Faktor Gaji Alasan Banyak Orang Keluar dari Pekerjaan
A
A
A
Dalam dunia kerja, resign atau berhenti dari pekerjaan merupakan hal yang lumrah terjadi. Banyak alasan melatarbelakangi keputusan seseorang untuk hengkang dari pekerjaan lama. Apa saja? Berikut daftarnya menurut jajak pendapat KORAN SINDO.
1.GAJI DAN TUNJANGAN TIDAK MEMADAI
Gaji yang diberikan perusahaan tidak sepadan. Alasan ini menempati urutan pertama sebagai latar belakang seseorang berhenti dari pekerjaannya. Jika seseorang memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni, tentu tidak akan sulit mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji lebih tinggi.
2. BOSAN DENGAN PEKERJAAN LAMA
Sering sekali kita melakukan hal– hal sama setiap harinya. Kegiatan yang dilakukan secara berulang -ulang menjadi penyebab utama kebosanan. Hal inilah yang membuat sebagian orang keluar dari pekerjaannya dan memilih mencari pekerjaan baru. Tujuannya tak lain adalah untuk mencari suasana dan tantangan baru.
3. ALASAN KELUARGA
Adanya sikap keberatan dari keluarga juga menjadi salah satu alasan seseorang memutuskan resign dari pekerjaannya. Alasan keberatan bisa bermacam-macam. Misalnya alasan agar seseorang bisa lebih banyak waktu lagi bersama keluarga. Harus diakui bahwa peran keluarga sangatlah penting untuk motivasi dalam bekerja.
4. KONFLIK DENGAN ATASAN
Percikan konflik memang terkadang sulit dihindari di lingkungan kerja. Perbedaan pendapat, cara pandang, ataupun visi misi bisa menjadi salah satu timbulnya konflik saat bekerja. Hal yang sering terjadi adalah konflik antar anak buah dengan atasanya. Akibatnya, tidak sedikit orang yang harus mengambil keputusan meninggalkan pekerjaannya untuk mengatasi konflik itu.
5. TIDAK COCOK DENGAN LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan kerja nyaman bisa memicu produktifitas seseorang dalam bekerja. Lingkungan positif akan membuat hasil yang positif, dan begitu juga sebaliknya. Atas dasar itulah, banyak orang memilih untuk keluar dari pekerjaannya karena merasa tidak cocok dengan lingkungan kerjanya saat ini. Entah itu terkait dengan rekan kerja atau dengan budaya perusahaan yang dianut.
6. JENJANG KARIR STAGNAN
Ketika memutuskan bergabung dengan sebuah perusahaan dan menempati posisi tertentu, seseorang pasti memiliki target. Sering kali kita mendapati keadaan dimana jenjang karir sudah dinyatakan skak mat alias tidak ada kemajuan. Dalam kondisi itulah, seseorang memutuskan untuk hengkang dari perusahaan.
7. KURANG TANTANGAN
Berada di posisi sama dengan pekerjaan yang sama, bagi sebagian orang dianggap sebagai momok. Pasalnya kondisi ini terkait dengan upaya pengembangan diri. Pada umumnya, orang yang sudah berada pada zona nyaman (comfort zone) sudah tidak memiliki tantangan lagi. Adanya tantangan baru bisa memotivasi orang untuk lebih giat, lebih produktif, dan meningkatkan kemampuan.
8. JARAK DENGAN TEMPAT TINGGAL JAUH
Jarak menjadi salah satu pertimbangan seseorang dalam bekerja. Jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan tempat bekerja bisa jadi akan menyusahkan. Waktu akan habis terbuang sia – sia. Tubuh juga memerlukan ekstra energi. Oleh karena itulah sebagian orang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya karena faktor ini.
9. JAM KERJA TIDAK COCOK
Jam kerja juga menjadi salah satu pertimbangan seseorang kala memutuskan keluar dari pekerjaannya. Misalnya orang yang tidak bisa bangun pagi tentunya akan mengalami kesulitan jika harus masuk kerja di pagi hari. Ataupun orang yang rentan akan penyakit angin malam akan merasa menyakitkan jika dipaksa harus bekerja di malam hari.
