuda dan olahraga era Soeharto ini mengatakan, sebelum ada berita pemecatan tersebut, dirinya telah terlebih dahulu mengajukan pengunduran diri.

"Sebetulnya tidak perlu diberhentikan karena sebelumnya saat saya memenuhi undangan Komisi Pengawas (komwas) Demokrat 19 Oktober itu, saya sudah menyatakan mundur dari keanggotaan partai. Tanggal 20 saya menandatangani surat resmi pengunduran diri yang saya alamatkan ke Ketum Demokrat," ujar Hayono saat dihubungi, Sabtu (29/10/2016).

Dia menjelaskan, dirinya tak datang saat diundang Dewan Kehormatan (Wanhor) karena memang telah menyatakan mundur dari partai berlambang mercy itu. "Saya tak perlu lagi memenuhi undangan Wanhor. Karena saya sudah menyatakan mundur. Tapi tidak ada masalah lah barangkali untuk menjaga citra partai silakan saja. Tapi faktanya seperti itu. Saya ingin baik-baik, keluarnya juga baik-baik," tandasnya.

Perihal kemundurannya dari Demokrat dikarenakan berbagai pandangan yang berbeda dengan pimpinan partai. Akan tetapi, menurutnya tidak menyalahi garis perjuangan partai jika tak memenuhi undangan Wanhor Demokrat.

"Kalau untuk mendukung Ahok (Dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama), konsistensi saya sejak awal saya dukung Jokowi dan Ahok pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) lalu. Itu beda dengan partai yang dukung Fauzi Bowo. Jadi itu konsistensi saja. Saya yakin Ahok lebih siap melayani publik dibandingkan dua calon yang lain," jelasnya.

Diketahui, Ruhut Sitompul dan Hayono Isman resmi dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat. Keduanya dipecat karena tidak sejalan dengan kebijakan partai berlambang mercy itu.

Sikap politik Ruhut dan Hayono ‎berseberangan dengan partainya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ruhut dan Hayono lebih mendukung pasangan calon petahana Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Sementara Partai Demokrat bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Atas hal itu, Komisi Pengawas Partai Demokrat mengkaji nasib Ruhut dan Hayono di partai itu.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7163 seconds (0.1#10.140)