Inovasi Es Krim dalam Pot
A
A
A
Inovasi adalah salah satu kunci kesuksesan dalam berbisnis, termasuk bisnis kuliner yang digeluti seorang wanita asal Palembang. Ide dan inovasi bisnisnya cukup unik, yakni menyajikan es krim di dalam pot bunga, lengkap dengan gimik cacing tanahnya yang terbuat dari jeli cokelat.
Adalah Widya Utami Septiarni yang memiliki ide mendirikan kantin bernama Kantin Pot Ice Cream itu. Konsep kantin yang berlokasi di areal Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) itu memang lain dari yang lain. Keunikan inilah yang akhirnya menarik minat konsumen, yang sebagian besar adalah mahasiswa UMP. Saat KORAN SINDO menyambangi kantin tersebut, beberapa waktu lalu, tampak sejumlah mahasiswi UMP sedang antre ingin menjajal es krim besutan Widya.
Salah satunya Arum Saputri, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Biologi. ”Saat disedot, tekstur kenyal cacingnya enak lho,” komentarnya. Bahan pembuat ”cacing” pada es krim ini adalah agar-agar, sementara yang menjadi ”tanahnya” tak lain es krim cokelat nan segar.
Arum terlihat lahap menyantap es krim dalam pot yang baru beberapa pekan hadir di kantin kampusnya itu. ”Ini es krim enak sekali dan rasanya segar. Semua mahasiswi di sini suka. Selain karena rasanya, bentuknya juga unik,” tutur Arum. Es krim ini tidak jauh beda dengan es krim pada umumnya. Hanya, tampilannya yang dibuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek seperti ada cacing dan tanah di dalamnya.
Hal tersebut merupakan strategi pemasaran yang sangat manjur. Terbukti dengan makin banyaknya pelanggan es krim unik yang berada di Palembang ini, dan bahkan mulai menjadi tren di kalangan anak muda.
Ide dari Negeri Tetangga
Pemilik kantin Pot Ice Cream memang memiliki ide cemerlang untuk mencuri perhatian para remaja dalam memasarkan es krim unik besutannya. Rupanya, ide pembuatan es krim ini didapat dari ”oleh-oleh” sang adik ketika pulang dari Malaysia. Dari cerita adik, Widya lantas mempraktikkan konsep es krim pot ini dan nekat membuka kantin di Kampus A UMP.
”Setelah dia bercerita, saya pikir itu unik sekali. Pasti semua mahasiswa senang menikmati es segar dengan sensasi menyeramkan,” kata Widya. Menurut ibu dua anak itu, dirinya sempat kebingungan membuat sebentuk cacing dari agar-agar hingga sempurna. Percobaan sempat dilakukan Widya hingga lima kali, sampai akhirnya berhasil mencetak cacing beku yang rasanya sangat nikmat di lidah. ”Pakai sedotan, saya masukkan ke dalam gelas. Setelah itu, didinginkan. Rasanya segar dan nikmat,” ucapnya.
Mengenai bahan-bahan dan cara pembuatannya, menurut Widya, sangatlah sederhana. Pertama, biskuit diblender untuk memberikan efek tanah hitam yang gembur. Langkah kedua, es krim dengan beragam rasa disiapkan. Lalu, sediakan jeli atau agar-agar untuk dibuat menjadi ”cacing tanah”. ”Pot dan bunganya saya pesan dari luar Palembang. Karena di sini cukup sulit mendapatkannya,” sebut Widya.
Di kantinnya, Widya menawarkan beragam cita rasa es krim seperti vanila, cokelat, stroberi, durian, dan kacang merah. Satu porsi es krim yang dikemas di dalam pot itu dijual dengan harga Rp10.000.
Muhammad moeslim
Adalah Widya Utami Septiarni yang memiliki ide mendirikan kantin bernama Kantin Pot Ice Cream itu. Konsep kantin yang berlokasi di areal Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) itu memang lain dari yang lain. Keunikan inilah yang akhirnya menarik minat konsumen, yang sebagian besar adalah mahasiswa UMP. Saat KORAN SINDO menyambangi kantin tersebut, beberapa waktu lalu, tampak sejumlah mahasiswi UMP sedang antre ingin menjajal es krim besutan Widya.
Salah satunya Arum Saputri, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Biologi. ”Saat disedot, tekstur kenyal cacingnya enak lho,” komentarnya. Bahan pembuat ”cacing” pada es krim ini adalah agar-agar, sementara yang menjadi ”tanahnya” tak lain es krim cokelat nan segar.
Arum terlihat lahap menyantap es krim dalam pot yang baru beberapa pekan hadir di kantin kampusnya itu. ”Ini es krim enak sekali dan rasanya segar. Semua mahasiswi di sini suka. Selain karena rasanya, bentuknya juga unik,” tutur Arum. Es krim ini tidak jauh beda dengan es krim pada umumnya. Hanya, tampilannya yang dibuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek seperti ada cacing dan tanah di dalamnya.
Hal tersebut merupakan strategi pemasaran yang sangat manjur. Terbukti dengan makin banyaknya pelanggan es krim unik yang berada di Palembang ini, dan bahkan mulai menjadi tren di kalangan anak muda.
Ide dari Negeri Tetangga
Pemilik kantin Pot Ice Cream memang memiliki ide cemerlang untuk mencuri perhatian para remaja dalam memasarkan es krim unik besutannya. Rupanya, ide pembuatan es krim ini didapat dari ”oleh-oleh” sang adik ketika pulang dari Malaysia. Dari cerita adik, Widya lantas mempraktikkan konsep es krim pot ini dan nekat membuka kantin di Kampus A UMP.
”Setelah dia bercerita, saya pikir itu unik sekali. Pasti semua mahasiswa senang menikmati es segar dengan sensasi menyeramkan,” kata Widya. Menurut ibu dua anak itu, dirinya sempat kebingungan membuat sebentuk cacing dari agar-agar hingga sempurna. Percobaan sempat dilakukan Widya hingga lima kali, sampai akhirnya berhasil mencetak cacing beku yang rasanya sangat nikmat di lidah. ”Pakai sedotan, saya masukkan ke dalam gelas. Setelah itu, didinginkan. Rasanya segar dan nikmat,” ucapnya.
Mengenai bahan-bahan dan cara pembuatannya, menurut Widya, sangatlah sederhana. Pertama, biskuit diblender untuk memberikan efek tanah hitam yang gembur. Langkah kedua, es krim dengan beragam rasa disiapkan. Lalu, sediakan jeli atau agar-agar untuk dibuat menjadi ”cacing tanah”. ”Pot dan bunganya saya pesan dari luar Palembang. Karena di sini cukup sulit mendapatkannya,” sebut Widya.
Di kantinnya, Widya menawarkan beragam cita rasa es krim seperti vanila, cokelat, stroberi, durian, dan kacang merah. Satu porsi es krim yang dikemas di dalam pot itu dijual dengan harga Rp10.000.
Muhammad moeslim
(ftr)