10. PERUSAHAAN DI AMBANG KEBANGKRUTAN
Tanda- tanda kebangkrutan tengah melanda perusahaan? Sebagian besar karyawan dipastikan akan memutuskan untuk hengkang ketimbang bertahan dalam ketidakpastian. Terlebih semua orang mengharapkan gaji dan tunjangan memadai, sementara perusahaan di ambang kebangkrutan tak sepenuhnya mampu memenuhi hal tersebut.
Jurus bertahan dari godaan resign
keputusan mengundurkan diri dari perusahaan bisa dibilang harus hati-hati dan bijak dilakukan, terlebih jika saat ini Anda sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan. Berikut tips agar bisa bertahan dari godaan mengundurkan diri.
Hanya terbawa suasana
Mengundurkan diri atau ‘resign’ ternyata bisa menular. Maka itu apabila resign hanya dilakukan karena kawan dekat mengundurkan diri, bisa-bisa karir Anda tak berkembang. Jika bimbang, maka tuliskan masing-masing kelebihan dan kekurangan antara perusahaan tempat Anda bekerja saat ini dan perusahaan baru yang diinginkan.
Ragu lingkungan baru
Pindah kerja ke lingkungan baru bisa jadi tak melulu menyenangkan bagi setiap orang. Mungkin saja Anda mendapat gaji lebih tinggi namun tak merasa nyaman dengan lingkungannya, seperti tim kerja atau karakter rekan kerja.
Kantor lama lebih mapan
Bila orientasi dalam berkarir adalah mencari kestabilan bukan lagi pengalaman, maka memilih kantor sudah mapan adalah solusi. Dalam banyak kasus, perusahaan yang baru berdiri biasanya akan menawarkan gaji jauh lebih tinggi namun penting untuk melihat pula prospek jauh ke depannya belum lagi potensi berbagai masalah dan konflik internal yang mungkin terjadi di dalamnya.
Ada kesempatan berkembang
Jangan terburu-buru mengundurkan diri apabila perusahaan saat ini bisa memberi kesempatan bagi Anda untuk mengembangkan diri baik kemampuan, jabatan karir, atau finansial. Rumput tetangga memang terkadang lebih hijau, apalagi jika banyak di antara kawan-kawan kantor kita banyak yang memutuskan pindah ke perusahaan baru.
Iklim kerja kondusif
Jika merasa damai dan tenang bekerja di perusahaan sekarang, itu juga jadi pertanda untuk baiknya tetap bertahan. Iklim kerja kondusif adalah salah satu alasan seseorang untuk tetap bertahan. Namun hal ini tentu tak berlaku bagi Anda yang gemar berpetualang dan mencoba berbagai tantangan baru. Perkiraan gaji besar sejumlah profesi di Indonesia
PROFESI DENGAN GAJI BESAR
1. Pilot Pesawat Komersial
* Lion Air menggaji pilotnya Rp45 juta per bulan.
* Garuda mengaji pilotnya Rp70 juta per bulan
2. Ahli Teknik Perminyakan
Rp150 juta per bulan
3. Chief Executive Officer (CEO)
Rp1 miliar per tahunnya
4. Dokter Spesialis minimal
Rp50 juta per bulan
5. Human Resources Manager
Rp75 juta per bulan
6. Ahli Pertambangan
Rp30 juta per bulan
7. Ahli Teknik Informatika
Rp15 juta per bulan
8. Manajer Pemasaran
Rp60 juta per bulan
9. Ahli Konstruksi
Rp 60 juta per bulan
10 negara menawarkan gaji besar
Amerika Serikat
• Gaji rata-rata sekitar USD56.000 per tahun (Rp744,8 juta per tahun atau Rp 62 juta per bulan) dengan rasio pajak sebesar 23%.
• Lama bekerja 44 jam per minggu
Inggris
• Gaji rata-rata USD41.000 (setara Rp545,3 juta) per tahun atau Rp45,44 juta per bulan, dengan pajak sekitar 25%.
• Jam kerja 42 jam per pekan atau 6 jam sehari
Kanada
• Gaji rata-rata USD45.000 (Rp598 juta) per tahun atau Rp49,8 juta per bulan, dengan pajak 23%
• Jam kerja sekitar 36 jam per pekan atau 5,1 jam
Irlandia
• Gaji rata-rata USD51.000 per tahun atau sekitar Rp678 juta (Rp 56,5 juta per bulan).
• Pajak penghasilan tahunan 18,9%
Swiss
• Gaji rata-rata per tahun sebesar USD53.000 atau sekitar Rp704,9 juta (setara dengan Rp 58,7 juta per bulan).
• Pajak penghasilan 30%
Norwegia
• Gaji rata-rata USD49.000 atau Rp651 juta per tahun (Rp 54,3 juta sebulan) dengan pajak 31%
• Jam kerja maksimal 35 jam sepekan atau 5 jam sehari
Luksemburg
• Gaji rata-rata USD55.000 per tahun atau sekitar Rp731 juta (Rp60,9 juta per bulan).
• Pajak penghasilan 28% per tahun.
Belanda
• Gaji rata-rata USD47,000 (Rp625 juta per tahun atau setara Rp52 juta per bulan) dengan pajak 31%.
• Jam kerja dalam sepekan di bawah 35 jam atau kurang dari 5 jam sehari.
Korea Selatan
• Gaji rata-rata USD36.039 per tahun atau sekitar Rp479,3 juta per tahun (sekitar Rp 39,9 juta per bulan) dengan pajak 18%.
• Rata-rata jam kerja 42 jam per minggu atau 6 jam sehari.
Australia
• Gaji rata-rata USD51.050 atau sekitar Rp 678,9 juta per tahun (Rp 56,5 juta per bulan) dengan pajak 23%.
• Jam kerja eminggu maksimal hanya 35 jam atau 5 jam sehari
Perbandingan Gaji Pekerja Indonesia dengan Negara ASEAN (2014)
Myanmar Rp4,5 juta
Thailand Rp6,31 juta
Laos Rp2,12 juta
Malaysia Rp11,87 juta
Kamboja Rp2,52 juta
Filipina Rp4,3 juta
Brunei Rp16,26 juta
Singapura Rp35,8 juta
Indonesia Rp3,67 juta
10 pekerjaan entry-level dan bayarannya
Konsultan Audit Rp6.000.000 -- Rp8.000.000
Konsultan Akuntansi dan Keuangan Rp3.000.000 -- Rp9.000.000
Analis Helpdesk (IT) Rp4.000.000 -- Rp7.000.000
Asisten Payroll Rp3.000.000 -- Rp4.500.000
Konsultan Pajak Rp4.000.000 -- Rp6.000.000
Asisten Akuntansi Pajak Rp3.500.000 -- Rp6.000.000
Asisten Pengiriman Rp3.500.000 -- Rp7.000.000
Asisten Akuntan Rp3.000.000 -- Rp.4000.000
Petugas Call Center (Inbound) Rp3.250.000 -- Rp4.500.000
Asisten Gudang/Toko Rp2.500.000 -- Rp5.000.000
Indonesia dan angkatan kerja
• Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 255 juta jiwa dengan 67,3% atau sekitar 172 juta jiwanya adalah penduduk usia produktif angkatan kerja.
• Menurut data Bappenas (2013) jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 296 juta jiwa pada 2030 dengan jumlah angkatan kerja mencapai 68.1% atau 202 juta jiwa
• Data World Bank menyebutkan pada 2030 Indonesia akan menjadi negara yang memiliki potensi bidang ketenagakerjaan dengan jumlah angkatan kerja mencapai 69% dari total populasi
• Masa-masa tersebut akan menjadi potensi emas bagi Indonesia di sektor ketenagakerjaan. Potensi inilah yang disebut sebagai “bonus demografi”
• Berdasarkan data BPS, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 119,91 juta jiwa sampai akhir tahun 2014.
• Dibandingan 2013, jumlah ini bertambah 1,72 juta jiwa yang berasal dari angka lulusan baru.
