Korut Kerahkan 50 Kapal Selam

Senin, 24 Agustus 2015 - 09:41 WIB
Korut Kerahkan 50 Kapal...
Korut Kerahkan 50 Kapal Selam
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengerahkan puluhan kapal selam dan menambah jumlah unit artileri di sepanjang perbatasan. Aksi Pyongyang dilakukan saat dua negara menggelar perundingan tingkat tinggi.

Korea Selatan (Korsel) pun bersiaga untuk merespons aksi Korut. Juru bicara (jubir) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel menegaskan akan merespons aksi itu dengan sangat serius. Meski mencoba menghindari perang, Korsel tetap waspada atas semua kemungkinan.

Menurutnya, mobilisasi militer Korut tersebut mengusik perundingan dua negara yang sedang berlangsung. Korsel patut cemas karena Korut hampir mengerahkan 70% dari total kapal selam yang mereka miliki atau sekitar 50 unit. Seluruh kapal selam itu telah meninggalkan pangkalannya dan menghilang dari radar militer Korsel.

Pengerahan kapal selam dalam skala besar belum pernah terjadi di sepanjang sejarah militer Korut sejak 1953. Berdasarkan laporan kantor berita Yonhap yang mengutip salah satu anggota militer, tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakan Korut. Kendati demikian, Korsel khawatir Korut akan menyerang kapal perang atau kapal komersial yang melintasi wilayah tersebut.

Saat ini, dengan bantuan Amerika Serikat (AS), Korsel memobilisasi semua alat pengintai untuk menemukan posisi puluhan kapal selam itu. ” Jumlahnya hampir 10 kali lebih banyak dari biasanya. Kami akan merespons situasi ini dengan sangat serius,” ujar jubir Kemhan Korsel, dikutip kantor berita AFP . ”

Selain itu, Korut melipatgandakan jumlah unit artileri di sepanjang wilayah perbatasan atau di wilayah yang biasa disebut zona demiliterisasi (DMZ).” Korsel mengecam keras pergerakan itu karena dua belah pihak sedang melakukan perundingan untuk menghindari konfrontasi setelah sejumlah insiden di DMZ.

Perundingan yang digelar di Desa Panmunjom dilanjutkan kemarin setelah sehari sebelumnya gagal menghasilkan kesepakatan. ” Sekarang perundingan sedang berjalan. Korut selalu mencoba memberikan ancaman. Mereka ingin menguasai perundingan dengan memamerkan aksi militer. Tapi, itu hanyalah omong kosong. Militer Korsel lebih kuat. Masalahnya, kami akan menelan banyak kerugian jika terjadi perang, sedangkan Korut tidak banyak,” kata pengamat politik internasional yang tak ingin disebutkan namanya pada KORAN SINDO kemarin.

Para pakar politik yang lain mengatakan, perundingan itu merupakan sinyal positif bagi dua negara. Kantor Kepresidenan Rumah Biru Korsel di Seoul juga menyatakan dua belah pihak ingin terus mempertipis gesekan dan perbedaan. Meski demikian, insiden di DMZ menjadi isu sensitif di Korsel.

” Dua belah pihak mungkin mampu menyatakan penyesalan tanpa menyebut Korut sebagai pihak bertanggung jawab. Tapi, saya ragu pernyataan samar seperti itu bisa berfungsi saat ini. Saya pikir hasil yang terbaik ialah kesepakatan perundingan lain pada masa depan,” kata Jeung Young-Tae dari Institusi Korea untuk Unifikasi Nasional.

Perundingan itu diusulkan Korut sehingga harus mengikuti tradisi Korut yang membatasi dialog dilakukan oleh dua orang saja. Korsel mengirimkan penasihat keamanan Kim Kwan-jin dan Korut Hwang Pyong-so. Sebelumnya Panmunjom juga pernah menjadi lokasi perundingan dan penandatanganan gencatan senjata saat dua negara berperang pada 1950-1953.

” Saat ini dua belah pihak sedang mendiskusikan cara mengatasi situasi (bergejolak) terkini dan tentunya untuk meningkatkan hubungan,” kata jubir kepresidenan Korsel, Min Kyung-wook. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-Moon juga menyambut baik perundingan itu. ” Dialog merupakan jalan terbaik untuk menurunkan ketegangan,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu Korsel menuduh Korut menanam ranjau darat di DMZ. Dua tentara Korsel terluka saat ranjau tersebut terinjak dan meledak. Kaki mereka hancur dan harus diamputasi. Tak lama kemudian, petugas penjaga perbatasan dua negara saling tembak. Beruntung, tidak ada korban tewas dalam insiden itu.

Muh shamil
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9648 seconds (0.1#10.140)