TKI di Yordania Dibunuh Majikan

Selasa, 25 Agustus 2015 - 09:49 WIB
TKI di Yordania Dibunuh...
TKI di Yordania Dibunuh Majikan
A A A
JAKARTA - Kabar duka kembali menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI). Kali ini, seorang buruh migran wanita Indonesia asal Grobogan, Jawa Tengah, tewas dipukul majikannya di Yordania pada 15 Agustus silam. Jenazah korban akan dipulangkan secepatnya.

”Kami mendapat laporan bahwa pada tanggal 15 Agustus ada kejadian yang menimpa TKI kita di Yordania. Di sana ada satu TKI dari Jawa Tengah tewas dibunuh majikan perempuannya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir di Kantor Kemlu, Jakarta, kemarin.

Arrmanatha menambahkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, akan mengurus jenazah korban dan mengikuti proses penyelidikan yang dilakukan otoritas setempat. Menurut keterangan KBRI Amman, TKI itu berusia 30 tahun, berinisial S, dan dibunuh di Kota Irbid, 92 km dari Ibu Kota Amman. ”TKI itu awalnya hanya bertengkar dengan majikannya, tetapi berujung pada akibat yang lebih fatal.

Yang bersangkutan dipukul di belakang kepala. Hasil autopsi di rumah sakit (RS) setempat juga menunjukkan kepala korban mengalami benturan pukulan di bagian belakang. Nyawanya tidak tertolong,” tambah Arrmanatha. Pelaku pembunuhan merupakan majikan perempuan korban yang bersuamikan seorang anggota kepolisian militer.

Pelaku berhasil dibekuk dan ditahan aparat berwenang. Dia akan menjalani sidang dalam waktu dekat. ”Kita akan terus meminta Pemerintah Yordania benar-benar menindaklanjuti kasus tersebut. Kami sudah mendapatkan informasi dari otoritas terkait Yordania bahwa pelaku telah ditahan dan diselidiki,” papar Arrmanatha. ”Sampai sekarang kami belum mengetahui apa motif di balik pembunuhan tersebut,” sambungnya.

Dia melanjutkan, jenazah TKI itu diterbangkan ke Tanah Air dari Yordania pada tadi malam. ”Kami sudah berkoordinasi jenazah akan dipulangkan hari ini (kemarin). Mungkin dini hari nanti (dini hari tadi) atau besok (hari ini) jenazah sampai di Indonesia. Kami juga sudah memberitahukan keluarganya di Jawa Tengah,” ujar Arrmanatha.

Senada dengan Arrmanatha, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNIBHI) menyatakan kepulangan jenazah dilakukan secepatnya. Direktorat PWNIBHI mengatakan kepada KORAN SINDO nama dari TKI tersebut tidak bisa disebutkan. ”Masih rahasia. Tapi betul inisialnya S. Dia merupakan seorang perempuan karena TKI memang kebanyakan perempuan,” lanjut perwakilan PWNIBHI itu.

Adapun Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengungkapkan pihaknya memperoleh informasi bahwa TKI asal Grobogan memang tewas karena dipukul majikan. Meski sang majikan adalah anggota kepolisian militer setempat, dia optimistis kasus ini bakal dimejahijaukan.

”Pelakunya sudah ditangkap. Kasusnya harus diproses secara hukum. Mengenai peluangnya seberapa banyak, itu nomor sekian. Pemerintah harus segera menyewa pengacara terbaik untuk memproses kasus ini dan mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut,” kata Anis.

Mengenai apakah TKI itu ilegal, Anis membantahnya karena korban sudah lima tahun bekerja di Yordania. Anis menuturkan, daripada pemerintah repot mencari tahu legal atau tidaknya status korban, lebih baik berkonsentrasi agar majikan tidak bebas karena kelengahan perlawanan hukum.

Diketahui, pengiriman TKI asal Yordania ditutup pemerintah pada masa Menakertrans Muhaimin Iskandar. Pengiriman ke Yordania ditutup karena standar gaji yang rendah dan maraknya kasus kekerasan.

Muh shamil/ Neneng zubaidah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)