• Angka kesempatan kerja di Tanah Air tahun 2015 diprediksi mencapai 1,87 juta, sedangkan angkatan kerja baru diperkirakan mencapai 1,2 juta jiwa
Pendidikan angkatan kerja
• SD 64,4% (1 dari 10 orang berpendidikan rendah adalah penggangguran)
• SMP 26,2% (1 dari 10 orang berpendidikan menengah adalah pengangguran)
• Perguruan Tinggi (PT) 9,4% (1 dari 20 orang berpendidikan tinggi adalah pengangguran)
1.GAJI DAN TUNJANGAN TIDAK MEMADAI
Gaji yang diberikan perusahaan tidak sepadan. Alasan ini menempati urutan pertama sebagai latar belakang seseorang berhenti dari pekerjaannya. Jika seseorang memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni, tentu tidak akan sulit mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji lebih tinggi.
2. BOSAN DENGAN PEKERJAAN LAMA
Sering sekali kita melakukan hal– hal sama setiap harinya. Kegiatan yang dilakukan secara berulang -ulang menjadi penyebab utama kebosanan. Hal inilah yang membuat sebagian orang keluar dari pekerjaannya dan memilih mencari pekerjaan baru. Tujuannya tak lain adalah untuk mencari suasana dan tantangan baru.
3. ALASAN KELUARGA
Adanya sikap keberatan dari keluarga juga menjadi salah satu alasan seseorang memutuskan resign dari pekerjaannya. Alasan keberatan bisa bermacam-macam. Misalnya alasan agar seseorang bisa lebih banyak waktu lagi bersama keluarga. Harus diakui bahwa peran keluarga sangatlah penting untuk motivasi dalam bekerja.
4. KONFLIK DENGAN ATASAN
Percikan konflik memang terkadang sulit dihindari di lingkungan kerja. Perbedaan pendapat, cara pandang, ataupun visi misi bisa menjadi salah satu timbulnya konflik saat bekerja. Hal yang sering terjadi adalah konflik antar anak buah dengan atasanya. Akibatnya, tidak sedikit orang yang harus mengambil keputusan meninggalkan pekerjaannya untuk mengatasi konflik itu.
5. TIDAK COCOK DENGAN LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan kerja nyaman bisa memicu produktifitas seseorang dalam bekerja. Lingkungan positif akan membuat hasil yang positif, dan begitu juga sebaliknya. Atas dasar itulah, banyak orang memilih untuk keluar dari pekerjaannya karena merasa tidak cocok dengan lingkungan kerjanya saat ini. Entah itu terkait dengan rekan kerja atau dengan budaya perusahaan yang dianut.
6. JENJANG KARIR STAGNAN
Ketika memutuskan bergabung dengan sebuah perusahaan dan menempati posisi tertentu, seseorang pasti memiliki target. Sering kali kita mendapati keadaan dimana jenjang karir sudah dinyatakan skak mat alias tidak ada kemajuan. Dalam kondisi itulah, seseorang memutuskan untuk hengkang dari perusahaan.
7. KURANG TANTANGAN
Berada di posisi sama dengan pekerjaan yang sama, bagi sebagian orang dianggap sebagai momok. Pasalnya kondisi ini terkait dengan upaya pengembangan diri. Pada umumnya, orang yang sudah berada pada zona nyaman (comfort zone) sudah tidak memiliki tantangan lagi. Adanya tantangan baru bisa memotivasi orang untuk lebih giat, lebih produktif, dan meningkatkan kemampuan.
8. JARAK DENGAN TEMPAT TINGGAL JAUH
Jarak menjadi salah satu pertimbangan seseorang dalam bekerja. Jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan tempat bekerja bisa jadi akan menyusahkan. Waktu akan habis terbuang sia – sia. Tubuh juga memerlukan ekstra energi. Oleh karena itulah sebagian orang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya karena faktor ini.
9. JAM KERJA TIDAK COCOK
Jam kerja juga menjadi salah satu pertimbangan seseorang kala memutuskan keluar dari pekerjaannya. Misalnya orang yang tidak bisa bangun pagi tentunya akan mengalami kesulitan jika harus masuk kerja di pagi hari. Ataupun orang yang rentan akan penyakit angin malam akan merasa menyakitkan jika dipaksa harus bekerja di malam hari.
10. PERUSAHAAN DI AMBANG KEBANGKRUTAN
Tanda- tanda kebangkrutan tengah melanda perusahaan? Sebagian besar karyawan dipastikan akan memutuskan untuk hengkang ketimbang bertahan dalam ketidakpastian. Terlebih semua orang mengharapkan gaji dan tunjangan memadai, sementara perusahaan di ambang kebangkrutan tak sepenuhnya mampu memenuhi hal tersebut.
