Konflik Golkar Bisa Tuntas Ada di Trisula Agung, Ical dan JK
A
A
A
JAKARTA - Konflik Partai Golkar dinilai belum berakhir, setelah Golkar kubu Agung Laksono mengajukan kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta sejak tanggal 2 November 2015. Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, konflik Golkar bisa berakhir hanya ada pada tiga tokoh Golkar.
"Rekonsiliasi Golkar itu ada di tiga orang, Agung Laksono, Ical (Aburizal Bakrie) dan JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla). Tiga orang itu yang berperan penting di konflik Golkar," kata Ubedilah saat dihubungi Sindonews, Sabtu (7/11/2015).
Namun yang terjadi kata Ubedilah, ada ego politik yang membuat konflik Golkar ini tidak kunjung selesai dan tidak adanya rasa untuk menerima kekalahan.
"Belum legowo untuk menerima kekalahan. Dalam politik tingkat tinggi itu adalah adanya kemauan untuk menerima kekalahan. Masih belum mengakui bahwa Ical Ketua Umum Golkar. ini porsi senioritas politis di Golkar, prestis, ego politik yang belum selesai," pungkasnya.
Sebelumnya, Lawrence Siburian selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono mengungkapkan kasasi diajukan menyangkut kepengurusan partai.
"Tapi isi dan judul tidak cocok. Kalau perselisihan diselesaikan di mahkamah partai, bukan di Pengadilan Negeri," ujar Lawrence saat dihubungi wartawan, Kamis 5 November 2015.
Menurut Lawrence, pengajuan kasasi yang diajukan pihaknya tidak akan mengganggu jalannya rekonsiliasi antara kedua kubu. Maka itu dia mempersilakan rekonsiliasi tetap berjalan, meskipun proses hukum diajukan.
"Hukum acara menyatakan kasasi dikasih waktu dua minggu sejak putusan diterima secara resmi," ucapnya.
Pilihan:
Dialog Jokowi di Amerika Jadi Guyonan Netizen
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
"Rekonsiliasi Golkar itu ada di tiga orang, Agung Laksono, Ical (Aburizal Bakrie) dan JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla). Tiga orang itu yang berperan penting di konflik Golkar," kata Ubedilah saat dihubungi Sindonews, Sabtu (7/11/2015).
Namun yang terjadi kata Ubedilah, ada ego politik yang membuat konflik Golkar ini tidak kunjung selesai dan tidak adanya rasa untuk menerima kekalahan.
"Belum legowo untuk menerima kekalahan. Dalam politik tingkat tinggi itu adalah adanya kemauan untuk menerima kekalahan. Masih belum mengakui bahwa Ical Ketua Umum Golkar. ini porsi senioritas politis di Golkar, prestis, ego politik yang belum selesai," pungkasnya.
Sebelumnya, Lawrence Siburian selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono mengungkapkan kasasi diajukan menyangkut kepengurusan partai.
"Tapi isi dan judul tidak cocok. Kalau perselisihan diselesaikan di mahkamah partai, bukan di Pengadilan Negeri," ujar Lawrence saat dihubungi wartawan, Kamis 5 November 2015.
Menurut Lawrence, pengajuan kasasi yang diajukan pihaknya tidak akan mengganggu jalannya rekonsiliasi antara kedua kubu. Maka itu dia mempersilakan rekonsiliasi tetap berjalan, meskipun proses hukum diajukan.
"Hukum acara menyatakan kasasi dikasih waktu dua minggu sejak putusan diterima secara resmi," ucapnya.
Pilihan:
Dialog Jokowi di Amerika Jadi Guyonan Netizen
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
(maf)