Menko PMK Pimpin Program Revolusi Mental

Selasa, 25 Agustus 2015 - 10:29 WIB
Menko PMK Pimpin Program...
Menko PMK Pimpin Program Revolusi Mental
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani kemarin secara resmi meluncurkan program Revolusi Mental.

Bersamaan dengan itu pula, Menko PMK ditunjuk untuk memimpin program andalan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) ini. Menurut Puan, gerakan Revolusi Mental dapat terwujud apabila setiap warga negara Indonesia mengedepankan integritas, kerja keras, dan gotong- royong.

Puan mengatakan, Revolusi Mental adalah gerakan hidup baru untuk mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku manusia. Orientasi gerakan Revolusi Mental adalah kemajuan yang bisa membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain.

”Seperti dikatakan Soekarno, Revolusi Mental bukan pekerjaan satu-dua hari, melainkan sebuah gerakan nasional jangka panjang dan terus-menerus. Kerja-kerja yang kita lakukan pada hari ini menentukan nasib anak cucu kita pada masa depan,” ucap Puan saat memimpin pencanangan Tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kantor Kantor Menko PMK, Jakarta, kemarin.

Puan menjelaskan alasan mengapa gerakan Revolusi Mental harus diawali di Kementerian PMK. ”Kementerian PMK ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai koordinator gerakan Revolusi Mental. Sebagai kementerian yang menaungi revolusi mental, kita harus menggaungkan hal tersebut,” ujar Puan.

Karena itu, Puan menekankan tiga nilai utama penting di hadapan para pimpinan dan staf kementerian. Tiga nilai itu adalah integritas, kerja keras, dan gotong-royong. ”Tiga hal ini harus menjadi budaya kerja kita saat ini,” tandasnya.

Dalam acara itu, Puan membacakan tekad Revolusi Mental di hadapan pimpinan dan pegawai kementerian. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang PMK Sugihartatmo mengatakan, salah satu agenda prioritas pembangunan nasional adalah melakukan revolusi karakter bangsa. Tradisi atau budaya seperti korupsi, intoleransi, pelecehan terhadap hukum, dan cenderung menggunakan kekerasan masih terjadi hingga kini.

Karena itu, kata Sugihartatmo, dibutuhkan gerakan Revolusi Mental. ”Pemerintah menetapkan Revolusi Mental sebagai prasyarat yang tidak bisa dipisahkan dalam kerangka strategi rencana pembangunan nasional. Revolusi Mental merupa-kan gerakan hidup baru masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Menurut dia, gerakan Revolusi Mental tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga ditujukan untuk kalangan pemerintahan.

Dita angga / Rahmat sahid
(ftr)
Berita Terkait
Mimbar Demokrasi Melawan...
Mimbar Demokrasi Melawan Politik Dinasti
Luncurkan 2Indo Survei,...
Luncurkan 2Indo Survei, Arfino Koto : 2024 Adalah Eranya Anak Muda
Mimbar Demokrasi Tolak...
Mimbar Demokrasi Tolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM
Mahasiswa Tolak Politik...
Mahasiswa Tolak Politik Dinasti
#PraxiSurvey Soroti...
#PraxiSurvey Soroti Dilema Pemilu 2024, 42,96 Persen Mahasiswa akan Terima Uang Tanpa Pilih Kandidat
Mimbar Demokrasi Lawan...
Mimbar Demokrasi Lawan Politik Dinasti
Berita Terkini
Kasus TPPU Syahrul Yasin...
Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Periksa Rasamala Aritonang
27 menit yang lalu
Mahfud MD Ungkap Rakyat...
Mahfud MD Ungkap Rakyat Dukung Kejagung Bongkar Mafia Peradilan
28 menit yang lalu
Mitigasi Daerah dalam...
Mitigasi Daerah dalam Efisiensi APBN
28 menit yang lalu
Evaluasi Kebijakan Bukan...
Evaluasi Kebijakan Bukan Keniscayaan?
32 menit yang lalu
Sidang Suap Vonis Bebas...
Sidang Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Hakim Agung Soesilo Jadi Saksi
41 menit yang lalu
Jokowi Buka Suara soal...
Jokowi Buka Suara soal Tudingan Matahari Kembar: Matahari Cuma Satu, Presiden Prabowo
46 menit yang lalu
Infografis
Inggris-Prancis Siap...
Inggris-Prancis Siap Pimpin Koalisi Tentara ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved