Dua Gepok Bingkisan Diserahkan Istri Siyono Berisi Uang Rp100 Juta
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bersama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, membuka dua gepok bingkisan yang tertutup rapih, disinyalir berisikan uang duka atas kematian Siyono yang diberikan oleh pihak Polri.
"Kita sama-sama buka ya, biar semuanya tahu ini isinya apa," kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak di ruang pengaduan Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2016).
Menurut pantauan Sindonews, saat kedua bingkisan tersebut dibuka ternyata kabar yang berkembang selama ini benar adanya, bahkan bingkisan itu berisi uang dengan pecahan ratusan ribu dengan total 100 juta rupiah.
Menurut Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, uang tersebut diberikan dengan dua tahap yaitu tahap pertama diberikan pada Suratmi istri terduga teroris Siyono dan tahap kedua diberikan pada Wagiyono kakak dari Siyono.
"Suratmi dapat satu gepok katanya untuk biaya anak-anaknya, sedangkan Wagiyono mendapatkan satu gepok untuk mengurus prosesi pemakaman Siyono," kata Siane Indriani.
Diketahui, pada 8 Maret 2016 Densus 88 telah melakukan penangkapan terhadap Siyono di dekat kediamannya di Klaten, Jawa Tengah. Selanjutnya pada 10 Maret, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah Siyono dan keesokan harinya pada 11 Maret, Siyono dikabarkan meninggal dunia akibat kepalanya terbentur besi dalam mobil.
"Kita sama-sama buka ya, biar semuanya tahu ini isinya apa," kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak di ruang pengaduan Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2016).
Menurut pantauan Sindonews, saat kedua bingkisan tersebut dibuka ternyata kabar yang berkembang selama ini benar adanya, bahkan bingkisan itu berisi uang dengan pecahan ratusan ribu dengan total 100 juta rupiah.
Menurut Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, uang tersebut diberikan dengan dua tahap yaitu tahap pertama diberikan pada Suratmi istri terduga teroris Siyono dan tahap kedua diberikan pada Wagiyono kakak dari Siyono.
"Suratmi dapat satu gepok katanya untuk biaya anak-anaknya, sedangkan Wagiyono mendapatkan satu gepok untuk mengurus prosesi pemakaman Siyono," kata Siane Indriani.
Diketahui, pada 8 Maret 2016 Densus 88 telah melakukan penangkapan terhadap Siyono di dekat kediamannya di Klaten, Jawa Tengah. Selanjutnya pada 10 Maret, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah Siyono dan keesokan harinya pada 11 Maret, Siyono dikabarkan meninggal dunia akibat kepalanya terbentur besi dalam mobil.
(maf)