Mendagri Era Habibie Yakin Perindo Bisa Rebut Hati Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) periode 1998-1999 era BJ Habibie, Letjen (Purn) Syarwan Hamid meyakini Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mampu meraih banyak dukungan dari masyarakat.
"Partai Perindo punya potensi mendapat banyak dukungan masyarakat. Yang pasti, Pak Hary Tanoe (Ketua umum Partai Perindo) akan mati-matian untuk membuktikan dirinya," kata Syarwan saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Mantan Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) ABRI ini pun berharap agar Partai Perindo sebagai partai baru bisa menjadi contoh. "Jangan lagi ada parpol licik," ungkapnya.
Syarwan menyayangkan adanya beberapa partai politik (Parpol) yang bermasalah, baik mengalami konflik internal maupun tersangkut masalah hukum.
"Seperti Golkar saya lihat itu ada tiga kubu, kubu Jusuf Kalla, Ical (Aburizal Bakrie) dan Agung Laksono. Kebetulan saya enggak suka tiga-tiganya," tuturnya.
Dia pun menyayangkan konflik internal yang masih melanda partai berlambang pohon beringin itu. "Golkar sekarang kok lain nih, biasanya bisa menyelesaikan masalah internal," imbuhnya.
Kendati demikian, dia berpendapat, mustahil masalah bangsa bisa diselesaikan tanpa kehadiran parpol di legislatif ataupun pemerintahan.
"Kalau seandainya masalah bangsa bisa diselesaikan tanpa parpol, mungkin tak perlu masuk parpol," ucapnya.
PILIHAN:
Jokowi Minta Maaf ke PKI, Konflik Horizontal Bisa Terjadi
Soal Isu Kudeta Jokowi, Mantan Kassospol ABRI Kritik SBY
"Partai Perindo punya potensi mendapat banyak dukungan masyarakat. Yang pasti, Pak Hary Tanoe (Ketua umum Partai Perindo) akan mati-matian untuk membuktikan dirinya," kata Syarwan saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Mantan Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) ABRI ini pun berharap agar Partai Perindo sebagai partai baru bisa menjadi contoh. "Jangan lagi ada parpol licik," ungkapnya.
Syarwan menyayangkan adanya beberapa partai politik (Parpol) yang bermasalah, baik mengalami konflik internal maupun tersangkut masalah hukum.
"Seperti Golkar saya lihat itu ada tiga kubu, kubu Jusuf Kalla, Ical (Aburizal Bakrie) dan Agung Laksono. Kebetulan saya enggak suka tiga-tiganya," tuturnya.
Dia pun menyayangkan konflik internal yang masih melanda partai berlambang pohon beringin itu. "Golkar sekarang kok lain nih, biasanya bisa menyelesaikan masalah internal," imbuhnya.
Kendati demikian, dia berpendapat, mustahil masalah bangsa bisa diselesaikan tanpa kehadiran parpol di legislatif ataupun pemerintahan.
"Kalau seandainya masalah bangsa bisa diselesaikan tanpa parpol, mungkin tak perlu masuk parpol," ucapnya.
PILIHAN:
Jokowi Minta Maaf ke PKI, Konflik Horizontal Bisa Terjadi
Soal Isu Kudeta Jokowi, Mantan Kassospol ABRI Kritik SBY
(kri)