Soal Penculikan WNI, DPR Minta Kerja Sama Tiga Negara Direalisasikan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah segera memulangkan Mohammad Sofyan dan Ismail, warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil meloloskan diri dari kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya menegaskan kerja sama Indonesia, Malaysia, dan Filipina tiga negara terkait pengamanan perbatasan tiga wilayah harus segara terealisasi.
"Segera berlakukan kerja sama pengamanan oleh tiga negara yang sudah ditandatangani. Ini strategi yang sangat efektif," tutur Tantowi saat dihubungi Sindonews, Jumat (19/8/2016). (Baca: Indonesia, Filipina, Malaysia Sepakat Patroli Bersama)
Politikus Golkar ini meminta pemerintah berusaha keras membebasksan para WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Kendati diakuinya upaya tersebut itu tidak mudah karena bergantung Filipina yang sampai kini belum mengizinkan militer Indonesia masuk ke wilayahnya.
Terkait dua WNI yang berhasil lolos dari kelompok Abu Sayyaf, ada dua informasi yang beredar. Informasi pertama, kelompok Abu Sayyaf sengaja melepaskan kedua WNI. Sebaliknya ada informasi yang menyebut keduanya meloloskan diri.
"Kalau versi Abu Sayyaf yang kita ambil, menarik untuk dicermati mengapa mereka diloloskan, kita harus melihat hal itu," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku sudah melaporkan informasi tentang lolosnya dua WNI dari kelompok Abu Sayyaf‎ kepada Presiden Jokowi.
Menurut Retno, keduanya segara dipulangkan setelah pemerintah mendapatkan informasi yang utuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina.
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya menegaskan kerja sama Indonesia, Malaysia, dan Filipina tiga negara terkait pengamanan perbatasan tiga wilayah harus segara terealisasi.
"Segera berlakukan kerja sama pengamanan oleh tiga negara yang sudah ditandatangani. Ini strategi yang sangat efektif," tutur Tantowi saat dihubungi Sindonews, Jumat (19/8/2016). (Baca: Indonesia, Filipina, Malaysia Sepakat Patroli Bersama)
Politikus Golkar ini meminta pemerintah berusaha keras membebasksan para WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Kendati diakuinya upaya tersebut itu tidak mudah karena bergantung Filipina yang sampai kini belum mengizinkan militer Indonesia masuk ke wilayahnya.
Terkait dua WNI yang berhasil lolos dari kelompok Abu Sayyaf, ada dua informasi yang beredar. Informasi pertama, kelompok Abu Sayyaf sengaja melepaskan kedua WNI. Sebaliknya ada informasi yang menyebut keduanya meloloskan diri.
"Kalau versi Abu Sayyaf yang kita ambil, menarik untuk dicermati mengapa mereka diloloskan, kita harus melihat hal itu," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku sudah melaporkan informasi tentang lolosnya dua WNI dari kelompok Abu Sayyaf‎ kepada Presiden Jokowi.
Menurut Retno, keduanya segara dipulangkan setelah pemerintah mendapatkan informasi yang utuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina.
(dam)