Sekjen IAI: Distribusi dan Sertifikasi Obat Masih Kurang Maksimal
A
A
A
JAKARTA - Mencuatnya kasus peredaran obat palsu membuat kalangan masyarakat menjadi resah. Pemerintah diminta mengambil tindakan cepat agar peredaran obat palsu itu bisa dihentikan.
Sekjen Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Novendri mengatakan, munculnya obat palsu karena distribusi dan penyerahan obat selama ini belum tertib.
"Sehingga ada peluang orang dapat obat gampang," ujar Novendri dalam diskusi Polemik SindoTrijayaFM bertajuk 'Obat Palsu, Siapa Mau?' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9/2016).
Novendri mengaku pihaknya sudah menyarankan kepada pemerintah agar layanan farmasi harus disertifikasi. Selain itu, distribusi obat juga sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB), sehingga ada kepastian mutu.
Ia menambahkan, sejauh ini pengawasan terhadap distribusi dan sertifikasi obat masih kurang maksimal. Karenanya, dia berharap pengawasan obat yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) lebih ditingkatkan.
"Distribusi itu kan kerja sama BPOM dengan Dinkes. Kami dalam menjaga apoteker di distribusi dan pelayanannya," pungkasnya.
Sekjen Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Novendri mengatakan, munculnya obat palsu karena distribusi dan penyerahan obat selama ini belum tertib.
"Sehingga ada peluang orang dapat obat gampang," ujar Novendri dalam diskusi Polemik SindoTrijayaFM bertajuk 'Obat Palsu, Siapa Mau?' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9/2016).
Novendri mengaku pihaknya sudah menyarankan kepada pemerintah agar layanan farmasi harus disertifikasi. Selain itu, distribusi obat juga sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB), sehingga ada kepastian mutu.
Ia menambahkan, sejauh ini pengawasan terhadap distribusi dan sertifikasi obat masih kurang maksimal. Karenanya, dia berharap pengawasan obat yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) lebih ditingkatkan.
"Distribusi itu kan kerja sama BPOM dengan Dinkes. Kami dalam menjaga apoteker di distribusi dan pelayanannya," pungkasnya.
(kri)