Kemendagri Bentuk Tim Antisipasi Konflik di Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2015, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bentuk tim monitoring.
Tim yang dibentuk dari pusat maupun daerah itu, sebagai upaya deteksi dini guna mencegah adanya konflik dalam Pilkada Serentak.
"Tim ini kita bentuk, nanti untuk melakukan monitoring pelaporan dan evaluasi," kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).
Dia menjelaskan, fokus kegiatan yang dilakukan tim monitoring ini mendeteksi dini kemungkinan adanya gangguan atau potensi ancaman.
"Mekanismenya nanti kita teruskan ke pimpinan untuk mengambil suatu kebijakan. Lalu kita teruskan ke aparat keamanan, karena yang bertanggung jawab soal keamanan pilkada adalah Polri dibantu TNI," ucap Soedarmo.
Soedarmo menambahkan, kegiatan deteksi dini bekerja sama dengan unsur-unsur intelijen daerah, seperti dari Kodam atau Kodim, serta intelijen pihak Polri.
Disamping itu lanjut dia, pihaknya melibatkan komite intelijen daerah (Kominda), serta Forum Kerukunan Umat Beragama.
"Mereka kita harap bisa melakukan penguatan koordinasi dan sinergitas antar unsur intelijen yang ada di daerah," imbuhnya.
Pilihan:
Polri Diminta Hati-hati Brimob Diberi Pelatihan Raider
Tolak Diperiksa, OC Kaligis: Lebih Baik Saya Ditembak Mati
Tim yang dibentuk dari pusat maupun daerah itu, sebagai upaya deteksi dini guna mencegah adanya konflik dalam Pilkada Serentak.
"Tim ini kita bentuk, nanti untuk melakukan monitoring pelaporan dan evaluasi," kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).
Dia menjelaskan, fokus kegiatan yang dilakukan tim monitoring ini mendeteksi dini kemungkinan adanya gangguan atau potensi ancaman.
"Mekanismenya nanti kita teruskan ke pimpinan untuk mengambil suatu kebijakan. Lalu kita teruskan ke aparat keamanan, karena yang bertanggung jawab soal keamanan pilkada adalah Polri dibantu TNI," ucap Soedarmo.
Soedarmo menambahkan, kegiatan deteksi dini bekerja sama dengan unsur-unsur intelijen daerah, seperti dari Kodam atau Kodim, serta intelijen pihak Polri.
Disamping itu lanjut dia, pihaknya melibatkan komite intelijen daerah (Kominda), serta Forum Kerukunan Umat Beragama.
"Mereka kita harap bisa melakukan penguatan koordinasi dan sinergitas antar unsur intelijen yang ada di daerah," imbuhnya.
Pilihan:
Polri Diminta Hati-hati Brimob Diberi Pelatihan Raider
Tolak Diperiksa, OC Kaligis: Lebih Baik Saya Ditembak Mati
(maf)