Satelit NASA Ungkap Pekatnya Asap di Sumatera dan Kalimantan
A
A
A
JAKARTA - Bencana asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan menjadi perhatian dunia.
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) melalui situsnya, www.nasa.gov memperlihatkan foto yang menunjukkan asap tebal di atas kedua pulau tersebut.
Dari foto yang diambil oleh satelit Aqua milik NASA pada 22 Oktober lalu, sangat jelas asap menyelimuti Sumatera dan Kalimantan.
Dalam foto tersebut, NASA juga memperlihatkan garis merah di atas sebagian Sumatera untuk menunjukkan telah terjadinya peningkatan suhu akibat kebakaran hutan.
Menurut NASA, asap tersebut berdampak terhadap kualitas udara dan menjadi peringatan bagi kesehatan masyarakat di Indonesia dan negara-negara tetangga.
Selimut asap itu muncul dari kebakaran lahan gambut yang sulit dipadamkan. Melalui sensor satelitnya, NASA juga mendeteksi titik api di Sumatera Selatan sejak awal September lalu.
Para ilmuwan juga telah memantau pekembangan asap di dua pulau tersebut. Ilmuwan berharap kabut asap bisa hilang oleh hujan yang diperkirakan turun pada akhir bulan ini.
Namun ada kekhawatiran musim kemarau di Indonesia berlangsung panjang akibat terimbas gejala alam El Nino di Samudera Pasifik.
Sebelumnya, kalangan ilmuwan menyatakan kebakaran hutan di Indonesia termasuk salah satu yang terburuk dalam sejarah. Kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia itu berimbas ke wilayah Malaysia dan Singapura .
Ilmuwan di NASA sekarang memperingatkan bahwa bahaya krisis kabut asap tahun ini nyaris sama dengan terjadi pada tahun 1997. (Baca juga: NASA: Kebakaran Hutan Indonesia Terburuk dalam Sejarah)
PILIHAN:
DPR Desak Pemerintah Tetapkan Kabut Asap sebagai Bencana Nasional
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) melalui situsnya, www.nasa.gov memperlihatkan foto yang menunjukkan asap tebal di atas kedua pulau tersebut.
Dari foto yang diambil oleh satelit Aqua milik NASA pada 22 Oktober lalu, sangat jelas asap menyelimuti Sumatera dan Kalimantan.
Dalam foto tersebut, NASA juga memperlihatkan garis merah di atas sebagian Sumatera untuk menunjukkan telah terjadinya peningkatan suhu akibat kebakaran hutan.
Menurut NASA, asap tersebut berdampak terhadap kualitas udara dan menjadi peringatan bagi kesehatan masyarakat di Indonesia dan negara-negara tetangga.
Selimut asap itu muncul dari kebakaran lahan gambut yang sulit dipadamkan. Melalui sensor satelitnya, NASA juga mendeteksi titik api di Sumatera Selatan sejak awal September lalu.
Para ilmuwan juga telah memantau pekembangan asap di dua pulau tersebut. Ilmuwan berharap kabut asap bisa hilang oleh hujan yang diperkirakan turun pada akhir bulan ini.
Namun ada kekhawatiran musim kemarau di Indonesia berlangsung panjang akibat terimbas gejala alam El Nino di Samudera Pasifik.
Sebelumnya, kalangan ilmuwan menyatakan kebakaran hutan di Indonesia termasuk salah satu yang terburuk dalam sejarah. Kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia itu berimbas ke wilayah Malaysia dan Singapura .
Ilmuwan di NASA sekarang memperingatkan bahwa bahaya krisis kabut asap tahun ini nyaris sama dengan terjadi pada tahun 1997. (Baca juga: NASA: Kebakaran Hutan Indonesia Terburuk dalam Sejarah)
PILIHAN:
DPR Desak Pemerintah Tetapkan Kabut Asap sebagai Bencana Nasional
(dam)