Bandara Hantu Ditawar Rp145 Juta
A
A
A
BANDARA Ciudad Real di Spanyol ditawar senilai 10.000 euro (Rp145 juta) dalam lelang. Harga tersebut 100.000 kali lebih murah dibandingkan dengan biaya pembangunannya.
”Bandara hantu” itu dianggap bangkrut karena tidak ada maskapai yang mau menurunkan penumpangnya di sana. Salah satu pembeli yang tertarik dengan ”bandara hantu” itu adalah Tzaneen International, konsorsium investor asal China. Mereka adalah satu-satunya investor yang tertarik membeli bandara ”hantu tersebut”.
Mereka ingin menjadi Bandara Ciudad Real sebagai pintu masuk ke Eropa bagi perusahaan China. ”Meski membeli dengan harga murah, kita akan berinvestasi 60 juta euro (Rp867 miliar) hingga 100 juta euro (Rp1,44 triliun) untuk membangun kembali bandara itu,” demikian keterangan Tzaneen International, dikutip Telegraph .
Nilai penawaran Rp145 juta itu termasuk lapangan lepas landas, menara kontrol dan berbagai gedung penunjang. Namun, terminal dan fasilitas parkir tidak termasuk di dalam paket yang ditawarkan. Harga minimum ”bandara hantu” itu sebenarnya 28 juta euro (Rp405 miliar) dengan tenggat waktu akhir September. Bahkan, awalnya harga yang ditawarkan adalah 80 juta euro (Rp1,15 triliun).
Namun, hingga tenggat waktu 10 Juli lalu, tidak ada penawar yang menyatakan ketertarikannya untuk membeli bandara tersebut. Bandara Ciudad Real yang terletak 235 km selatan Madrid dianggap sebagai bandara alternatif selain Bandara Barajas di Madrid.
Biaya pembangunan bandara tersebut lebih dari 1 miliar euro (Rp14,46 triliun). Bandara itu dibangun pada 2008, tetapi dinyatakan bangkrut dan ditutup pada 2012 silam. Sebanyak 2,5 juta penumpang per tahun dapat ditampung bandara di Spanyol tengah tersebut.
Ternyata bukan hanya Bandara Ciudad Real yang menjadi ”bandara hantu” yang dibangun saat kejayaan ekonomi Spanyol. Bandara yang bernasib sama yakni Castellon di Spanyol timur.
Arvin
”Bandara hantu” itu dianggap bangkrut karena tidak ada maskapai yang mau menurunkan penumpangnya di sana. Salah satu pembeli yang tertarik dengan ”bandara hantu” itu adalah Tzaneen International, konsorsium investor asal China. Mereka adalah satu-satunya investor yang tertarik membeli bandara ”hantu tersebut”.
Mereka ingin menjadi Bandara Ciudad Real sebagai pintu masuk ke Eropa bagi perusahaan China. ”Meski membeli dengan harga murah, kita akan berinvestasi 60 juta euro (Rp867 miliar) hingga 100 juta euro (Rp1,44 triliun) untuk membangun kembali bandara itu,” demikian keterangan Tzaneen International, dikutip Telegraph .
Nilai penawaran Rp145 juta itu termasuk lapangan lepas landas, menara kontrol dan berbagai gedung penunjang. Namun, terminal dan fasilitas parkir tidak termasuk di dalam paket yang ditawarkan. Harga minimum ”bandara hantu” itu sebenarnya 28 juta euro (Rp405 miliar) dengan tenggat waktu akhir September. Bahkan, awalnya harga yang ditawarkan adalah 80 juta euro (Rp1,15 triliun).
Namun, hingga tenggat waktu 10 Juli lalu, tidak ada penawar yang menyatakan ketertarikannya untuk membeli bandara tersebut. Bandara Ciudad Real yang terletak 235 km selatan Madrid dianggap sebagai bandara alternatif selain Bandara Barajas di Madrid.
Biaya pembangunan bandara tersebut lebih dari 1 miliar euro (Rp14,46 triliun). Bandara itu dibangun pada 2008, tetapi dinyatakan bangkrut dan ditutup pada 2012 silam. Sebanyak 2,5 juta penumpang per tahun dapat ditampung bandara di Spanyol tengah tersebut.
Ternyata bukan hanya Bandara Ciudad Real yang menjadi ”bandara hantu” yang dibangun saat kejayaan ekonomi Spanyol. Bandara yang bernasib sama yakni Castellon di Spanyol timur.
Arvin
(ftr)