Puluhan Ribu Demonstran Tuntut PM Najib Mundur
A
A
A
KUALA LUMPUR - Demonstrasi besar melanda Malaysia kemarin. Puluhan ribu warga turun ke jalan untuk mendesak Perdana Menteri (PM) Najib Razak mengundurkan diri.
Aksi yang dilakukan untuk melampiaskan kemarahan atas ketidaksanggupan pemerintah memberikan penjelasan yang masuk akal terkait dugaan skandal korupsi PM Najib juga dilakukan warga Malaysia sejumlah negara di dunia, termasuk di Indonesia. Demonstrasi yang melibatkan lebihdari 50.000orangmelumpuhkan sejumlah wilayah di Kuala Lumpur.
Di sisi lain, polisi melakukan blokade dan penjagaanketat, termasukdijalanraya arahIndependence Square. Akibatnya, rencana pengunjuk rasa yang seragam menggunakan kaos kuning menduduki tempat bersejarah tersebut gagal. Namun, ketatnya penjagaan tidak membuat ciut semangat demonstran berunjuk rasa. “Saya memiliki bayi perempuan berusia enam bulan.
Saya ingin dia tumbuh berkembang di negara yang demokratis dan bebas korupsi,” kata pebisnis Ng Chong Yee, dikutip AFP. “Kami perlu mendesak agar pemerintah tahu bahwa kami marah. Jika (kami) hanya duduk di rumah, mereka tidak akan sadar.” Portal berita Malaysiakini melaporkan jumlah pengunjuk rasa kali ini mencapai 50.000 orang.
Sedangkan kantor berita AFP melaporkan demonstrasi melibatkan 80.000 orang. Namun, pihak kepolisian Malaysia menyebutkan total pengunjuk rasa hanya 25.000. Bagi negeri jiran itu, aksi yang melibatkan massa berjumlah puluhan ribu terbilang sangat besar. Dalam demonstrasi tersebut pengunjuk rasa di antaranya membawa kertas dengan tulisan besar-besar: “Lengser, Najib, Lengser”, “Hentikan Pembodohan”, “Selamatkan Ekonomi Kita”.
Selama berlangsung demonstrasi, massa tiada henti berteriak “Bersih!”. Bersih merupakan sebuah organisasi prodemokrasi nonpemerintah yang sering menuntut adanya sistem pemerintahan yang adil dan jujur. “Kami bangsa Malaysia ingin membersihkan negeri ini. Kami menolak politik yang kotor,” ujar Tinagar Veranogan, dilansir Reuters.
“Selama 58 tahun masyarakat bersabar dengan kasus penyogokan dan korupsi. Sistem politik saat ini bahkan tidak bisa menyelesaikan kasus 1MDB. Kami ingin ada reformasi,” imbuh pemimpin Bersih, Maria Chin. Hingga tadi malam demonstrasi masih berlangsung aman. Berdasarkan laporan Star Daily pada Kamis (27/8) lalu, tentara akan turun tangan jika aksi protes tidak terkendali dan pemerintah menyalakan alarm darurat.
Namun, juru bicara militer menolak memberikan komentar perihal itu. Saat ini seluruh keamanan diserahkan kepada polisi. Sebelumnya pemerintah kota telah menolak pengajuan izin protes yang dilayangkan Bersih. Hal itu menimbulkan kekhawatiran peristiwa pada 2012 akan terulang. Saat itu polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkanpengunjukrasa, meski protes berjalan dengan damai.
Saat ini pemerintah juga memblokade situs resmi Bersih. Sebelumnya, Bersih pernah menggelar demonstrasi serupa pada 2012, 2011, dan 2007. Pembentukan Bersih difokuskan untuk menegur sistem politik Malaysia yang bias. Organisasi hak asasi manusia (HAM), Amnesti Internasional, mendesak pemerintah Malaysia agar tidak melakukan tindakan serupa dan mendengarkan suara pengunjuk rasa.
