Densus 88 Tangkap Teroris di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri menangkap satu pelaku terduga teroris di Kampung Duku, RT 5/9, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Hingga kini belum diketahui kronologis secara pastinya.
”Benar ada penggerebekan dan penangkapan satu terduga teroris oleh Densus 88, kami belum mendapatkan informasi secara pasti,” ujar Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Fuji Astuti kepada SINDO, Rabu (23/12/2015).
Dalam penggerebekan itu, kata dia, Densus mengamankan seorang pria berkewarganegaraan China.”Kami belum mengatahui ini jaringan mana, tapi informasinya mereka akan beraksi saat Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Fuji menjelaskan, terduga teroris yang ditangkap itu tengah mempersiapkan aksi teror yang dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dengan sasaran rumah ibadah dan perayaan Tahun Baru 2016 mendatang.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga teroris yang diamankan itu adalah Abu Muzab dan diduga tergabung dalam jaringan teroris yang ditangkap di Tasikmalaya dan Sukoharjo pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.
Pada Jumat pekan lalu, Densus 88 menangkap Zaenal (35) di Kota Tasikmalaya, sekitar pukul 16.30 WIB. Dia ditangkap bersama Asep Urip (31), guru sebuah pesantren di jalan sekitar Kampung Cihaji, Kelurahan Purbaratu, Kecamatan Purbaratu. Asep kemudian dilepaskan karena tak terlibat terorisme.
Zaenal, yang berasal dari Sulawesi, diduga akan menjadi pelaku bom bunuh diri pada Natal dan malam Tahun Baru 2015 penghujung bulan ini di wilayah DKI Jakarta. Zaenal ditangkap setelah meringkus Iwan alias Koki asal Padang bersama satu orang lagi di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dia dalam perjalanan dari Tasikmalaya menemui Zaenal menuju Bandung. Koki diketahui sebagai perakit bom dan ditengarai membuat donut, sebutan mereka untuk bom, di Bandung. Sabtu esok, Densus 88 menggulung jaringan Zaenal dan Iwan Koki di Sukoharjo, dekat Solo, Jawa Tengah.
Di situ, polisi mencokok Abdul Karim alias Abu Jundi. Di antara barang bukti sejumlah penangkapan itu terdapat bendera hitam yang identik dengan bendera ISIS, Negara Islam Irak dan Suriah. Menurut sumber di komunitas antiterorisme, Zaenal juga disinyalir memasok uang ke Abdul Karim.
PILIHAN:
Seskab: Tak Ada Perpanjangan Tangan Freeport di Istana
Gatot Tak Menampik Ada Permintaan Khusus Surya Paloh Soal SKPD
”Benar ada penggerebekan dan penangkapan satu terduga teroris oleh Densus 88, kami belum mendapatkan informasi secara pasti,” ujar Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Fuji Astuti kepada SINDO, Rabu (23/12/2015).
Dalam penggerebekan itu, kata dia, Densus mengamankan seorang pria berkewarganegaraan China.”Kami belum mengatahui ini jaringan mana, tapi informasinya mereka akan beraksi saat Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Fuji menjelaskan, terduga teroris yang ditangkap itu tengah mempersiapkan aksi teror yang dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dengan sasaran rumah ibadah dan perayaan Tahun Baru 2016 mendatang.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga teroris yang diamankan itu adalah Abu Muzab dan diduga tergabung dalam jaringan teroris yang ditangkap di Tasikmalaya dan Sukoharjo pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.
Pada Jumat pekan lalu, Densus 88 menangkap Zaenal (35) di Kota Tasikmalaya, sekitar pukul 16.30 WIB. Dia ditangkap bersama Asep Urip (31), guru sebuah pesantren di jalan sekitar Kampung Cihaji, Kelurahan Purbaratu, Kecamatan Purbaratu. Asep kemudian dilepaskan karena tak terlibat terorisme.
Zaenal, yang berasal dari Sulawesi, diduga akan menjadi pelaku bom bunuh diri pada Natal dan malam Tahun Baru 2015 penghujung bulan ini di wilayah DKI Jakarta. Zaenal ditangkap setelah meringkus Iwan alias Koki asal Padang bersama satu orang lagi di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dia dalam perjalanan dari Tasikmalaya menemui Zaenal menuju Bandung. Koki diketahui sebagai perakit bom dan ditengarai membuat donut, sebutan mereka untuk bom, di Bandung. Sabtu esok, Densus 88 menggulung jaringan Zaenal dan Iwan Koki di Sukoharjo, dekat Solo, Jawa Tengah.
Di situ, polisi mencokok Abdul Karim alias Abu Jundi. Di antara barang bukti sejumlah penangkapan itu terdapat bendera hitam yang identik dengan bendera ISIS, Negara Islam Irak dan Suriah. Menurut sumber di komunitas antiterorisme, Zaenal juga disinyalir memasok uang ke Abdul Karim.
PILIHAN:
Seskab: Tak Ada Perpanjangan Tangan Freeport di Istana
Gatot Tak Menampik Ada Permintaan Khusus Surya Paloh Soal SKPD
(kri)