Jokowi Ingatkan Masih Ada 4 WNI yang Disandera Abu Sayyaf
A
A
A
JAKARTA - Pembebasan sandera 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf, cukup memberikan informasi menggembirakan bagi Pemerintah Indonesia.
Namun patut diketahui, meski 10 WNI sudah dibebaskan. Masih ada empat WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui, pemerintah saat ini tengah berpikir agar empat WNI yang masih disandera ini bisa segera bebas.
"Kita terus bekerja keras untuk pembebasan empat WNI lainnya. Kita intensifkan patroli bersama agar tidak terjadi lagi (penyanderaan)," kata Jokowi di akun Twitter @jokowi, Minggu (1/5/2016).
Sebelumnya, para sandera WNI yang berjumlah 10 orang tersebut dikabarkan diantar sekelompok orang yang diduga dari kelompok Abu Sayyaf dan diturunkan di depan kediaman Gubernur Abdusakur Mah ail Tan di Jolo, Filipina.
Setelah tiba di kediaman gubernur, otoritas setempat langsung melakukan pemeriksaan kesehatan kepada WNI tersebut. Menurut rencana, ke-10 WNI ini untuk sementara akan tinggal di kantor Mahail Tan.
Pembebasan dilakukan setelah Tim Negosiator dari TNI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan negoisasi dengan para kelompok penyandera.
Selain itu, uang tebusan juga telah dibayarkan untuk pembebasan mereka pada Jumat 29 April 2016. Ke-10 sandera itu rencananya akan dibawa ke Kota Zamboanga City, di mana otoritas Indonesia akan menjemput mereka.
Seperti diketahui, 10 orang WNI itu diculik oleh Abu Sayyaf saat kapal yang mereka tumpangi dibajak oleh kelompok militan tersebut pada 29 Maret 2016. Abu Sayyaf kemudian meminta tebusan 50 juta Peso atau sekitar Rp15 miliar.
Namun patut diketahui, meski 10 WNI sudah dibebaskan. Masih ada empat WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui, pemerintah saat ini tengah berpikir agar empat WNI yang masih disandera ini bisa segera bebas.
"Kita terus bekerja keras untuk pembebasan empat WNI lainnya. Kita intensifkan patroli bersama agar tidak terjadi lagi (penyanderaan)," kata Jokowi di akun Twitter @jokowi, Minggu (1/5/2016).
Sebelumnya, para sandera WNI yang berjumlah 10 orang tersebut dikabarkan diantar sekelompok orang yang diduga dari kelompok Abu Sayyaf dan diturunkan di depan kediaman Gubernur Abdusakur Mah ail Tan di Jolo, Filipina.
Setelah tiba di kediaman gubernur, otoritas setempat langsung melakukan pemeriksaan kesehatan kepada WNI tersebut. Menurut rencana, ke-10 WNI ini untuk sementara akan tinggal di kantor Mahail Tan.
Pembebasan dilakukan setelah Tim Negosiator dari TNI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan negoisasi dengan para kelompok penyandera.
Selain itu, uang tebusan juga telah dibayarkan untuk pembebasan mereka pada Jumat 29 April 2016. Ke-10 sandera itu rencananya akan dibawa ke Kota Zamboanga City, di mana otoritas Indonesia akan menjemput mereka.
Seperti diketahui, 10 orang WNI itu diculik oleh Abu Sayyaf saat kapal yang mereka tumpangi dibajak oleh kelompok militan tersebut pada 29 Maret 2016. Abu Sayyaf kemudian meminta tebusan 50 juta Peso atau sekitar Rp15 miliar.
(maf)