Kaum Muda Rentan Akan Propaganda Radikalisme dan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Indonesia sangat rentan dengan radikalisme, karena jaringan radikalisme dan terorisme masih ada meski sebagian besar para pelakunya sudah di penjara. Apalagi saat ini, kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sangat gencar melancarkan propaganda di seluruh penjuru bumi, terutama melalui media sosial dan dunia maya.
Politikus muda Partai Gerindra, Moreno Soeprapto mengingatkan, kaum muda harus dilindungi dari paham radikal dan teroris ini. Alasannya, kaum muda adalah calon penerus kelangsungan bangsa dan negara di Indonesia.
“Kita semua tahu, generasi muda ini paling rentan untuk terkena racun (propaganda
radikalisme dan terorisme) ini, ” ujar Moreno di sela-sela acara halal bihalal, Jumat, 24 Juli 2015.
Maka itu anggota Komisi X DPR ini mendukung upaya dan tindakan pemerintah melalui berbagai lembaga seperti kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Dia juga mengajak berbagai lembaga kepemudaan untuk aktif dalam pencegahan bahaya radikalisme dan terorisme tersebut. "Pancasila terbukti sudah menjadi alat pemersatu bangsa. Dengan semangat Pancasila marilah kita rapatkan barisan untuk membendung radikalisme dan terorisme demi keutuhan NKRI dan kedamaian di muka bumi ini," ucapnya.
Senada dengan Moreno Soeprapto, bintang iklan dan presenter Darius Sinathrya menilai generasi muda Indonesia harus pandai menyaring informasi yang bersumber dari dunia maya, jangan mudah terpengaruh propaganda yang disebarkan kelompok radikalisme dan terorisme.
“Mereka sangat pintar untuk memainkan emosi sehingga ada ikatan awal yang dibangun melalui simpati, rasa iba, senasib sepenanggungan, yang akhirnya mendalami ideologi atau ajaran tersebut," tandas Darius.
Politikus muda Partai Gerindra, Moreno Soeprapto mengingatkan, kaum muda harus dilindungi dari paham radikal dan teroris ini. Alasannya, kaum muda adalah calon penerus kelangsungan bangsa dan negara di Indonesia.
“Kita semua tahu, generasi muda ini paling rentan untuk terkena racun (propaganda
radikalisme dan terorisme) ini, ” ujar Moreno di sela-sela acara halal bihalal, Jumat, 24 Juli 2015.
Maka itu anggota Komisi X DPR ini mendukung upaya dan tindakan pemerintah melalui berbagai lembaga seperti kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Dia juga mengajak berbagai lembaga kepemudaan untuk aktif dalam pencegahan bahaya radikalisme dan terorisme tersebut. "Pancasila terbukti sudah menjadi alat pemersatu bangsa. Dengan semangat Pancasila marilah kita rapatkan barisan untuk membendung radikalisme dan terorisme demi keutuhan NKRI dan kedamaian di muka bumi ini," ucapnya.
Senada dengan Moreno Soeprapto, bintang iklan dan presenter Darius Sinathrya menilai generasi muda Indonesia harus pandai menyaring informasi yang bersumber dari dunia maya, jangan mudah terpengaruh propaganda yang disebarkan kelompok radikalisme dan terorisme.
“Mereka sangat pintar untuk memainkan emosi sehingga ada ikatan awal yang dibangun melalui simpati, rasa iba, senasib sepenanggungan, yang akhirnya mendalami ideologi atau ajaran tersebut," tandas Darius.
(kur)