Orang Kaya China Berlomba Sembunyikan Kekayaan

Jum'at, 24 Juli 2015 - 09:06 WIB
Orang Kaya China Berlomba Sembunyikan Kekayaan
Orang Kaya China Berlomba Sembunyikan Kekayaan
A A A
Menjadi miliarder China bukan hal mudah saat ini. Tidak stabilnya pasar saham menggoyang kekayaan orang kaya di Negeri Tirai Bambu itu.

Ditambah dengan kampanye antikorupsi Pemerintah China yang sangat gencar, kini miliarder di China saat ini melalui hari-hari yang sulit. Banyak miliarder China menjaga kekayaannya dalam bayang-bayang atau menyembunyikan pundi-pundi kekayaannya.

Pendiri Hurun China Rich List Rupert Hoogewerf mengatakan untuk setiap satu miliarder China yang diidentifikasi publik, setidaknya ada dua yang memilih untuk bersembunyi dalam bayang-bayang atau disebut ”miliarder vampir”. ”Vampir kekayaan adalah kekayaan yang dimiliki oleh vampir atau orang-orang yang takut akan siang hari,” kata Hoogewerf.

Dia mengibaratkan miliarder vampir takut dengan siang hari atau takut kekayaan mereka dibuka di hadapan publik. ”Orang-orang ini akan berkerut dan mati. Mereka takut ditangkap,” ungkapnya.

Miliarder yang paling takut adalah mereka yang berasal dari keluarga pejabat negara atau memiliki kedekatan dengan kekuasaan. ”Mereka (miliarder) sangat takut. Tindakan keras antikorupsi pasti nyata. Itu akan melalui semua tingkat negara,” ujar pengamat tren ekonomi dan pendiri China Market Research Group, Shaun Rein, seperti dikutip CNN .

Menurut Rein, hal ini memiliki dampak yang lebih besar pada perekonomian karena pejabat pemerintah tidak ingin menyetujui inisiatif baru. Para pejabat khawatir mereka ditangkap karena diduga melakukan korupsi. ”Banyak miliarder China yang tidak ingin profilnya diketahui khalayak luar,” katanya.

Mereka menghabiskan banyak waktu di luar negeri untuk liburan dan mencari petualangan. ”Mereka pergi ke Afrika Selatan, mereka ingin pergi ke Alaska, berpetualang ke Kanada untuk melihat keindahan alam dan berolahraga,” imbuhnya.

Hal paling sulit ketika miliarder China harus meyakinkan anak-anak mereka untuk menekan kebiasaan belanja yang terlalu mencolok. Mereka dikenal sebagai fu’erdai atau generasi kedua yang kaya dan terkenal selalu menampilkan kekayaan mereka secara berlebihan.

Contohnya, satu anak fu’erdai baru-baru ini membuat berita utama karena memamerkan foto anjingnya dengan dua jam tangan olahraga Apple emas. ”Anjing itu milik putra orang terkaya di China, Wang Jianlin,” sebut Mike Forsythe dari New York Times .

China kini dikenal sebagai gudang para miliarder dan termasuk negara terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Berdasarkan survei Boston Consulting Group yang terangkum dalam Laporan Kekayaan Global 2014 dan 2013, jumlah jutawan dan orang superkaya China mencapai 2.378.000 orang, sedangkan AS 7.135.000 orang. Miliarder China meroket sekitar 82% dari 2012, sedangkan AS hanya naik 18% pada periode yang sama.

Ananda Nararya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5257 seconds (0.1#10.140)