Ade Komarudin: Saya Mengalah, Bukan Kalah Lho Ya!
A
A
A
JAKARTA - Ade Komarudin menegaskan bahwa dirinya tidak dalam posisi kalah dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar di musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) beberapa waktu lalu di Bali. Pria yang akrab disapa Akom ini menegaskan bahwa dirinya mengalah demi kepentingan yang lebih besar.
"Kan saat Munaslub saya mengalah, bukan kalah lho ya!" kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Selain memiliki umur yang lebih muda daripada Setya Novanto, dia mengaku memikirkan rekonsiliasi untuk stabilitas partai dan politik ke depan.
"Saya mengalah, saya lakukan karena kita harus dahulukan kepentingan partai dan kepentingan negara, dan cintai partai, itu yang saya lakukan," tutur ketua DPR ini.
Dia pun berharap, masyarakat bisa menerima hasil Munaslub Partai Golkar itu. Selain itu, kata dia, apa yang terjadi dalam Munaslub Partai Golkar di Bali itu bisa menjadi pembelajaran bagi tokoh lain bahwa berdemokrasi itu harus indah.
"Dari awal saya yang paling pertama support DPP baru, karena saya mengalah untuk partai dan negara," tuturnya. Dia yakin, Partai Golkar bukan lagi retak, melainkan patah jika dirinya melanjutkan putaran kedua pemilihan ketua umum Partai Golkar pada Munaslub itu.
"Kalau patah itu enggak baik untuk partai yang berkonflik selama setahun lebih dan buat negara. Pasti ada hikmahnya. Itu keluar dari hati dan saya konsultasikan ke tim saya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Setya Novanto ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar terpilih, setelah Ade Komarudin menyatakan tidak melanjutkan putaran kedua pemilihan ketua umum pada Munaslub di Bali beberapa hari lalu.
"Kan saat Munaslub saya mengalah, bukan kalah lho ya!" kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Selain memiliki umur yang lebih muda daripada Setya Novanto, dia mengaku memikirkan rekonsiliasi untuk stabilitas partai dan politik ke depan.
"Saya mengalah, saya lakukan karena kita harus dahulukan kepentingan partai dan kepentingan negara, dan cintai partai, itu yang saya lakukan," tutur ketua DPR ini.
Dia pun berharap, masyarakat bisa menerima hasil Munaslub Partai Golkar itu. Selain itu, kata dia, apa yang terjadi dalam Munaslub Partai Golkar di Bali itu bisa menjadi pembelajaran bagi tokoh lain bahwa berdemokrasi itu harus indah.
"Dari awal saya yang paling pertama support DPP baru, karena saya mengalah untuk partai dan negara," tuturnya. Dia yakin, Partai Golkar bukan lagi retak, melainkan patah jika dirinya melanjutkan putaran kedua pemilihan ketua umum Partai Golkar pada Munaslub itu.
"Kalau patah itu enggak baik untuk partai yang berkonflik selama setahun lebih dan buat negara. Pasti ada hikmahnya. Itu keluar dari hati dan saya konsultasikan ke tim saya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Setya Novanto ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar terpilih, setelah Ade Komarudin menyatakan tidak melanjutkan putaran kedua pemilihan ketua umum pada Munaslub di Bali beberapa hari lalu.
(kri)