Internal Golkar Belum Capai Kesepakatan Terkait Struktur DPP
A
A
A
JAKARTA - Susunan Kepengurusan DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto masih belum rampung. Hingga sepekan lebih setelah Munaslub Golkar usai, formatur masih menyeleksi nama yang akan dimasukkan dalam kepengurusan.
Anggota tim formatur Golkar Roem Kono mengatakan, pihaknya bukannya mau menunda pengumuman serta pelantikan pengurus DPP Golkar yang baru. Namun masih ada perdebatan di internal Golkar, sehingga susunan pengurus belum diungkapkan kepada publik.
"Masih terjadi perdebatan," kata Roem Kono saat dihubungi, Selasa (24/5/2016).
Menurut Roem, formatur masih menyeleksi nama kader yang dianggap pantas sebagai pengurus. Tidak hanya kompetensi yang dilihat, tapi juga keterwakilan dari unsur ormas, gender, hingga semangat rekonsiliasi ditonjolkan.
"Kita memperhatikan beberapa aspek. Masalah tepat guna yang bisa menjalankan organisasi, aspek rekonsiliasi, masalah kapabilitas, juga harus memperhatikan semua unsur kader-kader keormasan," ucap Roem.
Lebih lanjut Ketua Ormas MKGR ini mengatakan, pihaknya masih mencari strategi untuk merampingkan kepengurusan sesuai dengan mandat munaslub. Salah satunya dengan menghapus posisi wakil ketua umum.
"Kita berusaha sebisa mungkin ramping. Dinamika berkembang terus, kader begitu banyak, kita cari solusinya," tandasnya.
Anggota tim formatur Golkar Roem Kono mengatakan, pihaknya bukannya mau menunda pengumuman serta pelantikan pengurus DPP Golkar yang baru. Namun masih ada perdebatan di internal Golkar, sehingga susunan pengurus belum diungkapkan kepada publik.
"Masih terjadi perdebatan," kata Roem Kono saat dihubungi, Selasa (24/5/2016).
Menurut Roem, formatur masih menyeleksi nama kader yang dianggap pantas sebagai pengurus. Tidak hanya kompetensi yang dilihat, tapi juga keterwakilan dari unsur ormas, gender, hingga semangat rekonsiliasi ditonjolkan.
"Kita memperhatikan beberapa aspek. Masalah tepat guna yang bisa menjalankan organisasi, aspek rekonsiliasi, masalah kapabilitas, juga harus memperhatikan semua unsur kader-kader keormasan," ucap Roem.
Lebih lanjut Ketua Ormas MKGR ini mengatakan, pihaknya masih mencari strategi untuk merampingkan kepengurusan sesuai dengan mandat munaslub. Salah satunya dengan menghapus posisi wakil ketua umum.
"Kita berusaha sebisa mungkin ramping. Dinamika berkembang terus, kader begitu banyak, kita cari solusinya," tandasnya.
(maf)