Turis di Filipina Positif Terjangkit MERS

Selasa, 07 Juli 2015 - 08:53 WIB
Turis di Filipina Positif...
Turis di Filipina Positif Terjangkit MERS
A A A
MANILA - Pemerintah Filipina mengonfirmasi kasus kedua sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Seorang turis yang datang dari Dubai dinyatakan positif terjangkit virus mematikan tersebut.

Pria berusia 36 tahun tersebut kini dikarantina di Research Institute of Tropical Medicine di Kota Muntinlupa, sekitar 30 kilometer dari Manila. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Filipina Lyndon Lee-SUY mengatakan, pihaknya sedang melacak siapa saja yang telah melakukan kontak dengan korban. Langkah tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus MERS.

Menteri Kesehatan Janette Garin mengonfirmasi sejauh ini 200 orang diduga pernah melakukan kontak dengan pria tersebut. Satu orang di antaranya sudah dikarantina dan menunjukkan gejala MERS. Penderita yang dinyatakan positif terjangkit MERS tersebut mendarat di Manila dari Dubai pada Senin (29/6) pekan lalu. Dia menunjukkan gejala terjangkit MERS pada Kamis (2/7).

Selanjutnya pada Sabtu (4/7), pria tersebut mulai dirawat hingga akhirnya dinyatakan positif terjangkit. Garin mengatakan ada indikasi pria tersebut dapat pulih dengan cepat, karena dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa virus yang menyerangnya belum sampai pada stadium lanjut.

”Pasien stabil dan sangat kooperatif. Hasil pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda berkurang yang berarti bahwa corona virus yang menjadi penyebab MERS di dalam tubuhnya tidak banyak dan ada kemungkinan dia akan sembuh,” kata Garin kemarin, dikutip Gulfnews.

Sebelum tiba di Manila, pria tersebut sempat singgah di Arab Saudi. Para pejabat Filipina menolak menyatakan tanggal kedatangan dan kebangsaan pria tersebut. Pejabat terkait hanya mengatakan dia berasal dari Timur Tengah dan kini kondisinya membaik, serta tidak ada tanda-tanda penularan.

Kasus pertama MERS yang ditemukan di Filipina terjadi Februari lalu, ketika seorang perawat asal Filipina kembali bekerja dari Timur Tengah. Namun dia dinyatakan sudah sembuh. Terkait penyebaran virus MERS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan dilakukan pembatasan perdagangan atau pemeriksaan (screening ) berlebihan.

WHO hanya menyarankan agar wisatawan atau pekerja migran harus terus waspada, terutama bagi mereka yang berasal dari negara yangterjangkitMERS. Kementerian Kesehatan Filipina meminta masyarakat yang kembali dari Timur Tengah untuk melapor ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala MERS yang mirip dengan indikasi flu.

Misalnya demam disertai batuk, pilek, atau bersin. Biro Karantina juga memantau semua titik masuk di Filipina untuk memastikan pengawasan semua wisatawan yang datang dari luar negeri. ”Tidak ada alasan untuk panik dan kami mengimbau kepada masyarakat untuk menghormati privasi pasien,” ujar Garin.

MERS yang hingga kini belum diketahui obatnya, telah menewaskan hampir 500 orang di seluruh dunia. Negara-negara Asia bersiaga untuk kasus MERS sejak mulai mewabah di Korsel yang menewaskan 33 orang. Korsel mengonfirmasi 186 kasus MERS dan 907 orang dikarantina.

Kasus MERS sempat dinyatakan tidak menjangkiti wilayah Asia sebelum akhirnya wabah MERS mengguncang Korsel pada Mei lalu dan menjadi kasus penularan terbesar di luar Arab Saudi. Otoritas kesehatan di Korsel mengatakan, wabah MERS menurun dengan hanya ditemukannya empat kasus yang dilaporkan dalam seminggu terakhir.

Sementara China, Malaysia, dan Thailand juga mengonfirmasi negara mereka dijangkiti MERS, meskipun hanya terjadi pada beberapa orang saja dan sudah diisolasi. Pemerintah Thailand menyatakan seorang pria asal Oman dinyatakan positif terjangkit MERS pada pertengahan Juni lalu dan sudah dinyatakan sembuh. Namun, 100 orang yang diyakini pernah melakukan kontak dengannya masih terus diawasi.

MERS pertama kali diidentifikasi pada manusia di Arab Saudi pada 2012 silam. Sebagian besar kasus terjadi di Timur Tengah. Para ilmuwan tidak yakin tentang asal-usul virus MERS, namun beberapa penelitian menghubungkan ke unta.

Ananda nararya
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6850 seconds (0.1#10.140)