BNPB Minta Pemudik Waspada Banjir dan Longsor
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung halaman tetap waspada. Arus mudik lebaran tahun 2016 ini beberapa daerah di Indonesia berpotensi tinggi diwarnai gangguan bencana alam.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ancaman banjir dan longsor menjadi perhatian utama karena anomali cuaca di Indonesia yakni La Nina, yang menyebabkan curah hujan meningkat.
"Tahun ini mudik akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena La Nina yang menyebabkan curah hujan tinggi. Ini dapat memicu banjir dan longsor," ujar Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).
Dia menjelaskan, konsentrasi intensitas curah hujan menengah hingga tinggi akan dimulai pada 5 Juli mendatang. Dia mengungkapkan, untuk Pulau Jawa diprediksi banjir akan merata di setiap wilayah kawasan pantai utara, khususnya jalur Pantura.
"Prediksi banjir merata di wilayah Jawa.Titik macet akibat pasar tumpah di Pantura itu daerah rawan banjir. Disiapkan alat berat dan posko," jelasnya.
Menurutnya, peningkatan curah hujan juga perlu diwaspadai khususnya di daerah Sulawesi dan Maluku. "Ini mulai 5 Juli. Akan lebat di sekitar Mentawai, Sumatera bagian selatan Jawa, sekitar Maluku sampai Laut Banda, juga di Jawa Tengah bagian tengah-selatan," tambahnya.
Sementara antisipasi bencana longsor, dia mengimbau agar para pemudik tidak hanya waspada dalam perjalanan saja. Sebab, daerah yang dikunjungi atau pun kampung halaman juga tidak lepas dari ancaman longsor.
"Ancaman bukan hanya untuk pemudik saja, juga yang tiba di rumah keluarga. Di Jawa itu Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah-selatan, Jawa Tengah bagian barat-tengah. Jawa Timur bagian selatan," jelasnya.
Adapun titik prediksi longsor, dia menyebutkan untuk daerah Jawa Barat adalah kawasan Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Singaparna, Nagrek. Daerah Jawa Tengah di antaranya Wonosobo dan Ambarawa.
Lanjutnya, Jawa Timur di Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek. Sementara kawasan Bali juga tidak luput dari prediksi longsor, seperti di perbukitan daerah Bangli dan sekitar bagian utara.
Dia menambahkan, untuk wilayah Sulawesi Barat dan Selatan juga berpotensi tinggi longsor. "Longsor di Sumatera diprediksi di sepanjang Bukit Barisan dari Aceh hingga Lampung," terangnya. (Baca: Posko Kesehatan Kemenkes Siap Layani Pemudik 24 Jam)
Dia menuturkan, untuk mengantisipasi adanya ancaman tersebut, pihaknya bekerja sama dengan lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Harapannya memberikan rasa aman bagi pemudik selama di perjalanan. Pihaknya juga sudah menyiapkan tim reaksi cepat yang siaga 24 jam setiap harinya dalam penanggulangan bencana yang diprediksi terjadi selama mudik lebaran.
"Kami mendukung Kemenhub untuk kelancaran mudik lebaran dan telah memerintahkan BNPB dan BPBD meningkatkan kesiagaan. Kita bangun posko peristirahatan. Kami juga cetak 50 ribu peta jalur mudik Jawa Bali Sumatera terkait banjir dan longsor dan dapat juga diakses di situs resmi BNPB," tandasnya.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ancaman banjir dan longsor menjadi perhatian utama karena anomali cuaca di Indonesia yakni La Nina, yang menyebabkan curah hujan meningkat.
"Tahun ini mudik akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena La Nina yang menyebabkan curah hujan tinggi. Ini dapat memicu banjir dan longsor," ujar Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).
Dia menjelaskan, konsentrasi intensitas curah hujan menengah hingga tinggi akan dimulai pada 5 Juli mendatang. Dia mengungkapkan, untuk Pulau Jawa diprediksi banjir akan merata di setiap wilayah kawasan pantai utara, khususnya jalur Pantura.
"Prediksi banjir merata di wilayah Jawa.Titik macet akibat pasar tumpah di Pantura itu daerah rawan banjir. Disiapkan alat berat dan posko," jelasnya.
Menurutnya, peningkatan curah hujan juga perlu diwaspadai khususnya di daerah Sulawesi dan Maluku. "Ini mulai 5 Juli. Akan lebat di sekitar Mentawai, Sumatera bagian selatan Jawa, sekitar Maluku sampai Laut Banda, juga di Jawa Tengah bagian tengah-selatan," tambahnya.
Sementara antisipasi bencana longsor, dia mengimbau agar para pemudik tidak hanya waspada dalam perjalanan saja. Sebab, daerah yang dikunjungi atau pun kampung halaman juga tidak lepas dari ancaman longsor.
"Ancaman bukan hanya untuk pemudik saja, juga yang tiba di rumah keluarga. Di Jawa itu Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah-selatan, Jawa Tengah bagian barat-tengah. Jawa Timur bagian selatan," jelasnya.
Adapun titik prediksi longsor, dia menyebutkan untuk daerah Jawa Barat adalah kawasan Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Singaparna, Nagrek. Daerah Jawa Tengah di antaranya Wonosobo dan Ambarawa.
Lanjutnya, Jawa Timur di Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek. Sementara kawasan Bali juga tidak luput dari prediksi longsor, seperti di perbukitan daerah Bangli dan sekitar bagian utara.
Dia menambahkan, untuk wilayah Sulawesi Barat dan Selatan juga berpotensi tinggi longsor. "Longsor di Sumatera diprediksi di sepanjang Bukit Barisan dari Aceh hingga Lampung," terangnya. (Baca: Posko Kesehatan Kemenkes Siap Layani Pemudik 24 Jam)
Dia menuturkan, untuk mengantisipasi adanya ancaman tersebut, pihaknya bekerja sama dengan lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Harapannya memberikan rasa aman bagi pemudik selama di perjalanan. Pihaknya juga sudah menyiapkan tim reaksi cepat yang siaga 24 jam setiap harinya dalam penanggulangan bencana yang diprediksi terjadi selama mudik lebaran.
"Kami mendukung Kemenhub untuk kelancaran mudik lebaran dan telah memerintahkan BNPB dan BPBD meningkatkan kesiagaan. Kita bangun posko peristirahatan. Kami juga cetak 50 ribu peta jalur mudik Jawa Bali Sumatera terkait banjir dan longsor dan dapat juga diakses di situs resmi BNPB," tandasnya.
(kur)