Palestina Apresiasi Peran Indonesia
A
A
A
BOGOR - Peran Indonesia dalam menggalang dukungan internasional untuk kemerdekaan Palestina mendapatkan respons positif.
Terlebih lagi sebagai negara yang mengakui Palestina menjadi negara independen, beragam program bantuan dan kerja sama yang dipelopori Indonesia mampu memajukan sumber daya manusia Palestina.
”Kami mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena memberikan dukungan terhadapPalestina. Indonesiasudah sejak lama membantu dan mendukungPalestina,” ucapKonsuler Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Tahar Hamad saat ditemui di sela-sela Tablig Akbar di Pesantren Al Fatah, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Hamad menambahkan, sejak 1955 ketika Konferensi Asia Afrika (KAA) digelar pertama kali di Bandung, hanya Palestina negara di Asia dan Afrika yang sampai saat ini belum terlepas dari penjajahan. Palestina masih diinvasi Israel. Pada Peringatan KAA Ke- 60 19-23 April lalu, Palestina kembali mendapatkan angin segar.
Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus bertambah. Namun, permasalahan Palestina sangat rumit. Karena itu, negara Asia dan Afrika dinilai perlu mendesak Israel agar mau mengakui Palestina sebagai negara. ”Indonesia sudah melakukan yang terbaik dalam forum KAA untuk mengajak negara-negara lain mendukung kemerdekaan Palestina. Tanpa dukungandari komunitas internasional, kami tidak akan dapat menjadi negara independen,” kata Hamad.
Hamad sangat mencintai Yerusalem karena menjadi tanah kelahirannya pada 12 Maret 1956. Politikus dari Partai Fatah itu menikahdenganorangIndonesia, YeniHamad, pada 15Maret1998. Dia dikaruniai satu anak laki-laki, Zidane, 14.
Hamad sekolah di Kuwait dan lulus sebagai ahli hukum dari salah satu universitas terkemuka di Oran, Algeria.
Muh shamil
Terlebih lagi sebagai negara yang mengakui Palestina menjadi negara independen, beragam program bantuan dan kerja sama yang dipelopori Indonesia mampu memajukan sumber daya manusia Palestina.
”Kami mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena memberikan dukungan terhadapPalestina. Indonesiasudah sejak lama membantu dan mendukungPalestina,” ucapKonsuler Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Tahar Hamad saat ditemui di sela-sela Tablig Akbar di Pesantren Al Fatah, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Hamad menambahkan, sejak 1955 ketika Konferensi Asia Afrika (KAA) digelar pertama kali di Bandung, hanya Palestina negara di Asia dan Afrika yang sampai saat ini belum terlepas dari penjajahan. Palestina masih diinvasi Israel. Pada Peringatan KAA Ke- 60 19-23 April lalu, Palestina kembali mendapatkan angin segar.
Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus bertambah. Namun, permasalahan Palestina sangat rumit. Karena itu, negara Asia dan Afrika dinilai perlu mendesak Israel agar mau mengakui Palestina sebagai negara. ”Indonesia sudah melakukan yang terbaik dalam forum KAA untuk mengajak negara-negara lain mendukung kemerdekaan Palestina. Tanpa dukungandari komunitas internasional, kami tidak akan dapat menjadi negara independen,” kata Hamad.
Hamad sangat mencintai Yerusalem karena menjadi tanah kelahirannya pada 12 Maret 1956. Politikus dari Partai Fatah itu menikahdenganorangIndonesia, YeniHamad, pada 15Maret1998. Dia dikaruniai satu anak laki-laki, Zidane, 14.
Hamad sekolah di Kuwait dan lulus sebagai ahli hukum dari salah satu universitas terkemuka di Oran, Algeria.
Muh shamil
(ars)