“Tindakan keras terhadap kebebasan berekspresi harus diakhiri. Saat ini isu kebebasan di Malaysia cukup banyak,” kata Josef Benedict, Wakil Direktur Kampanye Amnesti Internasional. Yang dituntut mundur, PM Najib, kemarin tidak sedang berada di Kuala Lumpur. Namun, suara Najib dari Pahang terdengar lantang. Dia justru balik mengkritik keras protes tersebut karena mereka berpotensi merusak stabilitas nasional.
“Patriotismepara partisipandan penyelenggara demonstrasi itu dangkal dan buruk,” kata PM keenam Malaysia itu, dikutip Bernama. Ibrahim Suffian, direktur PusatMerdeka(MerdekaCenter), menilai pengunjuk rasa tidak akan sanggup menggulingkan Najib. Selain itu, mereka kemungkinan kecil mendapatkan tambahan dukungan dari seluruh wilayah Malaysia karena kredibilitas kepemimpinan mereka masih dipertanyakan.
Desakan terhadap Najib hanya terpusat di kota besar. Demonstrasi ini dinilai merupakan permulaan klimaks krisis politik di Malaysia. Najib sudah ditekan selama berminggu- minggu setelah dituduh terlibat dalam skandal korupsi senilai lebih dari USD700 juta. Beberapa anggota kabinet mengonfirmasi positif uang itu dan mendesak Najib untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci.
Namun, Najib dan beberapa kabinet menepis tuduhan itu. Mereka, termasuk Komisi Antikorupsi, mengatakan uang tersebut merupakan sebuah donasi politik dari orang Timur Tengah. Meski demikian, sejumlah politisi dan masyarakat tidak percaya. Mantan PM Mahathir Mohamad bahkan menyebut alasan Najib tidak masuk akal.
Sebagian besar masyarakat Malaysia juga geram mengenai pajak baru konsumsi yang mereka sebut telah menyebabkan harga melonjak tinggi. Sialnya, nilai tukar ringgit juga melesu dan menjadi yang terendah dalam 17 tahun terakhir. “Ekonomi sedang merangkak dan biaya hidup menjadi tinggi,” seru pengunjuk rasa, Alias Salleh.
Muh shamil
Aksi yang dilakukan untuk melampiaskan kemarahan atas ketidaksanggupan pemerintah memberikan penjelasan yang masuk akal terkait dugaan skandal korupsi PM Najib juga dilakukan warga Malaysia sejumlah negara di dunia, termasuk di Indonesia. Demonstrasi yang melibatkan lebihdari 50.000orangmelumpuhkan sejumlah wilayah di Kuala Lumpur.
Di sisi lain, polisi melakukan blokade dan penjagaanketat, termasukdijalanraya arahIndependence Square. Akibatnya, rencana pengunjuk rasa yang seragam menggunakan kaos kuning menduduki tempat bersejarah tersebut gagal. Namun, ketatnya penjagaan tidak membuat ciut semangat demonstran berunjuk rasa. “Saya memiliki bayi perempuan berusia enam bulan.
Saya ingin dia tumbuh berkembang di negara yang demokratis dan bebas korupsi,” kata pebisnis Ng Chong Yee, dikutip AFP. “Kami perlu mendesak agar pemerintah tahu bahwa kami marah. Jika (kami) hanya duduk di rumah, mereka tidak akan sadar.” Portal berita Malaysiakini melaporkan jumlah pengunjuk rasa kali ini mencapai 50.000 orang.
Sedangkan kantor berita AFP melaporkan demonstrasi melibatkan 80.000 orang. Namun, pihak kepolisian Malaysia menyebutkan total pengunjuk rasa hanya 25.000. Bagi negeri jiran itu, aksi yang melibatkan massa berjumlah puluhan ribu terbilang sangat besar. Dalam demonstrasi tersebut pengunjuk rasa di antaranya membawa kertas dengan tulisan besar-besar: “Lengser, Najib, Lengser”, “Hentikan Pembodohan”, “Selamatkan Ekonomi Kita”.
