Cak Imin Ajak Seluruh Kekuatan Bersatu Jaga Kedamaian Umat
A
A
A
KENDAL - Kendati Gerakan Nusantara Mengaji telah ditutup beberapa minggu lalu, namun semangat gerakan yang diinisiatori Abdul Muhaimin Iskandar itu masih terus menggelora. Semangat masyarakat membaca kitab suci Alquran pun tumbuh kembali.
Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas dalam acara Haflah Akhirrussanah atau khataman Alquran menjelang Ramadan yang digelar di Pondok Pesantren Al Fadlu Walfadhilah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Kamis 19 Mei 2016 malam .
Acara tersebut dipimpin langsung Pengasuh Ponpes Al Fadlu Walfadhilah, KH Dimyati Rois dan dihadiri langsung inisiator Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa Marwan Ja'far dan Anggota DPR Fadhan Subchi, Alamudin Dimyati Rois, Ketua DPW PKB Jateng M Yusuf Chudlori dan Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman.
Inisiator Nusantara Mengaji yang juga Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan, perjuangan hari ini adalah perjuangan meneruskan cita-cita perjuangan keagamaan para masyayikh.
"Perjuangan itu kemudian masuk dalam sendi-sendi kehidupan ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan serta sosial kemasyarakatan," katanya. (Baca juga: Nusantara Mengajir Lahirkan Banyak Penghafal Alquran)
Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin mengatakan, perjuangan tersebut adalah tindak lanjut dari seluruh rangkaian dari perjuangan Ahlusunnah Wal Jamaah. "Munculnya Mbah Dim dan Gus Alam yang duduk di legislatif adalah lanjutan perjuangan Ahlusunnah Waljmaah," katanya.
Cak Imin menyerukan agar seluruh kekuatan harus bersatu memperjuangan Ahlsunnah Wal Jamaah. Sebagai umat Islam terbesar di dunia, Ahlusunnah Wal Jamaah mampu menjaga kedamaian umat Islam untuk melakukan ibadah.
"Kita harus bersyukur sebagai umat Islam di Indonesia yang damai, bebas beribadah, dan tidak terpecah belah. Keadaan inilah yang merupakan hasil jerih payah para kiai. Inilah yang harus dipertahankan terus menerus. Harus kita syukuri keadaan ini," tuturnya.
Cak Imin mengatakan, meskipun demikian masih banyak persoalan bangsa ini yang harus diatasi bersama-sama. Misalnya, para menteri mempunyai tugas menyejahterakan masyarakat.
"Pekerjaan rumah yang lain masih banyak. Kaum santri masih kalah terus dalam berpolitik. Kita masih berada dalam posisi belum menjadi penentu utama dalam kebijakan," katanya.
Belum lagi dalam sektor ekonomi, kata Cak Imin, seluruh aset nasional, pemain utamanya hanya sekelompok kecil. Tantangan lainnya dalam bidang pemerintahan dan kenegaraan.
"Tetapi saya semakin hari semakin yakin, para santri akan terus menunjukkan optimismenya. Dengan kedalaman ilmu dan mempunyai basis, tidak mustahil para santri akan ke tengah dan memimpin negeri ini," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap warga Nahdliyin yang sangat menghargai dan mengingat perjuangan para pendahulunya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far mengatakan, pondok pesantren tidak hanya sebagai tempat pendidikan agama. Tetapi juga tempat untuk mendidik para santri untuk mencintai Tanah Air dan bangsa.
"Contohnya, santri harus menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba. Para santri harus menjauhi narkoba.
Selain itu, lanjut dia, akhir-akhir ini muncul gerakan keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran ahlusunnah. kendati demikian dia menegaskan gerakan itu jangan dimusuhi tapi ajak mereka berdamai.
"Dakwah harus dengan damai. Mari kita ajak mereka yang terlibat dalam gerakan radikalisme ke jalan kita. Tidak hanya santri tetapi juga jamaah seluruhnya," kata dia.
Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas dalam acara Haflah Akhirrussanah atau khataman Alquran menjelang Ramadan yang digelar di Pondok Pesantren Al Fadlu Walfadhilah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Kamis 19 Mei 2016 malam .
Acara tersebut dipimpin langsung Pengasuh Ponpes Al Fadlu Walfadhilah, KH Dimyati Rois dan dihadiri langsung inisiator Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa Marwan Ja'far dan Anggota DPR Fadhan Subchi, Alamudin Dimyati Rois, Ketua DPW PKB Jateng M Yusuf Chudlori dan Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman.
Inisiator Nusantara Mengaji yang juga Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan, perjuangan hari ini adalah perjuangan meneruskan cita-cita perjuangan keagamaan para masyayikh.
"Perjuangan itu kemudian masuk dalam sendi-sendi kehidupan ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan serta sosial kemasyarakatan," katanya. (Baca juga: Nusantara Mengajir Lahirkan Banyak Penghafal Alquran)
Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin mengatakan, perjuangan tersebut adalah tindak lanjut dari seluruh rangkaian dari perjuangan Ahlusunnah Wal Jamaah. "Munculnya Mbah Dim dan Gus Alam yang duduk di legislatif adalah lanjutan perjuangan Ahlusunnah Waljmaah," katanya.
Cak Imin menyerukan agar seluruh kekuatan harus bersatu memperjuangan Ahlsunnah Wal Jamaah. Sebagai umat Islam terbesar di dunia, Ahlusunnah Wal Jamaah mampu menjaga kedamaian umat Islam untuk melakukan ibadah.
"Kita harus bersyukur sebagai umat Islam di Indonesia yang damai, bebas beribadah, dan tidak terpecah belah. Keadaan inilah yang merupakan hasil jerih payah para kiai. Inilah yang harus dipertahankan terus menerus. Harus kita syukuri keadaan ini," tuturnya.
Cak Imin mengatakan, meskipun demikian masih banyak persoalan bangsa ini yang harus diatasi bersama-sama. Misalnya, para menteri mempunyai tugas menyejahterakan masyarakat.
"Pekerjaan rumah yang lain masih banyak. Kaum santri masih kalah terus dalam berpolitik. Kita masih berada dalam posisi belum menjadi penentu utama dalam kebijakan," katanya.
Belum lagi dalam sektor ekonomi, kata Cak Imin, seluruh aset nasional, pemain utamanya hanya sekelompok kecil. Tantangan lainnya dalam bidang pemerintahan dan kenegaraan.
"Tetapi saya semakin hari semakin yakin, para santri akan terus menunjukkan optimismenya. Dengan kedalaman ilmu dan mempunyai basis, tidak mustahil para santri akan ke tengah dan memimpin negeri ini," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap warga Nahdliyin yang sangat menghargai dan mengingat perjuangan para pendahulunya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far mengatakan, pondok pesantren tidak hanya sebagai tempat pendidikan agama. Tetapi juga tempat untuk mendidik para santri untuk mencintai Tanah Air dan bangsa.
"Contohnya, santri harus menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba. Para santri harus menjauhi narkoba.
Selain itu, lanjut dia, akhir-akhir ini muncul gerakan keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran ahlusunnah. kendati demikian dia menegaskan gerakan itu jangan dimusuhi tapi ajak mereka berdamai.
"Dakwah harus dengan damai. Mari kita ajak mereka yang terlibat dalam gerakan radikalisme ke jalan kita. Tidak hanya santri tetapi juga jamaah seluruhnya," kata dia.
(dam)