Produk Lokal Tembus Pasar Global

Minggu, 28 Juni 2015 - 10:43 WIB
Produk Lokal Tembus Pasar Global
Produk Lokal Tembus Pasar Global
A A A
Tren penggunaan mobile app dan smartphone memang sangat booming. Dampak dari tren tersebut adalah banyak sekali perusahaan start up yang bermunculan. Momen ini rupanya tidak ingin dilewatkan oleh Calvin Kizana.

Pengusaha yang bergerak di bidang information and technology(IT) itu membuat sebuah aplikasi photo sharing,yaitu Picmix di bawah naungan PT Inovidea Magna Global. Bagaimana awal mula Picmix berdiri? Dan, sejauh apa perkembangan Picmix selama kurang lebih tiga tahun terakhir? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan pria kelahiran Jakarta, 27 Desember 1973, yang ditemui di kantor Picmix di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

Bagaimana ide awal muncul untuk mendirikan Picmix?

Sebelum mendirikan Picmix, saya mendirikan sebuah perusahaan IT yang bergerak di bidang jasa. Selama 12 tahun perusahaan berjalan, saya mulai bosan dengan rutinitas membuat produk untuk orang lain. Ada keinginan bagi saya dan teman-teman lain untuk membuat produk sendiri. Berdasarkan mimpi itu, saya mulai berpikir untuk membuat produk yang dikenal dan dapat digunakan oleh jutaan orang.

Saat itu trennya adalah mobile app dan penggunaan smartphoneyang semakin tinggi di Indonesia. Ditambah lagi, tren narsis dan selfie.Akhirnya, terpikirkan oleh kami untuk membuat aplikasi seperti Instagram yang saat itu hanya bisa digunakan oleh kalangan atas melalui Iphone. Saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia pun bisa menciptakan aplikasi lokal secanggih orang luar. Maka, sekitar tahun 2012 terciptalah aplikasi Picmix dengan pesan ”photo sharing with frame”.

Bagaimana proses ketika merintis Picmix?

Saat menciptakan aplikasi, sebelumnya saya dan tim sudah melakukan survei. Kemudian, saat itu saya melihat pasar Indonesia banyak menggunakan BlackBerry. Sehingga pilihan kami jatuh pada BlackBerry sebagai media awal. Terutama, kami tidak memiliki pesaing serupa di BlackBerry. Survei lain seperti apa yang diinginkan konsumen BlackBerry.

Ternyata dari hasil survei tersebut, banyak yang menginginkan aplikasi foto dengan berbagai fitur seperti frame, stiker, dan foto kolase. Kami melihat pasar, yaitu Indonesia dan Asia, suka sekali membuat karya foto dengan bantuan framedan lainlain. Hal inilah yang tidak ada di Instagram dan menjadi nilai lebih Picmix.

Sejauh ini, bagaimana respons pasar?

Awal masa percobaan Picmix selama dua bulan dapat menghasilkan user hingga 1 juta. Semua itu di luar harapan kami. Server sempat down dan trafficyang sangat tinggi kala itu. Ternyata, respons marketbagus dan membuat saya beserta tim serius untuk menjalankan perusahaan ini. Sisi baiknya adalah semua pencapaian itu bisa berjalan dengan sendirinya. Sampai hari ini pun tidak ada biaya yang harus saya keluarkan untuk memasang iklan atau biaya marketing.

Bagaimana perkembangan Picmix?

Picmix saat ini sudah memiliki pengguna hingga 25 juta. Dari yang awalnya hanya dikelola oleh empat orang, saat ini karyawan sudah berjumlah 26 orang. Pengguna terbesar Picmix berasal dari Indonesia, yaitu sekitar 35%, pengguna terbesar kedua dari Afrika Selatan sekitar 13%, kemudian Nigeria dan Venezuela 11%, sisanya dari negara lain contohnya Amerika. Bisa menyentuh beberapa negara tersebut karena di sanalah pasar BlackBerry berada. Selain di BlackBerry, semenjak 1,5 tahun lalu, Picmix juga sudah masuk pasar Android dan mulai menyentuh pasar Asia dan Timur Tengah.

Apa saja kendala yang harus dilewati?

Paling besar dari segi pendanaan. Sebab, belum ada bisnis modal yang menghasilkan pendapatan yang cukup besar. Saya juga harus memikirkan bagaimana perusahaan dapat surviveuntuk biaya operasional sehari-hari. Jadi, dana awal mendirikan perusahaan berasal dari kantong pribadi. Kemudian setelah berjalan 10 bulan, Erajaya menjadi angel investoruntuk Picmix. Kendala kedua adalah persaingan dengan aplikasi sejenis. Agar dapat bersaing dengan Instagram, tim kami membuat strategi-strategi baru yang tidak dimiliki oleh pesaing.

Bagaimana inovasi yang dilakukan Picmix?

Saat ini, Picmix tidak hanya sebatas photo sharing. Tetapi, sudah bertransformasi menjadi sebuah aplikasi yang berbeda. Tren ecommerceyang sedang boomingkami manfaatkan. Picmix memberikan market placedi aplikasi tersebut, bagaimana penjual dan pembeli bisa bertemu. Sehingga, sekarang Picmix dapat disebut sebagai content discovery dan social commerce.

Kekuatan Picmix sebagai photo sharingmasih ada, tetapi kami beri tambahan nilai lain untuk aplikasi ini. Respons sangat bagus, kami sudah berhasil bekerja sama dengan 15 situs e-commerce contohnya Blibli, Rakuten, Raja Kamar, dan Elevania. Dalam waktu dekat, Picmix juga akan memiliki fitur video berdurasi 15 menit.

Dari mana keuntungan Picmix?

Keuntungannya dari dua bagian, yaitu B2B dan B2C. Dari B2B yaitu kerja sama dengan agency, brand owners untuk melakukan aktivitas seperti photo contest. Sejauh ini sudah ada 60 brandyang pernah membuat campaigndi Picmix. Sehingga, Picmix mendapatkan pemasukan karena dibayar oleh brand yang ingin campaign, sedangkan user tetap menggunakannya secara gratis.

Bagian keuntungan lain adalah B2C seperti menjual frame, stiker dengan harga premium. User bisa membeli frameyang mereka suka. Selama ini kami bekerja sama dengan Garfield, Hello Kitty, dan sebagainya untuk menciptakan frametersebut. Namun, itu masih sedikit. Kebanyakan konten tetap gratis. Itulah beberapa model bisnis yang dijalankan oleh Picmix.

Dina Angelina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6235 seconds (0.1#10.140)