Cegah Pembajakan Kapal, Indonesia Disarankan Buat Dewan Keamanan

Sabtu, 23 April 2016 - 15:10 WIB
Cegah Pembajakan Kapal, Indonesia Disarankan Buat Dewan Keamanan
Cegah Pembajakan Kapal, Indonesia Disarankan Buat Dewan Keamanan
A A A
JAKARTA - Dalam sebulan ini sedikitnya sudah ada tiga kapal berbendera Indonesia yang telah dibajak oleh kelompok milisi Abu Sayyaf di perairan perbatasan wilayah Malaysia dan Filipina.

Menurut Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Salim Said, cara mengatasi supaya tidak kembali terjadi pembajakan bukan dengan membayar tebusan, tapi Indonesia harus memiliki dewan keamanan yang fungsinya untuk berkoordinasi dengan presiden agar dalam mengambil keputusan tetap di tangan pemerintah Indonesia.

"Harus punya dewan keamanan yang berada di bawah presiden, nanti bisa melakukan perembukan memotong di tengah agar tidak masuk ke Filipina. Bukan bayar tebusan, tapi harus pakai otot," ujar Salim Said dalam diskusi Perspektif Indonesia di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Diketahui, kapal yang telah dibajak Abu Sayyaf diantaranya Tugboat Brahma 12 yang membawa tongkang (kapal) bermuatan batubara sebanyak 209 ton serta membawa 10 WNI. Tidak lama berselang Kapal Tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi dibajak, 10 anak buah kapal ada di dalam kapal itu, satu di antaranya tertembak, lima orang selamat dan empat pelaut WNI disandera.

Kelompok Abu Sayyaf adalah pemberontak yang terdiri dari milisi Islam yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6192 seconds (0.1#10.140)