PBNU Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar

Sabtu, 16 April 2016 - 21:55 WIB
PBNU Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar
PBNU Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)‎ mendukung Airlangga Hartanto memimpin Partai Golkar. Airlangga dianggap layak merebut kursi ketua umum Partai Golkar pada musyawarah nasional (Munas) pertengahan Mei 2016 mendatang.

Sebab, Airlangga dinilai sebagai ‎figur yang bersih, memiliki kemampuan, masih muda dan memiliki visi serta misi ke depan untuk perbaikan partai maupun bangsa.

"Beliau layak memimpin sebuah partai besar. Sudah tentu punya kapasitas yang cukup untuk calon ketua umum," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj usai bertemu Airlangga di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016).

Menurut dia, ke depan Partai Golkar harus dipimpin oleh ‎figur yang berani, bersih, memiliki gagasan baru membangun partai dan bangsa ini ke depan.

Pemimpin partai berlambang pohon beringin ke depan juga harus ‎memiliki kepedulian antara kesenjangan yang terjadi saat ini, di mana ada masyarakat yang sangat kaya sekali tetapi ada juga yang sangat miskin sampai tidak mendapatkan makan.

Dia berpendapat, ketua umum Partai Golkar ke depan juga harus memiliki kapasitas dan kapabilitas dari segi ilmu serta bisa mempersatukan semua kader yang tercerai-berai.

"Saya melihat Pak Airlangga punya kemampuan dan ciri-ciri itu. Sampai hari ini pun dia belum tercoreng apa-apa. Masih bersih, itu yang penting," ucapnya.

PBNU pun siap bekerja ‎sama dengan Partai Golkar untuk membangun bangsa ini jika Airlangga terpilih sebagai ketua umum partai itu. Kerjasama dengan semua pihak, termasuk Golkar dinilainya sangat penting untuk membawa bangsa ini lebih baik.

Kepada Airlangga, Aqil pun memberikan saran agar menggelar silahturami juga dengan kiyai-kiyai NU lain di daerah, misalnya kiyai di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Cirebon, Kalimantan Selatan, dan lainnya. Hal tersebut dinilai perlu untuk memperkuat silahturami dan bagi pengalaman mengenai pembangunan bangsa.

"Saya memang tidak punya kaitan dengan politik. Saya serahkan ke kiyai-kiyai di daerah, yang punya suara di Golkar untuk menentukan pilihan," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8026 seconds (0.1#10.140)