BPK Sebut Potensi Kerugian Negara di TVRI Capai Ratusan Miliar
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hary Azhar Haris telah menyampaikan hasil laporan pemeriksaan keuangan semester I tahun 2016 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam kesempatan itu, BPK mengumumkan sejumlah lembaga/kementerian dan BUMN yang mendapat penilaian disclaimer.
Salah satu yang mencolok adalah penilaian disclaimer atas hasil laporan keuangan Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Hary Azhar mengatakan, Presiden Jokowi sangat antusias menanggapi laporan keuangan TVRI yang disclaimer atau Tidak Menyatakan Pendapat dari BPK.
"Karena TVRI ini sudah empat tahun disclaimer. Ada sekitar hampir Rp400 miliar potensi kerugian negara di sana," ungkap Hary di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Terkait hal ini, kata Hary, Jokowi akan menugaskan kementerian terkait untuk menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi BPK atas kondisi keuangan TVRI.
Dalam kesempatan itu, BPK mengumumkan sejumlah lembaga/kementerian dan BUMN yang mendapat penilaian disclaimer.
Salah satu yang mencolok adalah penilaian disclaimer atas hasil laporan keuangan Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Hary Azhar mengatakan, Presiden Jokowi sangat antusias menanggapi laporan keuangan TVRI yang disclaimer atau Tidak Menyatakan Pendapat dari BPK.
"Karena TVRI ini sudah empat tahun disclaimer. Ada sekitar hampir Rp400 miliar potensi kerugian negara di sana," ungkap Hary di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Terkait hal ini, kata Hary, Jokowi akan menugaskan kementerian terkait untuk menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi BPK atas kondisi keuangan TVRI.
(maf)