Jurus bertahan dari godaan resign
keputusan mengundurkan diri dari perusahaan bisa dibilang harus hati-hati dan bijak dilakukan, terlebih jika saat ini Anda sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan. Berikut tips agar bisa bertahan dari godaan mengundurkan diri.
Hanya terbawa suasana
Mengundurkan diri atau ‘resign’ ternyata bisa menular. Maka itu apabila resign hanya dilakukan karena kawan dekat mengundurkan diri, bisa-bisa karir Anda tak berkembang. Jika bimbang, maka tuliskan masing-masing kelebihan dan kekurangan antara perusahaan tempat Anda bekerja saat ini dan perusahaan baru yang diinginkan.
Ragu lingkungan baru
Pindah kerja ke lingkungan baru bisa jadi tak melulu menyenangkan bagi setiap orang. Mungkin saja Anda mendapat gaji lebih tinggi namun tak merasa nyaman dengan lingkungannya, seperti tim kerja atau karakter rekan kerja.
Kantor lama lebih mapan
Bila orientasi dalam berkarir adalah mencari kestabilan bukan lagi pengalaman, maka memilih kantor sudah mapan adalah solusi. Dalam banyak kasus, perusahaan yang baru berdiri biasanya akan menawarkan gaji jauh lebih tinggi namun penting untuk melihat pula prospek jauh ke depannya belum lagi potensi berbagai masalah dan konflik internal yang mungkin terjadi di dalamnya.
Ada kesempatan berkembang
Jangan terburu-buru mengundurkan diri apabila perusahaan saat ini bisa memberi kesempatan bagi Anda untuk mengembangkan diri baik kemampuan, jabatan karir, atau finansial. Rumput tetangga memang terkadang lebih hijau, apalagi jika banyak di antara kawan-kawan kantor kita banyak yang memutuskan pindah ke perusahaan baru.
Iklim kerja kondusif
Jika merasa damai dan tenang bekerja di perusahaan sekarang, itu juga jadi pertanda untuk baiknya tetap bertahan. Iklim kerja kondusif adalah salah satu alasan seseorang untuk tetap bertahan. Namun hal ini tentu tak berlaku bagi Anda yang gemar berpetualang dan mencoba berbagai tantangan baru. Perkiraan gaji besar sejumlah profesi di Indonesia
PROFESI DENGAN GAJI BESAR
1. Pilot Pesawat Komersial
* Lion Air menggaji pilotnya Rp45 juta per bulan.
* Garuda mengaji pilotnya Rp70 juta per bulan
2. Ahli Teknik Perminyakan
Rp150 juta per bulan
3. Chief Executive Officer (CEO)
Rp1 miliar per tahunnya
4. Dokter Spesialis minimal
Rp50 juta per bulan
5. Human Resources Manager
Rp75 juta per bulan
6. Ahli Pertambangan
Rp30 juta per bulan
7. Ahli Teknik Informatika
Rp15 juta per bulan
8. Manajer Pemasaran
Rp60 juta per bulan
9. Ahli Konstruksi
Rp 60 juta per bulan
10 negara menawarkan gaji besar
Amerika Serikat
• Gaji rata-rata sekitar USD56.000 per tahun (Rp744,8 juta per tahun atau Rp 62 juta per bulan) dengan rasio pajak sebesar 23%.
• Lama bekerja 44 jam per minggu
Inggris
• Gaji rata-rata USD41.000 (setara Rp545,3 juta) per tahun atau Rp45,44 juta per bulan, dengan pajak sekitar 25%.
• Jam kerja 42 jam per pekan atau 6 jam sehari
Kanada
• Gaji rata-rata USD45.000 (Rp598 juta) per tahun atau Rp49,8 juta per bulan, dengan pajak 23%
• Jam kerja sekitar 36 jam per pekan atau 5,1 jam
Irlandia
• Gaji rata-rata USD51.000 per tahun atau sekitar Rp678 juta (Rp 56,5 juta per bulan).
