Jangan Biarkan Konflik Golkar Berlarut-larut Lalu Hanyut
A
A
A
JAKARTA - Tokoh senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita mendesak Agung Laksono dan Aburizal Bakrie segera mencari jalan keluar dari kemelut partai berlambang pohon beringin tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Ginandjar usai menerima kunjungan Poros Muda Golkar di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua DPP Partai Golkar produk Munas Bali Ahmad Doli Kurnia, Lamhot Sinaga, Ketua DPP Partai Golkar produk Munas Ancol TB Ace Hasan, Melki Laka Lena, dan juru bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga.
"Kita sepakat melakukan percepatan mengakhiri konflik Golkar. Penyelesaian hendaknya dilakukan secara demokratis dan tidak ada pengabaian terhadap salah satu kubu," kata Ginandjar, Kamis (12/11/2015).
Mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) era Soeharto ini mengingatkan agar dua pucuk pimpinan Golkar hasil dua Musyawarah Nasional yang berbeda itu berbesar hati dan mengedepankan kepentingan partai.
Bagi Ginandjar, konflik internal partai yang berkepanjangan hanya akan menyeret Golkar ke jurang kehancuran. "Makin berlarut-larut, Golkar bisa hanyut," kata Ginandjar.
Ginandjar secara terbuka juga meminta Agung dan Ical untuk meniru Soeharto yang kala itu menjabat Ketua Umum Golkar mengundurkan diri dari kekuasaannya meski masa kekuasaannya belum habis.
Tak hanya Soeharto, Ginandjar juga menyebut Presiden BJ Habibie yang menyelenggarakan Pemilu pada tahun 1999 meski masa jabatannya sebagai Presiden pengganti Soeharto berlaku hingga tahun 2003."Jadikan tokoh-tokoh bangsa ini sebagi cermin dua petinggi Golkar yang kini berseteru itu," kata Ginandjar.
PILIHAN:
Sudirman Diminta Ungkap Politikus Catut Jokowi-JK di Kontrak Freeport
Luhut dan Menhan Dinilai Salah Persepsi Soal Pengadilan Rakyat?
Hal tersebut diungkapkan Ginandjar usai menerima kunjungan Poros Muda Golkar di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua DPP Partai Golkar produk Munas Bali Ahmad Doli Kurnia, Lamhot Sinaga, Ketua DPP Partai Golkar produk Munas Ancol TB Ace Hasan, Melki Laka Lena, dan juru bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga.
"Kita sepakat melakukan percepatan mengakhiri konflik Golkar. Penyelesaian hendaknya dilakukan secara demokratis dan tidak ada pengabaian terhadap salah satu kubu," kata Ginandjar, Kamis (12/11/2015).
Mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) era Soeharto ini mengingatkan agar dua pucuk pimpinan Golkar hasil dua Musyawarah Nasional yang berbeda itu berbesar hati dan mengedepankan kepentingan partai.
Bagi Ginandjar, konflik internal partai yang berkepanjangan hanya akan menyeret Golkar ke jurang kehancuran. "Makin berlarut-larut, Golkar bisa hanyut," kata Ginandjar.
Ginandjar secara terbuka juga meminta Agung dan Ical untuk meniru Soeharto yang kala itu menjabat Ketua Umum Golkar mengundurkan diri dari kekuasaannya meski masa kekuasaannya belum habis.
Tak hanya Soeharto, Ginandjar juga menyebut Presiden BJ Habibie yang menyelenggarakan Pemilu pada tahun 1999 meski masa jabatannya sebagai Presiden pengganti Soeharto berlaku hingga tahun 2003."Jadikan tokoh-tokoh bangsa ini sebagi cermin dua petinggi Golkar yang kini berseteru itu," kata Ginandjar.
PILIHAN:
Sudirman Diminta Ungkap Politikus Catut Jokowi-JK di Kontrak Freeport
Luhut dan Menhan Dinilai Salah Persepsi Soal Pengadilan Rakyat?
(hyk)