Indonesia Punya Semuanya, Ayo Kita Bangunkan The Sleeping Giant
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki segala syarat untuk menjadi negara maju. Namun sudah 71 tahun merdeka, negara ini masih menyandang status ekonomi sebagai negara berkembang
“Indonesia punya semuanya, kita bangunkan the sleeping giant (raksasa tidur) dari tidurnya,” kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan kuliah umum di Universitas Kadiri, Kota Kediri, Rabu 10 Agustus 2019.
Adapun kuliah umum itu bertema Membangun Ekonomi Indonesia Menghadapi Persaingan Global. Menurut dia, salah satu persoalan mendasar di Indonesia, yakni kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan daerah.
Bila ini berlanjut hingga tahun tahun mendatang, kata dia, pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Menurut HT, hal tersebut terjadi karena Indonesia menerapkan pasar bebas pada saat masyarakatnya belum siap.
Di negara yang maju, sambung dia, kesejahteraan dan pendidikan masyarakatnya sudah relatif mapan. Sementara Indonesia belum memiliki kesiapan, baik dalam pendidikan maupun kesejahteraan.
HT menegaskan pembangunan harus berpihak pada kalangan menengah ke bawah. Mereka dapat didorong untuk tumbuh di antaranya melalui penerapan regulasi kemudahan akses modal, pelatihan keterampilan dan proteksi dari pemerintah.
“Itu masalah ekonomi yang jadi tantangan kita ke depan. Kalau kita bisa mengubah yang saya katakan tadi, wah kita bisa lari kencang. Karena kita punya semua, tanahnya subur, luas, generasi mudanya besar sekali dan staminanya bagus, sumber daya alamnya banyak,” tuturnya.
Selain berbagi wawasan, HT juga menyerahkan bantuan dana pendidikan bagi mahasiswa berprestasi Universitas Kadiri
“Indonesia tanpa peran masyarakat tentunya tidak akan bisa melaksanakan pembangunan,” kata Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Sodanco Supriyadi Walisongo, I Gede Heru Marwanto yang hadir bersama jajaran pengajar dan staf Universitas Kadiri.
“Indonesia punya semuanya, kita bangunkan the sleeping giant (raksasa tidur) dari tidurnya,” kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan kuliah umum di Universitas Kadiri, Kota Kediri, Rabu 10 Agustus 2019.
Adapun kuliah umum itu bertema Membangun Ekonomi Indonesia Menghadapi Persaingan Global. Menurut dia, salah satu persoalan mendasar di Indonesia, yakni kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan daerah.
Bila ini berlanjut hingga tahun tahun mendatang, kata dia, pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Menurut HT, hal tersebut terjadi karena Indonesia menerapkan pasar bebas pada saat masyarakatnya belum siap.
Di negara yang maju, sambung dia, kesejahteraan dan pendidikan masyarakatnya sudah relatif mapan. Sementara Indonesia belum memiliki kesiapan, baik dalam pendidikan maupun kesejahteraan.
HT menegaskan pembangunan harus berpihak pada kalangan menengah ke bawah. Mereka dapat didorong untuk tumbuh di antaranya melalui penerapan regulasi kemudahan akses modal, pelatihan keterampilan dan proteksi dari pemerintah.
“Itu masalah ekonomi yang jadi tantangan kita ke depan. Kalau kita bisa mengubah yang saya katakan tadi, wah kita bisa lari kencang. Karena kita punya semua, tanahnya subur, luas, generasi mudanya besar sekali dan staminanya bagus, sumber daya alamnya banyak,” tuturnya.
Selain berbagi wawasan, HT juga menyerahkan bantuan dana pendidikan bagi mahasiswa berprestasi Universitas Kadiri
“Indonesia tanpa peran masyarakat tentunya tidak akan bisa melaksanakan pembangunan,” kata Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Sodanco Supriyadi Walisongo, I Gede Heru Marwanto yang hadir bersama jajaran pengajar dan staf Universitas Kadiri.
(dam)