• Pajak penghasilan tahunan 18,9%
Swiss
• Gaji rata-rata per tahun sebesar USD53.000 atau sekitar Rp704,9 juta (setara dengan Rp 58,7 juta per bulan).
• Pajak penghasilan 30%
Norwegia
• Gaji rata-rata USD49.000 atau Rp651 juta per tahun (Rp 54,3 juta sebulan) dengan pajak 31%
• Jam kerja maksimal 35 jam sepekan atau 5 jam sehari
Luksemburg
• Gaji rata-rata USD55.000 per tahun atau sekitar Rp731 juta (Rp60,9 juta per bulan).
• Pajak penghasilan 28% per tahun.
Belanda
• Gaji rata-rata USD47,000 (Rp625 juta per tahun atau setara Rp52 juta per bulan) dengan pajak 31%.
• Jam kerja dalam sepekan di bawah 35 jam atau kurang dari 5 jam sehari.
Korea Selatan
• Gaji rata-rata USD36.039 per tahun atau sekitar Rp479,3 juta per tahun (sekitar Rp 39,9 juta per bulan) dengan pajak 18%.
• Rata-rata jam kerja 42 jam per minggu atau 6 jam sehari.
Australia
• Gaji rata-rata USD51.050 atau sekitar Rp 678,9 juta per tahun (Rp 56,5 juta per bulan) dengan pajak 23%.
• Jam kerja eminggu maksimal hanya 35 jam atau 5 jam sehari
Perbandingan Gaji Pekerja Indonesia dengan Negara ASEAN (2014)
Myanmar Rp4,5 juta
Thailand Rp6,31 juta
Laos Rp2,12 juta
Malaysia Rp11,87 juta
Kamboja Rp2,52 juta
Filipina Rp4,3 juta
Brunei Rp16,26 juta
Singapura Rp35,8 juta
Indonesia Rp3,67 juta
10 pekerjaan entry-level dan bayarannya
Konsultan Audit Rp6.000.000 -- Rp8.000.000
Konsultan Akuntansi dan Keuangan Rp3.000.000 -- Rp9.000.000
Analis Helpdesk (IT) Rp4.000.000 -- Rp7.000.000
Asisten Payroll Rp3.000.000 -- Rp4.500.000
Konsultan Pajak Rp4.000.000 -- Rp6.000.000
Asisten Akuntansi Pajak Rp3.500.000 -- Rp6.000.000
Asisten Pengiriman Rp3.500.000 -- Rp7.000.000
Asisten Akuntan Rp3.000.000 -- Rp.4000.000
Petugas Call Center (Inbound) Rp3.250.000 -- Rp4.500.000
Asisten Gudang/Toko Rp2.500.000 -- Rp5.000.000
Indonesia dan angkatan kerja
• Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 255 juta jiwa dengan 67,3% atau sekitar 172 juta jiwanya adalah penduduk usia produktif angkatan kerja.
• Menurut data Bappenas (2013) jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 296 juta jiwa pada 2030 dengan jumlah angkatan kerja mencapai 68.1% atau 202 juta jiwa
• Data World Bank menyebutkan pada 2030 Indonesia akan menjadi negara yang memiliki potensi bidang ketenagakerjaan dengan jumlah angkatan kerja mencapai 69% dari total populasi
• Masa-masa tersebut akan menjadi potensi emas bagi Indonesia di sektor ketenagakerjaan. Potensi inilah yang disebut sebagai “bonus demografi”
• Berdasarkan data BPS, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 119,91 juta jiwa sampai akhir tahun 2014.
• Dibandingan 2013, jumlah ini bertambah 1,72 juta jiwa yang berasal dari angka lulusan baru.
• Angka kesempatan kerja di Tanah Air tahun 2015 diprediksi mencapai 1,87 juta, sedangkan angkatan kerja baru diperkirakan mencapai 1,2 juta jiwa
Pendidikan angkatan kerja
• SD 64,4% (1 dari 10 orang berpendidikan rendah adalah penggangguran)
• SMP 26,2% (1 dari 10 orang berpendidikan menengah adalah pengangguran)
• Perguruan Tinggi (PT) 9,4% (1 dari 20 orang berpendidikan tinggi adalah pengangguran)
(ftr)