Pemerintah Diminta Tak Lupakan Hari Tani

Sabtu, 24 September 2016 - 20:05 WIB
Pemerintah Diminta Tak Lupakan Hari Tani
Pemerintah Diminta Tak Lupakan Hari Tani
A A A
JAKARTA - Memperingati Hari Tani Nasional 2016, Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) mengadakan acara Peringatan 56 tahun Hari Tani di Sekretariat Konsorsium Pembaruan Agraria, Jakarta, Sabtu (24/9/2016).

Dengan mengusung tema "Menolak Ilusi Reforma Agraria dan Kebijakan Pro-Investasi Jokowi-JK dan dihadiri oleh 38 organisasi, KNPA menilai pelaksanaan reforma agraria atau pemberuan agraria yang dilakukan Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria.

"Reforma agraria yang dilaksanakan pemerintah Jokowi-JK hanya sebatas redistribusi tanah dan legalisasi aset. Terlebih adanya kebijakan-kebijakan pemerintah Jokowi-JK yang pro-investasi ini makin membuat reforma agraria sejati sulit diwujudkan," kata Ketua Koordinator Umum KPNA, Dewi Kartika dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Sabtu (24/9/2016).

Sementara itu, perwakilan petani yang diwakili oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) Hendri Saragih menilai pemerintah telah lupa Hari Tani yang ditetapkan diperingati setiap tanggal 24 September. Hari Tani ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1960.

"Pemerintah juga sering sekali menjanjikan dan mengusahakan kedaulatan pangan dengan memperkuat kedaulatan petani. Akan tetapi pada kenyataannya impor pangan masih terus terjadi. Negara seharusnya hadir menjadi motor penggerak kedaulatan pangan dengan membagikan tanah untuk petani, bukan dengan bagi-bagi traktor atau pupuk" tutur Hendri.

Sementara itu, Fariz Rifqi Ihsan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia sebagai perwakilan mahasiswa pada acara tersebut mengatakan, negara ini sudah terjebak kepentingan asing dan korporasi internasional dalam melaksanakan reforma agraria yang hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi.

"Keberadaan pelaksanaan reforma agraria sejati ini sulit dijalankan karena kemauan pemerintah yang kurang dan peranan kampus sebagai ruang intelektual yang minim dalam proses penyadaran tentang reforma agraria. Hari ini, justru sebagian besar kampus menjadi kepanjangam tangan investasi dan pemerintah yang justru melanggenggang konflik agraria," tuturnya.

Oleh karena itu dalam memperingati Hari Tani, KNPA melaksanakan rangkaian aksi pada 20-27 september 2016 di daerah-daerah. Adapun puncak acara pada 27 September 2016 dengan menurunkan 10 ribu orang di Jakarta.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6008 seconds (0.1#10.140)