Republik Rusak Citra Hillary

Kamis, 09 Juli 2015 - 09:58 WIB
Republik Rusak Citra Hillary
Republik Rusak Citra Hillary
A A A
WASHINGTON - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menuding Partai Republik terus melancarkan serangan terhadap dirinya. Partai Republik dinilai terlalu takut dengan ambisi Hillary melaju ke Gedung Putih.

Dalam beberapa bulan terakhir, politisi Partai Republik kerap mengkritik skandal email pribadi Hillary yang digunakan untuk kepentingan kerja sebagai menteri luar negeri (menlu). Republik memandang apa yang dilakukan Hillary tersebut tidak memiliki dasar hukum. Selain itu, Hillary juga dipandang menyembunyikan komunikasi dari pandangan publik.

”(Serangan) ini terus digunakan Republik di Kongres. Saya ingin masyarakat memahami kebenaran. Kebenarannya adalah semua yang saya lakukan itu sudah mendapat izin,” kata Hillary kepada CNN . ”Saya justru bertindak di luar harapan siapa pun,” imbuhnya.

Beberapa hari lalu Hillary telah menyerahkan 55.000 halaman dari 30.000 e-mail resmi saat dirinya menjabat menlu. Sekitar 2.000 e-mail sudah dirilis ke publik. ”Saya tegaskan, (isu) ini sudah menjadi tema yang digunakan untuk menyerang saya dan suami sejak bertahun-tahun lalu. Namun, akhirnya saya rasa para pemilih akan mengetahui kebenarannya,” tuturnya.

Istri mantan Presiden Bill Clinton itu juga yakin para pemilih AS tidak terlalu terobsesi dalam skandal e-mail pribadinya. Dia menekankan program yang menjadi fokus utamanya adalah ekonomi, pendidikan, imigrasi, dan kesehatan. ”Mereka (masyarakat) percaya terhadap saya yang memiliki rencana dan berkomitmen untuk mewujudkan rencana itu karena saya mampu,” janji Hillary.

Tidak sekadar membela diri, Hillary juga menyerang kandidat presiden dari Partai Republik. Dia mengecam pernyataan kandidat presiden, Donald Trump, yang menyatakan imigran Meksiko sebagai bandar narkotika dan pemerkosa. Hillary menyebut pernyataan Trump tersebut sangat mengecewakan. ”Saya merasa sangat kecewa dengan Trump dan Partai Republik yang tidak cepat berkata: Cukup. Hentikan itu!,” terang Hillary.

Hillary mengungkapkan kekecewaannya semakin mendalam kepada seluruh politisi Republik karena mereka tidak terbuka dalam memberikan kewarganegaraan bagi warga Meksiko yang berada di AS. Padahal, warga Meksiko tersebut tidak legal tinggal di Negeri Paman Sam. ”Mereka (Partai Republik) dalam spektrum kebencian. Saya kira itu sebuah kesalahan,” tudingnya.

Tim kampanye Jeb Bush langsung membantah tudingan Hillary. ”Hillary akan mengatakan segala sesuatu agar dia dapat terpilih (sebagai presiden),” terang Emily Benavides, juru bicara tim kampanye Jeb Bush. Dia mengatakan, solusi undang-undang yang diajukan Jeb Bush dapat memperbaiki sistem imigrasi yang rusak, termasuk status hukum imigran gelap.

Dalam jajak pendapat Universitas Quinnipiac University tentang para pemilih di swing state - negara bagian yang pemilih belum menentukan suara seperti Florida, Ohio, dan Pennsylvania sangat skeptis dalam hal kepercayaan terhadap Hillary. Di Florida sebanyak 51% responden memiliki pandangan negatif tentang Hillary dan 43% menyatakan Hillary sebagai orang yang dapat dipercaya.

Sedangkan di Ohio, 53% responden memandang Hillary tidak dapat dipercaya dan di Pennsylvania sebanyak 54% responden mengungkapkan tidak menemukan kejujuran pada sosok kandidat presiden tersebut.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6261 seconds (0.1#10.140)