Eropa Ingin Ringankan Beban Yunani

Senin, 13 Juli 2015 - 10:40 WIB
Eropa Ingin Ringankan Beban Yunani
Eropa Ingin Ringankan Beban Yunani
A A A
BRUSSELS - Para pemimpin Eropa akan berjuang sampai akhir untuk mempertahankan negara yang hampir bangkrut, Yunani, agar tetap berada di Zona Euro, menyusul pembatalan pertemuan 28 pemimpin Uni Eropa (UE), kemarin.

Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras perlu membuat undang-undang baru saat anggota parlemen melakukan pertemuan pada hari ini untuk memulihkan kepercayaan anggota Zona Euro agar bisa memenangi pengajuan dana talangan (bailout ) ketiga. Kemarin Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengumumkan rencana pertemuan kepala negara UE dibatalkan dan digantikan dengan pertemuan Zona Euro hari ini.

”Pertemuan Zona Euro akan dimulai pada 16.00 (waktu setempat) dan akan berakhir sampai kami bisa menyelesaikan isu Yunani,” kata Tusk, dikutip Reuters . Sebelumnya, jajaran pemerintah Yunani melakukan perdebatan sengit selama sembilan jam mengenai keputusan peminjaman uang dari Eropa dalam tiga tahun ke depan.

Sejauh ini, Tsipras bersama pendukungnya masih menolak keputusan itu karena menimbang konsekuensinya yang sangat berat. Di sisi lain, Jerman merekomendasikan Yunani agar mengambil tenggat waktu selama lima tahun untuk tetap berada di Zona Euro. Selama itu pula Yunani harus bisa membayar utang, kecuali Yunani mau menerima syarat yang lebih sulit seperti penguncian aset negara agar bisa diprivatisasi.

”Tantangan utama dalam perundingan kali ini ialah kurangnya kepercayaan,” ujar Menteri Ekonomi Italia Pier Carlo Padoan. ”Saya lebih suka melihat pemerintah Yunani mengambil aksi konkret mulai besok (hari ini) di parlemen, sebelum mereka bisa mengimplementasikan langkahlangkah yang diperlukan,” sambungnya.

Pada prinsipnya, kebanyakan menteri Eropa ingin mencari cara agar beban utang Yunani bisa diringankan. Salah satunya dengan memperpanjang masa pinjaman. Menteri Keuangan (Menkeu) baru Yunani, Euclid Tsakalotos, masih bungkam suara. Namun, anggota parlemen Eropa dari partai sayap kiri Syriza, Dimitrios Papadimoulis, marah.

”Apa yang sedang dilakukan sekarang ialah upaya untuk menghina Yunani atau untuk menggulingkan pemerintahan Tsipras,” katanya. Yunani sudah menerima dua bailout senilai 240 juta euro dari negara Zona Euro dan Dana Moneter Internasional (IMF). Namun, ekonomi Yunani menyusut.

Yunani gagal membayar pinjaman kepada IMF bulan lalu. Mereka terancam bangkrut jika tidak bisa menebus obligasi untuk Bank Pusat Eropa (ECB) pada 20 Juli mendatang. Kanselir Jerman Angela Merkel berkeinginan mempertahankan Yunani di Zona Euro. ”Dan itu memerlukan program ketiga,” katanya.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5210 seconds (0.1#10.140)