Black Panther Serbu Markas Musuh, Air Weapon Range Dibumi Hangus
A
A
A
PALEMBANG - Pasukan musuh yang diam-diam memasuki wilayah Air Weapon Range (WAR) Buding, Tanjung Pandan, berhasil dibombardir pasukan pesawat tempur Hawk 109/209 dan F16 Fighting Falcon dalam hitungan detik. Markas musuh yang berada pada tiga titik persembunyian, berhasil dibumihanguskan tiga Skadron Udara hampir secara bersamaan.
Dalam rangkaian penyerangan itu, sudah ditentukan posisi vital kedudukan musuh strategis dan jauh dari kawasan warga. Pasukan satuan tempur yang sudah bersiaga sejak pukul 04.00 WIB dan take off pukul 05.00 WIB menentukan titik sasaran masing-masing, di saat posisi musuh sedang tidak siap.
Tiga titik sasaran berupa markas musuh berhasil dikepung oleh gabungan pasukan pesawat tempur dari Skadron Udara 16 Halim Perdana Kusuma yang melesatkan sejumlah pesawat tempur F16, Skadron Udara 1 Elang Katulistiwa Lanud Supadio dengan pesawat Hawk 109/209, dan Skadron Udara 12 Black Panther Lanud Roesmin Nurjadin dengan lima pesawat tempur Hawk 109/209.
Atas perintah Pangkoops I TNI AU, tiga flight Pesawat F16 bertolak langsung dari Halim. Sementara Elang Katulistiwa melesat langsung dari Skadron Udaranya sendiri, dan "Black Panther" bertolak dari Lanud Palembang sebagai homebase-nya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, mereka berhasil menghancurkan tiga posisi strategi musuh, masing-masing satu skadron menghancurkan satu markas musuh. Masing-masing skadron membumihanguskan markas berukuran 10x10 meter di AWR.
Pesawat Hawk menjatuhkan bom MK 82 seberat 500 pound (250 Kg) dalam empat kali pengeboman. Satu pesawat Hawk membawa dua bom MK 82 atau total 8 bom MK dari 4 pesawat Hawk dari Skadron Udara 12 yang menjalani misi.
Pengeboman dilakukan empat kali masing-masing pesawat satu bidikan dan dilakukan terpisah. Sementara itu, 4 pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 menggunakan Roket FFAR, dan 3 pesawat F 16 dari Skadron Udara 16 menggunakan bom MK 82. Sasaran pun hancur total, semua pesawat kembali ke pangkalan dengan kondisi selamat.
Namun penyerbuan ini bukan peperangan asli, seperti yang sedang terjadi di belahan bumi lain. Ini merupakan Latihan Jalak Sakti Tahun 2015 di Palembang.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Palembang Letkol PNB Riza Yudha Fahlefie saat diwawancarai KORAN SINDO PALEMBANG mengatakan, latihan Jalak Sakti 2015 ini untuk menguji kemampuan tempur para penerbang.
"Latihan Jalak Sakti berjalan sukses dan lancar sesuai target sasaran yang sudah direncanakan. Selain ditunjang kecanggihan pesawat, kami telah menyiapkan segalanya dengan optimal," katanya, Kamis (4/6/2015).
Keberadaan video conference di Baseops untuk melihat target yang dijadikan sasaran mengoptimalkan strategi pertempuran. Posko Lanud Supadio, Lanud Halim Perdana Kusuma dan Lanud Roesmin Nurjadin dapat ikut memantau lewat strategi pertempuran lewat video conference.
"Tiga target tadi berhasil dihancurkan dengan amunisi yang dibawa. AWR Buding sendiri merupakan wilayah yang luas dan jauh dari jangkauan masyarakat. Kawasan tersebut sengaja menjadi lokasi target, di mana dengan strategi dan kemampuan tempur yang dimiliki dengan cepat wilayah berhasil dikuasai kembali," jelasnya.
Selesai melaksanakan latihan Jalak Sakti, tim kembali bekerja menjalankan tugas Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Pam ALKI) I. "Mereka jalani misi lain yang baru saja diinstruki pusat, yakni Pam ALKI I," tegas Danlanud.
Sementara itu, Komandan Skadron Udara (Dan Skadron) 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Letkol Pnb Jajang "Jackal" Setiawan kepada SINDO menuturkan, Pam ALKI I ini dilakukan di wilayah Barat sampai Selat Sunda. Tim melakukan pengamanan udara dan laut. Jika ada pesawat asing (udara) yang melintasi wilayah NKRI tanpa izin maka siap dilakukan penindakan.
