RI Berharap Pasukan Khusus Indonesia Bisa Masuk Bantu Filipina
A
A
A
JAKARTA - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan berharap Pemerintah Filipina mengizinkan sekitar dua perwira pasukan khusus milik Indonesia bisa masuk ke lokasi penyanderaan 10 WNI oleh kelompok milisi Abu Sayyaf.
Menurut Luhut, dua perwira bisa ditempatkan sebagai 'asistensi' untuk membantu militer Filipina. "Saya menyarankan kalau bisa perwira dari komando pasukan khusus yang bisa mengasistensi (militer) mereka di sana," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Luhut mengatakan, peran dua perwira dari Komando pasukan khusus nantinya akan berfungsi sebagai asistensi di sana.
Alasan Luhut, perlunya menempatkan asistensi dari perwira khusus, lantaran target pembebasan dilakukan terhadap WNI.
"Karena (yang disandera) itu orang Indonesia, bagaimana kira-kira, gitu. Kan banyak pasukan khusus kita yang profesional," tukasnya.
Menurut Luhut, dua perwira bisa ditempatkan sebagai 'asistensi' untuk membantu militer Filipina. "Saya menyarankan kalau bisa perwira dari komando pasukan khusus yang bisa mengasistensi (militer) mereka di sana," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Luhut mengatakan, peran dua perwira dari Komando pasukan khusus nantinya akan berfungsi sebagai asistensi di sana.
Alasan Luhut, perlunya menempatkan asistensi dari perwira khusus, lantaran target pembebasan dilakukan terhadap WNI.
"Karena (yang disandera) itu orang Indonesia, bagaimana kira-kira, gitu. Kan banyak pasukan khusus kita yang profesional," tukasnya.
(maf)