TNI AL Gelar Komodo 2016

Selasa, 29 Maret 2016 - 04:59 WIB
TNI AL Gelar Komodo...
TNI AL Gelar Komodo 2016
A A A
JAKARTA - TNI AL akan menggelar latihan ‎militer multilateral terbesar bertajuk Komodo 2016 di Padang dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat 12-16 April mendatang. Latihan bersama ini bertujuan untuk menciptakan perdamaian baik di tingkat kawasan maupun global.

Hal itu diungkapkan Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Komodo 2016 saat melepas KRI Makassar-590 di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hutabarat menjelaskan, even Komodo 2016 ini terdiri dari International Fleet Review (IFR) atau parade kapal perang, 2th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) dan 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) yang rencananya diikuti 35 negara seperti, Amerika Serikat, China, Jepang, Brasil, Chili, Lebanon. Japan, Korea Selatan, Kuwait, Los, Malaysia, Mexico, Myanmar, Netherland, New Zealand.

Termasuk, Pakistan, Peru, Philippine, Papua New Guinea, Qatar, Rusia, Singapore, Saudi Arabia, Srilangka, Thailand, Timor Leste, Vietnam. Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada,‎ Inggris, Prancis.

"Mereka akan berlatih bagaimana melakukan operasi kemanusiaan secara bersama-sama," kata Hutabarat du Tanjung Priok, Senin 28 Maret 2016.

Hutabarat menjelaskan, Komodo 2016 terdiri dari tiga kegiatan besar yang mengusung

beberapa tema antara lain, International Fleet Review (IFR). Kegiatan IFR ini mengambil tema

Brotherhood With All Great Seaman,

"Para prajurit akan melaksanakan kegiatan-kegiatan maritime hospitality yang terdiri dari city tour, city parade cultural dinner," ucapnya.

Kegiatan kedua yaitu Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) dengan tema “Readiness and

Cooperation for Peace. Dalam kegiatan ini dilaksanakan workshop, maritime exhibition,

Engineering Civic Action Program (Encap) dan Medical Civic Action Program (Medcap) di Padang

dan Kabupaten Kepulauan Mentawai (Pulau Siopora dan Siberut).

‎Ketiga yaitu Western Pacific Naval Symposium (WPNS) yang merupakan forum bagi pemimipin Angkatan Laut negara-negara di kawasan Pasifik. Kegiatan WPNS ini merupakan yang ke 15 sejak diadakan pertama kali pada 1988.

Tujuan dari WPNS adalah untuk meningkatkan kerja sama angkatan laut di kawasan Pasifik sebelah barat lewat diskusi berbagai permasalahan kemaritiman, baik tingkat kawasan maupun global, serta merupakan forum di mana sesama pelaut profesional berbagi informasi dan pendapat.

Tema WPNS kali ini adalah Maritime Partnership for Stability in Western Pacific Region. "Mereka ‎akan membahas berbagai persoalan dan membuat prosedur tetap (protap) bagi para pelaut yang ingin berlayar di daerah tertentu," ujarnya.

Ditanya soal kaitannya dengan keamanan Natuna, menyusul memanasnya Laut China Selatan (LCS) Hutabarat mengatakan, kondisi pertahanan di Natuna sendiri sangat baik dan memadai.

Saat ini kesiapan personel dalam keadaan baik dan lengkap begitu juga alutsista yang ada di perbatasan. Dia mengatakan semua siap mengambil tindakan jika hal urgent terjadi.‎

"Kami mengerahkan 28 kapal perang (KRI). Total yang ikut dalam kegiatan ini mencapai lebih dari 10.000 personel," ucapnya.

Pilihan:

TNI AD Akan Keluarkan Aturan Larangan Prajurit Berselfie
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0598 seconds (0.1#10.140)