Vietnam Juarai ABU Robocon
A
A
A
YOGYAKARTA - Tim Hung Yen University of Technology and Education Vietnam memenangi kontes internasional ABU Robocon 2015 Robominton kemarin. Mereka unggul setelah menaklukkan tim Hong Kong di final dengan skor 5-1.
Final pertandingan badminton oleh robot dari kedua negara tersebut berjalan singkat, namun seru. Sorak-sorai penonton danpendukungkeduatimmembahana dalam Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Hong Kong yang diwakili mahasiswa Hong Kong University of Science and Technology pada akhirnya harus mengakui keunggulan robot kreasi tim mahasiswa Vietnam.
”Strategi dan permainan Vietnam memang sangat baik. Mereka terlihat matang. Bahkan mendesain robot, mereka pun dengan mempertimbangkan strategi yang akan dijalankan lawan. Lihat saja bagaimana cara mereka merancang robot dengan delapan raket sekaligus,” ujar Ketua Wasit ABU Robocon 2015 Wahidin Wahab seusai kontes berakhir kemarin.
Tim Vietnam mengaku senang dengan kemenangan yang diraih tersebut. Mereka menyatakan kemenangan tersebut bisa diraih karena mereka telah melakukan persiapan lebih untuk bisa menaklukkan tim-tim kuat yang sejak awal diunggulkan, seperti China dan Indonesia.
Di sisi lain, nasib perwakilan Indonesia memang tidak terlalu beruntung. Tim Indonesia I, yakni mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), misalnya harus puas dengan status semifinalis. Langkah Tim Indonesia I tersebut terhenti setelah ditundukkan Vietnam yang kemudian menjadi juara dalam kontes robot badminton tersebut.
”Kami salah strategi. Kami harus mengakui tim Vietnam memang lebih baik. Padahal, awalnya kami mengira China yang akan menjadi kompetitor terberat kami, apalagi tim dari China menggunakan robot dengan sistem otomatis. Ternyata kami malah dikalahkan Vietnam,” ujar anggota tim IndonesiaI ITB Agung.
Bersama dengan tim Thailand yang juga hanya masuk semifinal, Indonesia I dinobatkan sebagai runner-up kedua. Penghargaan lain dalam ABU Robocon 2015 adalah Robot Berteknologi Terbaik diberikan kepada tim China, dan Desain Robot Terbaik menjadi milik tim Malaysia. Indonesia sebetulnya menurunkan dua tim di kompetisi robot tersebut.
Selain ITB, Merah Putih juga diwakili tim Poli Teknik (Poltek) Batam. Kedua tim tersebut merupakan juara pertama dan kedua Kompetisi Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional kategori robominton yang digelar di UMY, Juni lalu. Mereka kemudian beradu teknologi robot dengan peserta lain dari 17 negara Asia-Pasifik. Namun, ternyata hanya tim ITB yang bisa bertahan hingga semifinal.
Yang jelas, Deputi Bidang Sumber Daya IPTEK Kemenristek Muhammad Dimyati mengatakan, melalui kontes ABU Robocon 2015, para peserta mampu memperoleh banyak pengalaman berharga. ”Pemenang kontes ini pasti memiliki kerja tim yang baik, dan untuk semua peserta dipastikan mereka memiliki masa depan yang cerah,” ujarnya.
Menurut Dimyati, ABU Robocon menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas mereka sekaligus sebagai kesempatan transfer ilmu teori menjadi kenyataan teknologi.
Ratih keswara
Final pertandingan badminton oleh robot dari kedua negara tersebut berjalan singkat, namun seru. Sorak-sorai penonton danpendukungkeduatimmembahana dalam Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Hong Kong yang diwakili mahasiswa Hong Kong University of Science and Technology pada akhirnya harus mengakui keunggulan robot kreasi tim mahasiswa Vietnam.
”Strategi dan permainan Vietnam memang sangat baik. Mereka terlihat matang. Bahkan mendesain robot, mereka pun dengan mempertimbangkan strategi yang akan dijalankan lawan. Lihat saja bagaimana cara mereka merancang robot dengan delapan raket sekaligus,” ujar Ketua Wasit ABU Robocon 2015 Wahidin Wahab seusai kontes berakhir kemarin.
Tim Vietnam mengaku senang dengan kemenangan yang diraih tersebut. Mereka menyatakan kemenangan tersebut bisa diraih karena mereka telah melakukan persiapan lebih untuk bisa menaklukkan tim-tim kuat yang sejak awal diunggulkan, seperti China dan Indonesia.
Di sisi lain, nasib perwakilan Indonesia memang tidak terlalu beruntung. Tim Indonesia I, yakni mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), misalnya harus puas dengan status semifinalis. Langkah Tim Indonesia I tersebut terhenti setelah ditundukkan Vietnam yang kemudian menjadi juara dalam kontes robot badminton tersebut.
”Kami salah strategi. Kami harus mengakui tim Vietnam memang lebih baik. Padahal, awalnya kami mengira China yang akan menjadi kompetitor terberat kami, apalagi tim dari China menggunakan robot dengan sistem otomatis. Ternyata kami malah dikalahkan Vietnam,” ujar anggota tim IndonesiaI ITB Agung.
Bersama dengan tim Thailand yang juga hanya masuk semifinal, Indonesia I dinobatkan sebagai runner-up kedua. Penghargaan lain dalam ABU Robocon 2015 adalah Robot Berteknologi Terbaik diberikan kepada tim China, dan Desain Robot Terbaik menjadi milik tim Malaysia. Indonesia sebetulnya menurunkan dua tim di kompetisi robot tersebut.
Selain ITB, Merah Putih juga diwakili tim Poli Teknik (Poltek) Batam. Kedua tim tersebut merupakan juara pertama dan kedua Kompetisi Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional kategori robominton yang digelar di UMY, Juni lalu. Mereka kemudian beradu teknologi robot dengan peserta lain dari 17 negara Asia-Pasifik. Namun, ternyata hanya tim ITB yang bisa bertahan hingga semifinal.
Yang jelas, Deputi Bidang Sumber Daya IPTEK Kemenristek Muhammad Dimyati mengatakan, melalui kontes ABU Robocon 2015, para peserta mampu memperoleh banyak pengalaman berharga. ”Pemenang kontes ini pasti memiliki kerja tim yang baik, dan untuk semua peserta dipastikan mereka memiliki masa depan yang cerah,” ujarnya.
Menurut Dimyati, ABU Robocon menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas mereka sekaligus sebagai kesempatan transfer ilmu teori menjadi kenyataan teknologi.
Ratih keswara
(ftr)