"Kita siap force down, pengusiran, bahkan intercept pesawat asing itu, begitu pula bagi kapal-kapal asing tanpa izin dan mencurikan melakukan transaction activities atau melakukan illegal fishing dan lainnya kita identifikasi dan kordinasi dengan TNI Angkatan Laut dan dilakukan penindakan. Makanya kita lihat besok bagaimana hasilnya besok bisa jadi kita menemukan pesawat atau kapal asing," pungkasnya.
Dalam rangkaian penyerangan itu, sudah ditentukan posisi vital kedudukan musuh strategis dan jauh dari kawasan warga. Pasukan satuan tempur yang sudah bersiaga sejak pukul 04.00 WIB dan take off pukul 05.00 WIB menentukan titik sasaran masing-masing, di saat posisi musuh sedang tidak siap.
Tiga titik sasaran berupa markas musuh berhasil dikepung oleh gabungan pasukan pesawat tempur dari Skadron Udara 16 Halim Perdana Kusuma yang melesatkan sejumlah pesawat tempur F16, Skadron Udara 1 Elang Katulistiwa Lanud Supadio dengan pesawat Hawk 109/209, dan Skadron Udara 12 Black Panther Lanud Roesmin Nurjadin dengan lima pesawat tempur Hawk 109/209.
Atas perintah Pangkoops I TNI AU, tiga flight Pesawat F16 bertolak langsung dari Halim. Sementara Elang Katulistiwa melesat langsung dari Skadron Udaranya sendiri, dan "Black Panther" bertolak dari Lanud Palembang sebagai homebase-nya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, mereka berhasil menghancurkan tiga posisi strategi musuh, masing-masing satu skadron menghancurkan satu markas musuh. Masing-masing skadron membumihanguskan markas berukuran 10x10 meter di AWR.
Pesawat Hawk menjatuhkan bom MK 82 seberat 500 pound (250 Kg) dalam empat kali pengeboman. Satu pesawat Hawk membawa dua bom MK 82 atau total 8 bom MK dari 4 pesawat Hawk dari Skadron Udara 12 yang menjalani misi.
Pengeboman dilakukan empat kali masing-masing pesawat satu bidikan dan dilakukan terpisah. Sementara itu, 4 pesawat Hawk dari Skadron Udara 1 menggunakan Roket FFAR, dan 3 pesawat F 16 dari Skadron Udara 16 menggunakan bom MK 82. Sasaran pun hancur total, semua pesawat kembali ke pangkalan dengan kondisi selamat.
Namun penyerbuan ini bukan peperangan asli, seperti yang sedang terjadi di belahan bumi lain. Ini merupakan Latihan Jalak Sakti Tahun 2015 di Palembang.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Palembang Letkol PNB Riza Yudha Fahlefie saat diwawancarai KORAN SINDO PALEMBANG mengatakan, latihan Jalak Sakti 2015 ini untuk menguji kemampuan tempur para penerbang.
"Latihan Jalak Sakti berjalan sukses dan lancar sesuai target sasaran yang sudah direncanakan. Selain ditunjang kecanggihan pesawat, kami telah menyiapkan segalanya dengan optimal," katanya, Kamis (4/6/2015).
Keberadaan video conference di Baseops untuk melihat target yang dijadikan sasaran mengoptimalkan strategi pertempuran. Posko Lanud Supadio, Lanud Halim Perdana Kusuma dan Lanud Roesmin Nurjadin dapat ikut memantau lewat strategi pertempuran lewat video conference.
"Tiga target tadi berhasil dihancurkan dengan amunisi yang dibawa. AWR Buding sendiri merupakan wilayah yang luas dan jauh dari jangkauan masyarakat. Kawasan tersebut sengaja menjadi lokasi target, di mana dengan strategi dan kemampuan tempur yang dimiliki dengan cepat wilayah berhasil dikuasai kembali," jelasnya.
Selesai melaksanakan latihan Jalak Sakti, tim kembali bekerja menjalankan tugas Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Pam ALKI) I. "Mereka jalani misi lain yang baru saja diinstruki pusat, yakni Pam ALKI I," tegas Danlanud.
Sementara itu, Komandan Skadron Udara (Dan Skadron) 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Letkol Pnb Jajang "Jackal" Setiawan kepada SINDO menuturkan, Pam ALKI I ini dilakukan di wilayah Barat sampai Selat Sunda. Tim melakukan pengamanan udara dan laut. Jika ada pesawat asing (udara) yang melintasi wilayah NKRI tanpa izin maka siap dilakukan penindakan.
"Kita siap force down, pengusiran, bahkan intercept pesawat asing itu, begitu pula bagi kapal-kapal asing tanpa izin dan mencurikan melakukan transaction activities atau melakukan illegal fishing dan lainnya kita identifikasi dan kordinasi dengan TNI Angkatan Laut dan dilakukan penindakan. Makanya kita lihat besok bagaimana hasilnya besok bisa jadi kita menemukan pesawat atau kapal asing," pungkasnya.
(hyk)