Dekatkan Perancang Busana dan Pabrik

Selasa, 11 Agustus 2015 - 10:01 WIB
Dekatkan Perancang Busana...
Dekatkan Perancang Busana dan Pabrik
A A A
Sebagai penggerak dan pelopor dalam industri fashion global, Josie Tam memiliki misi untuk memikat konsumen. Perempuan 32 tahun itu menciptakan kesempatan dengan mengembangkan aplikasi peranti lunak melalui perusahaan start-up yang didirikan.

Software itu disebut Techpacker yang bertujuan untuk menyederhanakan komunikasi perancang busana dengan pabrik garmen yang memproduksi pakaian. ”Apakah Anda seorang perancang busana?” tanya Tam kepada seorang perempuan muda yang mendatang stannya di pekan fashion Hong Kong.

”Di mana Anda bekerja dengan pabrik garmen? Lokal atau luar negeri?” tanya Tam lagi kepada mitranya. Tam sangat yakin dengan perusahaan barunya, Techpacker. Dia rela menanggalkan pekerjaannya di perusahaan teknologi informasi. Bersama dengan Saral Kochar, 31, Tam mendirikan perusahaan baru.

Padahal, mereka berdua pertama kali bertemu dalam acara pertemuan pengembang teknologi remaja. Kombinasi dua orang dengan pengalaman berbeda menghasilkan produk yang me-miliki kualifikasi tinggi di mana Kochar berpengalaman pada perusahaan garmen sebagai manajer sumber daya. Tam juga menyadari bahwa Techpacker sangat bermanfaat dalam industri fashion.

”Saya pikir, itu sangat bagus,” seru Tam. Adapun kelebihan peranti lunak yang dikembangkan Tam di mana aplikasi itu dirancang agar para perancang busana dapat mengirimkan cetak biru, berisi detil spesifikasi dan ukuran kepada pabrik. Techpacker ditujukan untuk menghilangkan proses komunikasi yang ribet antara perancang busana dan pabrik. Aplikasi itu juga dapat menghemat waktu pengembangan sebuah produk.

”Ini sebuah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, mungkin akan dapat mengubah industri pakaian,” paparnya. Tam juga mengatakan, aplikasi ini menyediakan dasar bagi para perancang dan pabrik untuk bekerja sama. Perancang dapat menyampaikan idenya dengan jelas kepada pabrik.

Pabrik garmen dapat memberikan produk sesuai keinginan perancang. Tam juga berencana mengembangkan aplikasi Techpacker bagi kepentingan industri manufaktur lainnya. Dia yakin ini dapat diwujudkan. Meski kantor pusat di Hong Kong baru memiliki tujuh orang karyawan, Tam berencana mengembangkan sayap di New York, Amerika Serikat.

Perusahaannya juga mendapat dukungan dana dari pemerintah sebesar 333.000 dolar Hong Kong (Rp582,1 juta). Dalam waktu dekat perusahaan juga akan ditawarkan ke para investor menjadi sebuah perusahaan terbuka. Tam merupakan sosok wanita yang mungil dengan tinggi badan 1,2 meter. ”Saya terlahir dengan bentuk berukuran pendek atau kerdil.

Sampai saat ini ibuku masih merasa khawatir apakah saya dalam keadaan baik-baik saja,” tambah Tam. Tam lahir di Kota Guangzhou, China. Ketika masih bayi orang tuanya pindah ke Hong Kong yang saat itu masih menjadi wilayah koloni Inggris. Tumbuh kembang di daerah kumuh yang dipenuhi para imigran, dia ingat sewaktu masih di sekolah sering dilecehkan oleh para murid lainnya karena postur tubuhnya yang pendek.

Sebaliknya, Tam malah berkembang dengan prestasi akademisnya yang menonjol dan didukung oleh ambisi ibunya. Tam memiliki gelar sarjana pada ilmu komputer dan gelar pascasarjana pada Manajemen Teknologi Informasi. ”Padahal orang tua saya berpendidikan rendah,” ucap Tam.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0841 seconds (0.1#10.140)