Dana Desa Diprioritaskan untuk Potensi Desa

Senin, 06 Juli 2015 - 10:59 WIB
Dana Desa Diprioritaskan untuk Potensi Desa
Dana Desa Diprioritaskan untuk Potensi Desa
A A A
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar menghimbau setiap desa menggali, menemu-kenali, dan mengembangkan potensinya berdasarkan sumber daya yang ada pada desanya masingmasing.

Dengan demikian dana desa yang telah diterima bisa untuk mengembangkan potensi yang ada di desa menjadi kegiatan ekonomi yang memajukan desa. ”Saya yakin setiap desa memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi kegiatan ekonomi sesuai dengan sumber daya yang ada di desa, saya ingin dana desa dipergunakan untuk mengembangkan potensi tersebut menjadi usaha produktif yang bisa menggerakkan ekonomi desa, menciptakan banyak lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat desa, mengurangi pengangguran, kemiskinan dan urbanisasi,” ujar Marwan di Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, potensi desa yang berbasis sumber daya alam, seperti sumber mata air yang bisa dikembangkan menjadi usaha air bersih, juga bisa dikelola sebagai bisnis air bersih yang memberikan keuntungan komersial bagi desa. Desa-desa yang memiliki kekayaan alam yang indah, sangat potensial dikembangkan menjadi desa wisata.

Demikian pula desa-desa yang memiliki keahlian atau kreativitas tertentu seperti ukir, batik, tenun, bordir, juga bisa dikembangkan menjadi produk kreatif yang unik dan bernilai jual tinggi. ”Selama ini banyak potensi desa yang tidak tergarap dengan baik karena terhambat masalah dana, jadi dengan adanya dana desa sekarang ini yang dikelola langsung oleh desa, tentunya berbagai potensi desa itu bisa dikembangkan dengan baik untuk kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat desa,” imbuh dia.

Mantan Ketua Fraksi PKB DPR itu menjelaskan, selain untuk mengembangkan usaha produktif, dana desa juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas kelompok usaha desa melalui pelatihan untuk meningkatkan skill dalam pemanfaatan teknologi produksi, pengolahan dan pengemasan untuk menghasilkan nilai tambah terhadap usahanya.

”Dana desa juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keahlian pengusaha desa dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas produknya atau menghasilkan produk olahan yang nilai jualnya lebih tinggi sehingga bisa memberikan penghasilan yang lebih besar bagi pengusaha desa,” ungkap dia.

Dia mencontohkan buahbuahan hasil tanaman masyarakat desa seperti pisang. Jika dijual apa adanya, harganya satu tandan paling mahal 25 ribu di pasar tradisional. Tapi akan jauh lebih tinggi harga jualnya jika diolah menjadi keripik pisang dengan standar kehalalan dan kesehatan yang baik.

Anggota Komisi II DPR Muhammad Luthfi A Mutty mendorong pemerintah untuk membangun dan memperhatikan desa-desa yang ada di perbatasan seperti desa Belakang Padang, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Singapura.

Neneng zubaidah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4650 seconds (0.1#10.140)