Miliarder Mesir Ingin Beli Pulau untuk Pengungsi

Rabu, 09 September 2015 - 10:55 WIB
Miliarder Mesir Ingin Beli Pulau untuk Pengungsi
Miliarder Mesir Ingin Beli Pulau untuk Pengungsi
A A A
KAIRO - Di tengah krisis pengungsi yang melanda Eropa, muncul sosok Naguib Sawiris, seorang miliarder Mesir yang sedang disorot media-media dunia.

Pasalnya, saat para pemimpin Eropa berdebat untuk menerima para pengungsi Suriah, Sawiris ingin membeli satu pulau di Mediterania, dekat Yunani dan Italia untuk menampung para pengungsi. Para pengungsi yang ingin dia tolong khususnya yang berasal dari Suriah. Hati ikut tersentuh oleh kondisi para pengungsi Suriah yang melarikan diri dari negaranya yang dilanda perang dan kekacauan akibat ulah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dilansir dari Forbes, Sawiris menyadari kekuatan Twitter untuk menyuarakan tawarannya membeli pulau untuk para migran dan pengungsi. ”Tentu saja itu layak,” katanya saat ditanya soal rencananya untuk membeli Pulau Mediterania guna menampung para pengungsi.

”Anda memiliki puluhan pulau yang sepi dan bisa menampung ratusan ribu pengungsi. Ini (sebagai) tempat penampungan sementara sampai ada rumah bagi orangorang itu. Maka itu, Anda mulailah mempekerjakan orangorang untuk membangun perumahan, sekolah, universitas, dan rumah sakit,” lanjut sang miliarder. Siapa sesungguhnya Naguib Sawiris? Dia adalah ”raja” perusahaan teknologi dan komunikasi. Forbes mencatat, kekayaannya senilai sekitar USD2,9 miliar atau setara Rp41 triliun.

Dia tercatat sebagai orang terkaya ke-557 di dunia dan orang terkaya ketiga di Mesir. Adapun di kawasan Benua Afrika, dia masuk 10 besar orang paling tajir. Sawiris memiliki Orascom Telecom Media and Technology, perusahaan yang berinvestasi di media dan teknologi di Mesir, Lebanon, dan Pakistan. Selain itu, Sawiris juga memiliki Koryolink, perusahaan telekomunikasi seluler 3G di Korea Utara.

Dia anak tertua dari tiga bersaudara. Sawiris mulai bergabung dengan bisnis keluarga pada 1979. Orascom, milik ayahnya, adalah perusahaan swasta terbesar di Mesir saat itu, dan dipecah menjadi beberapa perusahaan pada akhir 1990-an. Namun, dia bukan orang terkaya di anggota keluarganya. Adiknya, Nassef, adalah orang terkaya di Mesir dan orang terkaya ke-225 di dunia.

Sindonews
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3178 seconds (0.1#10.140)