Obama Siap Tutup Guantanamo

Jum'at, 24 Juli 2015 - 09:06 WIB
Obama Siap Tutup Guantanamo
Obama Siap Tutup Guantanamo
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih dalam ”tahap akhir” untuk merencanakan penutupan penjara Guantanamo (Gitmo). Proses itu memakan waktu panjang karena harus mendapatkan persetujuan Kongres.

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berjanji akan menutup penjara Gitmo di Kuba itu awal pemerintahannya pada 2009. Sayangnya, rencana itu menghadapi serangkaian kemunduran karena Kongres menolak transfer tahanan ke penjara AS. Kini Obama ingin mewujudkan janji menutup penjara yang mencoreng citra AS di mata internasional.

”Pemerintah saat ini dalam tahap akhir menyusun rencana penutupan penjara Gitmo dengan aman dan bertanggung jawab. Rencana itu nantinya akan diajukan ke Kongres,” kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest dikutip AFP . ”Para pejabat keamanan nasional bekerja untuk mewujudkan kebijakan dan mereka membutuhkan waktu. Penutupan Gitmo merupakan prioritas presiden (Obama),” imbuhnya.

Earnest mengungkapkan, operasional penjara Gitmo di Kuba sangat tidak efektif bagi pemanfaatan sumber daya pemerintah. ”Ini (Gitmo) merupakan pekerjaan yang kompleks. Namun, kita telah membuat banyak kemajuan penting,” paparnya. Bagaimana dengan proses pemindahan tahanan? ”Proses transfer tahanan akan dilakukan jika penjara Guantanamo ditutup,” kata Earnest.

Diakuinya, pemindahan para tahanan dari Gitmo ke negara asal mereka atau penjara di negara dunia ketiga berjalan sangat lambat. Kurang dari setengah tahanan yang tersisa siap untuk meninggalkan Gitmo, namun mereka masih belum dapat dipindahkan atau dipulangkan. Juni lalu enam tahanan asal Yaman dikirim ke Oman.

”Tahanan lainnya akan dituntut atau dikaji untuk pembebasannya,” tutur Earnest. Menteri Luar Negeri (Menlu) John Kerry sudah membentuk tim khusus yang bertugas untuk membahas langkah penutupan Gitmo.

Lee Wolosky, pengacara yang pernah bekerja pada pemerintahan mantan Presiden Bill Clinton dan George W Bush, dipilih sebagai utusan khusus Departemen Luar AS untuk penutupan Gitmo. Nantinya Wolosky bertugas untuk mengatur transfer tahanan. Posisi itu telah lama kosong sejak Desember lalu.

Gitmo bukan hanya menjadi bumerang bagi pemerintahan Obama di mata dunia internasional. Itu juga menjadi penghalang dalam normalisasi hubungan dengan Kuba. Havana memandang AS telah melakukan tindakan ilegal dengan mengakuisisi kepulauan tersebut.

Menlu Kuba Bruno Rodriguez menyerukan pengembalian Kepulauan Guantanamo kepada Kuba. Menlu AS John Kerry mengatakan, pengembalian Guantanamo merupakan bentuk pengakuan kedaulatan Kuba secara penuh. ”Itu juga akan menjadi langkah maju dalam proses normalisasi,” tuturnya.

Namun, Kerry mengatakan AS tidak berencana mengubah traktat penyewaan Guantanamo. Dulu Presiden Obama berpendapat penjara itu berdampak buruk terhadap reputasi Amerika.

Hal berbeda ditunjukkan Partai Republik. Mereka mengatakan penjara Gitmo sangat berharga untuk menahan dan menginterogasi musuh- musuh AS. Para politisi Republik menyatakan banyak sejumlah bekas tahanan yang sudah bebas kembali ikut berperang melawan AS.

Pada Juni lalu, Senat mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang menolak penutupan Gitmo, tapi Obama berencana memveto RUU tersebut. Senator Partai Republik John McCain, kepala Komite Pelayanan Militer Senat, meminta Obama menyerahkan rencana penutupan Gitmo.

”Rencana penutupan itu termasuk membahas tahanan yang masih bertahan di kamp. Proposal itu juga harus membahas masa depan tahanan tersebut,” ungkapnya kepada Reuters .

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7259 seconds (0.1#10.140)