Selama berlangsung demonstrasi, massa tiada henti berteriak “Bersih!”. Bersih merupakan sebuah organisasi prodemokrasi nonpemerintah yang sering menuntut adanya sistem pemerintahan yang adil dan jujur. “Kami bangsa Malaysia ingin membersihkan negeri ini. Kami menolak politik yang kotor,” ujar Tinagar Veranogan, dilansir Reuters.
“Selama 58 tahun masyarakat bersabar dengan kasus penyogokan dan korupsi. Sistem politik saat ini bahkan tidak bisa menyelesaikan kasus 1MDB. Kami ingin ada reformasi,” imbuh pemimpin Bersih, Maria Chin. Hingga tadi malam demonstrasi masih berlangsung aman. Berdasarkan laporan Star Daily pada Kamis (27/8) lalu, tentara akan turun tangan jika aksi protes tidak terkendali dan pemerintah menyalakan alarm darurat.
Namun, juru bicara militer menolak memberikan komentar perihal itu. Saat ini seluruh keamanan diserahkan kepada polisi. Sebelumnya pemerintah kota telah menolak pengajuan izin protes yang dilayangkan Bersih. Hal itu menimbulkan kekhawatiran peristiwa pada 2012 akan terulang. Saat itu polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkanpengunjukrasa, meski protes berjalan dengan damai.
Saat ini pemerintah juga memblokade situs resmi Bersih. Sebelumnya, Bersih pernah menggelar demonstrasi serupa pada 2012, 2011, dan 2007. Pembentukan Bersih difokuskan untuk menegur sistem politik Malaysia yang bias. Organisasi hak asasi manusia (HAM), Amnesti Internasional, mendesak pemerintah Malaysia agar tidak melakukan tindakan serupa dan mendengarkan suara pengunjuk rasa.
“Tindakan keras terhadap kebebasan berekspresi harus diakhiri. Saat ini isu kebebasan di Malaysia cukup banyak,” kata Josef Benedict, Wakil Direktur Kampanye Amnesti Internasional. Yang dituntut mundur, PM Najib, kemarin tidak sedang berada di Kuala Lumpur. Namun, suara Najib dari Pahang terdengar lantang. Dia justru balik mengkritik keras protes tersebut karena mereka berpotensi merusak stabilitas nasional.
“Patriotismepara partisipandan penyelenggara demonstrasi itu dangkal dan buruk,” kata PM keenam Malaysia itu, dikutip Bernama. Ibrahim Suffian, direktur PusatMerdeka(MerdekaCenter), menilai pengunjuk rasa tidak akan sanggup menggulingkan Najib. Selain itu, mereka kemungkinan kecil mendapatkan tambahan dukungan dari seluruh wilayah Malaysia karena kredibilitas kepemimpinan mereka masih dipertanyakan.
Desakan terhadap Najib hanya terpusat di kota besar. Demonstrasi ini dinilai merupakan permulaan klimaks krisis politik di Malaysia. Najib sudah ditekan selama berminggu- minggu setelah dituduh terlibat dalam skandal korupsi senilai lebih dari USD700 juta. Beberapa anggota kabinet mengonfirmasi positif uang itu dan mendesak Najib untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci.
Namun, Najib dan beberapa kabinet menepis tuduhan itu. Mereka, termasuk Komisi Antikorupsi, mengatakan uang tersebut merupakan sebuah donasi politik dari orang Timur Tengah. Meski demikian, sejumlah politisi dan masyarakat tidak percaya. Mantan PM Mahathir Mohamad bahkan menyebut alasan Najib tidak masuk akal.
Sebagian besar masyarakat Malaysia juga geram mengenai pajak baru konsumsi yang mereka sebut telah menyebabkan harga melonjak tinggi. Sialnya, nilai tukar ringgit juga melesu dan menjadi yang terendah dalam 17 tahun terakhir. “Ekonomi sedang merangkak dan biaya hidup menjadi tinggi,” seru pengunjuk rasa, Alias Salleh.
Muh shamil
(bbg)